"Jika ku beritahu pun, kau tidak akan peduli. Biar saja sakit ini menjalar keseluruh tubuh ku. -Anggra."
-ALEX VS ALEXA-
Degup jantung Anggra semakin tidak terkendali, ia merasa gugup saat harus membual di depan Alex dan Alexa.
Apa yang diri nya sembunyikan saat ini akan terbongkar juga, ia tahu persis itu. Namun tidak ada pilihan lain selain menyembunyikan semua ini sekarang. Jika sudah tepat, Anggra tidak perlu memberitahu Alexa dan Alex, karena waktu sendiri yang akan bicara.Masih ada 30 menit lagi untuk bertemu Galang, saat ini Alex dan Alexa sudah lebih dulu ke kafe untuk memesan tempat dan menuruti perut nya yang lapar.
Anggra memilih untuk tidak ikut dan berdiam diri di kamar hotel, ia masih terus menetralkan diri nya sendiri. Mencoba untuk lebih tenang.Tubuh Anggra bersandar di kasur, dengan kaki yang di tekuk dan tangan yang melipat, kepala nya ia biarkan tenggelam di lipatan tangan nya. Saat ini yang Anggra pikirkan adalah bagaimana cara nya untuk terus bertahan hingga waktu nya tepat.
Tiba tiba darah mengalir dari rongga hidung nya membuat pemuda itu berdecak kesal. Anggra sama sekali tidak heran, dan kaget, justru ia menyikapi nya dengan biasa-biasa aja.
Karena hal seperti ini sudah sering terjadi. Dengan santai pemuda itu membersihkan darah yang terus saja mengalir dari lubang hidung nya menggunakan tisu.
Darah segar dari hidung Anggra terus saja mengalir membuat pemuda itu mendengus kesal. Kepala nya seperti tertimpa beban berat, sekujur tubuh nya mulai melemas dan darah masih saja mengalir dari kedua lubang hidung nya."Bertahan Anggra...belum saat nya." Gumam Anggra pelan.
Dengan sisa tenaga, Anggra meraih ponsel nya dan segera menghubungi Galang. Ia tidak tahu apa yang harus di lakukan jika sudah seperti ini.
Nada panggilan terdengar hingga beberapa detik berubah menjadi suara Galang."Lang, tolong gue lang.." Ucap Anggra.
"Ada apa gra?!" Terdengar kecemasan dari suara Galang.
Anggra masih memegang tisu di tangan nya, darah segar berwarna merah itu terus saja mengalir. Tubuh Anggra sudah kehilangan sedikit kesadaran nya, rasa ngilu di tubuh nya sangat menusuk.
"Halo.. Gra? lo bisa denger gue kan? Anggra!" Galang masih berusaha membuat Anggra tersadar.
Mengingat bahwa ia ke london untuk berlibur bersama Alex dan Alexa, Anggra mencoba melawan semua rasa sakit di tubuh nya. Pemuda itu mulai membuka mata nya lebar, dan meraih segelas air lalu meneguk nya.
"Gimana ini lang? badan gue lemes semua.." Keluh nya.
"Lo tenangin pikiran lo, gue kesana. kasih waktu gue 15 menit aja buat sampe sana." Ucap Galang meyakinkan.
Anggra memberikan alamat nya kepada Galang. Ia percaya bahwa dokternya itu akan sampai tepat waktu.
Selama ini siapa lagi yang mengurus nya jika bukan Galang? Tidak ada. Yang ia punya sekarang hanyalah Galang.
Setelah kecelakaan yang menimpa Ayah dan Ibu nya, Anggra kehilangan segala nya yang ia punya.
Orang tua yang sangat ia banggakan, yang ia jadikan motivasi untuk membangun hidup yang lebih cerah kini sudah tiada.
Dari kejadian tersebut, Anggra tidak berniat untuk hidup lebih lama. Ia membiarkan penyakit di tubuh nya bersarang dan menyebar.
Sampai akhirnya ia mendapat info mengenai Alexa, sang gadis yang menjadi sahabat kecil sekaligus cinta pertama nya. Sebab itu Anggra masih bertahan untuk hidup.
Ia berusaha menemui Alexa, dan mendapatkan maaf dari gadis tersebut. Selebihnya hanya takdir yang tahu apa kelanjutan hidupnya."Gra! lo bisa denger gue?" Tanya Galang yang melihat tubuh Anggra sudah terjatuh di lantai kamar dengan darah yang masih membekas di hidung nya.
Anggra membuka mata nya perlahan, kemudian mengangguk pelan. Helaan napas Galang terdengar lega saat melihat nya.
Galang mengeluarkan sebuah obat dan segera memberikan nya pada Anggra. Ini bukan obat untuk kesembuhan, ini hanya obat untuk memperlambat penyakit itu menjalar hingga ke seluruh tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex Alexa [Completed]
Roman pour Adolescents10 Tahun, waktu yang digunakan Alex untuk menjadikan Alexa sebagai temannya. Tapi takdir belum memberi celah, Alexa terus saja menghindar. Permainan waktu berperan keras dalam bersatunya pemuda usil dan gadis cuek ini. Mereka bersatu karena waktu...