Alexa mengatur napas nya yang tidak karuan karena pelajaran Fisika yang bikin pusing delapan keliling. Bukan tujuh lagi sekarang. Sudah nambah satu tingkat karena ada materi baru yang ribet.
Bel istirahat akhirnya berbunyi, semua murid bernapas lega mendengarnya, akhirnya mereka terbebas dari cekaman ganas guru fisika yang bikin napas jadi terhambat.
Alexa menoleh ke arah Alex, dengan isyarat ingin mengajak Alex ke kantin, namun pemuda itu hanya menoleh beberapa detik sebelum kembali lagi pada ponselnya. Alexa berdecak kesal, tidak biasanya Alex seperti ini.
"Alexa.." Teriak seseorang diambang pintu.
Alexa tersenyum mendapati Nabil disana kemudian dengan cepat bergerak ke arah pintu.
"Ke kantin yok, gue laper. Ada yang mau gue kasih juga ke lo." Ajak Nabil.
Di dua sisi, Nabila dan Alex sama sama memperhatikan kedua nya, Alex menutupi amarah nya dengan menyibukkan diri ke ponsel, sedangkan Nabila hanya diam.
"Yok.."
Kini alexa dan Nabil sudah pergi ke kantin. Menyisakan Alex yang amarah nya ingin meledak. Alex berpikir apa yang alexa lakukan itu tidak pantas, jalan bersama cowok lain sementara ia punya pacar. Alex memang pencemburu, namun kali ini Alex tidak salah jika cemburu, toh yang di lakukan alexa juga salah. Tanpa meminta izin alex dia berani melakukan ini di depan Alex, bagaimana jika di belakang?
"SIAL!" Alex berdecak kesal sambil meremas sobekan kertas di tangan nya, sampah bekas hitungan fisika tadi.
~
"Apa nih kak?" Tanya Alexa ketika Nabil menyodorkan sebuah kotak di depan nya.
"Buka aja, lo pasti suka."
Alexa tersenyum sedikit, seraya memasang wajah penasaran. Ketika isi dalam kotak tersebut sudah terlihat, Alexa memancarkan wajah gembira, rasanya ini adalah hadiah terindah untuk nya.
"Kak Nabil dapet ini dari siapa???" Tanya nya histeris.
"Dari ayah. Ayah sayang banget sama lo, makanya dia selalu simpen foto beserta boneka kesayangan lo, dan kata ayah, lo harus rawat semua itu sendiri sekarang. Jaga baik baik walau hanya selembar kertas foto dan boneka teddy bear yang sudah berdebu, tadi nya mau gue cuci dulu, tapi males, mending lo aja yang nyuci." Jelas Nabil.
Alexa senang bukan main, kali ini ia dikejutkan dengan hadiah kehidupan. Dari munculnya sosok ayah yang sudah sangat ia rindukan hingga mendapat hadiah terindah dari sang kakak dan sang ayah.
"Ah makasi kakakk kuuu..." Alexa cengengesan mengucapnya.
"Yaudah makan dulu, nanti sakit kalo telat makan. Sampe ayah tau anak kesayangan nya sakit sebab telat makan karna ngobrol sama gue, aduh bisa abis badan gue!" Cibir Nabil.
Alexa terkekeh pelan. kemudian langsung menyantap bakso di hadapan nya yang sudah mulai dingin.
Tanpa Alexa ketahui, Alex sudah memperhatikan nya dari jarak jauh. Kini Alex semakin kesal melihat Nabil yang memberikan hadiah untuk Alexa. Namun sayang nya Alex tidak mendengar jelas percakapan kedua nya karena kantin sedang ramai. Alex bukan kelelawar yang dapat mendengar dengan seksama.
Alex memutuskan untuk pergi ke taman, sekedar duduk dan bersantai sambil menunggu bel istirahat selesai.
"Bro!" Sapa pemuda gagah di depan Alex.
"Eh bang, lama gak keliatan."
"Gimana hubungan lo? lancar?" Tanya pemuda yang dipanggil -bang- oleh Alex.
"Lancar, dia jatuh cinta sama gue." Jawab Alex santai.
"Yaudah, besok putusin!" titah Bang Galang. Ketua tim basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex Alexa [Completed]
Teen Fiction10 Tahun, waktu yang digunakan Alex untuk menjadikan Alexa sebagai temannya. Tapi takdir belum memberi celah, Alexa terus saja menghindar. Permainan waktu berperan keras dalam bersatunya pemuda usil dan gadis cuek ini. Mereka bersatu karena waktu...