Matahari sudah mulai menunjukkan sinar nya. Semua siswa berlalu lalang di lapangan untuk absen pagi kemudian mandi dan sarapan.
Alexa melangkahkan kaki nya sambil mengatur napas. Dengan sangat terpaksa ia harus bangun lebih pagi dan bersiap mengikuti segala peraturan yang dibuat oleh senior osis.
"Mau mandi gak lo?" Tanya Rania. Di ikuti tatapan nabil dan Nissa dibelakang nya.
"Masih ngumpulin nyawa gue ini, lo duluan aja." jawab Alexa.
"Gue temenin lo aja deh al, rania sama Nissa duluan aja ya." Saran Nabila.
Ke empat nya tersenyum dan mengangguk pelan.
Nabila dan Alexa duduk di bangku taman sekolah, mereka sudah absen dan sarapan. Hanya saja untuk mandi rasanya sangat malas."Gimana lo sama nabil?" Tanya Alexa yang membuka pembicaraan daripada harus diam seribu kata berjam jam.
"Baik, lo gimana sama alex?" Tanya Nabila yang masih menatap lurus kedepan.
"Baik juga.. lebih baik dari kemarin." Jawab Alexa sembari menyimpul senyum.
Setelah beberapa menit berbincang, kedua mandi dan bersiap seperti siswa lain nya.
Kemudian terdengar suara dari sumber suara, memerintah kan seluruh siswa untuk berkumpul di lapangan membawa barang-barang yang sudah di tentukan sebelum nya.Semua berlomba lomba untuk menuju lapangan dengan cepat, seluruh siswa di kumpulkan untuk pergi bersama ke sebuah kolam renang yang jaraknya tidak jauh dari sekolah.
Perjalanan di lakukan dengan berjalan kaki, tiap langkah di isi dengan ledakan tawa murid murid SMA.
Berkali kali alexa tertawa lepas saat mendengar celotehan Riffat yang terdengar sangat konyol.Hingga mereka semua sampai di kolam renang.
Mata alexa menyapu bersih disekitar kolam hingga ia menangkap sebuah bambu panjang yang di letakkan di tengah kolam membentuk seperti jembatan.
alexa menatap Nabila, Rania dan Nissa dengan menaikkan satu alisnya tanda bertanya.
Ke-3 nya menggeleng tanda tidak tahu apa yang di maksud Alexa."Riff, itu buat apa?" tanya Nabila pada Riffat.
"Oh itu.." Jawab Riffat sok tahu.
"YA APA?!" Tanya nissa dengan nada ketus.
"Itu jembatan sirotolmustakim, Hati-hati ya kalo jatoh langsung ke neraka tuh." Jawab Riffat asal.
sontak Nissa langsung mendaratkan tangan nya ke lengan Riffat, di susul oleh Rania dan Nabila yang melakukan hal yang sama.
"Salah lagi salah lagi.." Keluh Riffat.
Alex berjalan mendekati Alexa, untuk mengajak alexa bicara sedikit.
Namun gadis disamping nya hanya diam sembari menatap ke depan.
Sampai akhirnya seluruh siswa di harap berkumpul di tempat yang sama, untuk mendapat intruksi dari ketua osis.Ternyata, bambu yang membentuk jembatan itu adalah sebuah tantangan.
"Kalian lihat bambu di kolam itu? bambu itu adalah tantangan yang harus kalian lewati, satu persatu dari kalian akan melewati bambh tersebut, dari ujung sampai ke ujung. Jaga keseimbangan, usahakan tidak terjatuh ke kolam." Ucap ketua osis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex Alexa [Completed]
Teen Fiction10 Tahun, waktu yang digunakan Alex untuk menjadikan Alexa sebagai temannya. Tapi takdir belum memberi celah, Alexa terus saja menghindar. Permainan waktu berperan keras dalam bersatunya pemuda usil dan gadis cuek ini. Mereka bersatu karena waktu...