Alex Alexa [Completed]

Bukan Extra Part

Sampai sekarang ga lupa aku selalu ucapin terima kasih untuk kalian yg sekarang baca ini

Untuk readers lama, kalian berjasa banget dalam berkembangnya tulisan aku.

Untuk readers baru, selamat datang, aku harap kalian suka semua cerita yang aku buat.

Aku ada tulisan singkat untuk kalian, anggap saja untuk pelajaran hehe. Mari berkhayal sebentar.

*
*
*

Pernah, suatu saat kamu menyukai sosok lelaki berparas tampan. Bukan hanya dari wajah, melainkan sikap dan sifat yang sebaik rupanya.

Mata mu selalu lahap mengawasi gerak-geriknya, saat melihat dia melintas di dekat mu, rasanya jantung berhenti seketika. Napas mu sulit di atur, bibir mu menahan untuk tidak berteriak memanggil nama nya.

Dia itu hebat ya, tanpa bertindak sekali pun, lirikan mata nya saja mampu membuat mu jatuh cinta.

Tanpa sengaja atas izin takdir, saat itu kamu melihat samar mata nya, sorot yang begitu tenang dan tajam dalam waktu yang berbeda.

Bayangkan, hanya melalui mata namun hati mu sudah berguncang. Sayangnya, tidak ada secercah keberanian untuk menyapa nya, sekedar say hay.

Disela doa kamu selalu menyelipkan nama nya, tidak bosan kamu melantunkan hal hal baik tentang nya. Sesekali kamu meminta untuk bersatu dengan nya.

Kekuatan waktu mengubah semua, perlahan dia yang mengenalmu. Dia yang menyapa mu, dia yang tersenyum lebih dulu pada mu.

Entah bagaimana caranya, dia hadir begitu saja tanpa diundang. Seketika kamu menabur bahagia setiap waktu. Bayangkan, dia begitu dekat dengan mu, sampai meminta mu untuk menjadi kekasihnya.

Dulu kamu pernah lancang berkhayal bahwa dia kekasih mu, dan sekarang dia yang meminta hal itu pada mu.

Sudah jelas tanpa berpikir panjang, kamu menerima permintaan nya. Kamu begitu terhanyut dalam kisah cinta ini.

Hubungan mu baik, dia tipe ideal para wanita. Tanpa di minta dia selalu ada untuk mu, dia melakukan semua hal dengan baik, dia membuat mu bahagia, sampai kamu lupa bagaimana caranya menangis.

Setelah beberapa waktu, takdir kembali merenggutnya. Dia pergi dengan alasan tidak cocok dengan mu, lantas untuk apa dulu bersatu? Alasan klasik seorang pria memang basi.

Kamu membantah takdir, kamu memaki semesta, kamu mengatakan ini tidak adil.

Dimana pun kamu berada, kamu melihat bayangan nya. Dia selalu melintas di dekat mu, dia ada di sisi kanan mu, dia ada di sisi kiri mu, dia ada di belakang mu, dia ada di hadapan mu, dia ada di hati mu, dia juga ada di pikiran mu.

Sepertinya kamu harus banyak belajar, di sela bahagia selalu terselip duka. Ada banyak faktor mengapa takdir kembali merenggut bahagia mu.

Mungkin kamu lupa bagaimana caranya bersyukur saat sedang dibalut bahagia, sehingga semesta menggores sedikit luka untuk membuat mu kembali menjadi manusia yang tahu diri.

Mungkin kamu lupa bagaimana caranya menjaga kepercayaan, saat Tuhan sudah mengabulkan pinta mu, mana balasan mu? saat sudah mendapatkan apa yang kamu mau, kamu berlalu begitu saja, enggan menoleh sedikitpun pada-Nya.

Apa yang seperti itu adil?

Bahkan jika saat ini Tuhan mengambil bahagia mu, itu tanda nya ia sudah mempersiapkan sesuatu yang lebih baik dari itu.

Terkadang manusia terlalu egois, selalu meminta apa yang mereka inginkan. Camkan ini baik-baik, tidak semua yang kamu pinta adalah sesuatu yang kamu butuhkan.

Tuhan memberikan sesuatu yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan.

Hanya kertas putih yang rela di balut tinta hitam, demi menghasilkan ukiran indah.
Berkorban lah sedikit, untuk mendapat banyak balasan dari semesta.

@elizaarzeniaa_

Jangan lupa baca cerita sebelah, dengan judul 'Aldarez'

Thankyou semua❣️