12. Nabil Nabila

4.2K 225 1
                                    

"Bersama mu aku jadi serakah, rasanya selalu kurang. Ingin bersama selamanya boleh?"

*
*
*
*
*

Lelah.

Hanya itu yang dirasakan semua. apalagi setelah melewati bermacam tantangan di pos 3 yang serba misteri.
Untung saja hanya sampai pos 3, jika ada pos 4 mungkin mereka akan kembali ke tenda sore hari.

Arloji di tangan Alexa sudah menunjukan pukul 14:00. Jam 2 siang.

"Laper!!!" Keluh riffat seraya memegang perut nya.

"Kayak orang gak dikasih makan sih yaampun miris!" Cibir Nikko.

"Eh kutu loncat! Cacing di perut gue tadi udah dangdutan, sekarang mungkin lagi yasinan deh karna gak dapet makan, sapatau abis yasinan kan dapet besek!" Celoteh Riffat asal. Ya seperti biasa, ucapan Riffat mampu membuat tawa semua meledak dalam hitungan detik.

"Lo ikut Stand up comedy aja sih sono!" Ujar Nissa.

"Gak ah, entar Raditya dika aja kalah sama gue. Gaenak gue nya." Papar Riffat percaya diri yang dibalas kata "Ew" oleh Nissa.

"Kalo ngomong pede banget! kesasar di hutan aja panik!" Sindir Nabila.

"Yah gue sih kesasar panik karna sebelum nya gua gak pernah yang nama nya ke sasar, nyari rumah kawan aja selalu bener. Jadi gue kaget aja kalo sampe gue kesasar, di hutan pula! Gak bisa makan coy!" Celoteh nya panjang kali lebar kali tinggi seperti rumus volume balok.

"Aduh, tapi sayang nya gue gak nanya sih." Cibir Nikko.

"Gue kan gak ngomong sama lo!"

"Terus? siapa gitu yang mau ladenin lo?" Tanya Nikko tak mau kalah.

"Yang lain lah. Emang kawan gue cuma lo! ew banget dah!" Sindir nya.

"Eh bentar, lo dari tadi ngomong sama kami Riff? yah kami aja gak tau loh." Alex terkekeh pelan.

"JAHAT SEMUA YA! OKE FINE SELALU GUE YANG TERPOJOKI.. KALIAN SUCI, AKU PENUH DOSAAA" Keluh Riffat dengan nada alay nya.

"Hey, kemari, makan dulu." Teriak Nabil dari jarak yang cukup jauh.

Semua bergegas, karena kalau soal makanan, sudah pasti semangat. Apalagi gratis. Dasar manusia.

Keadaan tenang, semua makan dengan lahap. Riffat dengan semangat 45 makan menggunakan tangan, ia sudah makan 2 piring dan ini adalah ke 3 kali nya ia makan.
meskipun banyak makan, aneh nya tubuh Riffat tidak gendut.

~skip

Masing-masing dari mereka memilih untuk pergi ke tenda masing-masing. Merapihkan barang karena besok pagi mereka akan kembali.
Ada juga yang sibuk bersih-bersih, karena sudah tidak tahan dengan keringat yang dari pagi mengucur di badan.
Ya walaupun sejuk, namun perjalanan tetap melelahkan meski diselingi canda, lelah pasti ada.

"Al, barang lo mana?" Tanya Nabila.
"Tuh, males gue beresin nya." Tunjuk Alexa ke ujung tenda, memperlihatkan barang nya yang masih belum di kemas.
"Sumpah males banget sih lo." nabila menggeleng melihat gadis yang sedang berbaring sambil memainkan ponsel milik nya.
"Nanti aja, gue cape." Jawab Alexa santai.
Nabila hanya menggeleng pelan kemudian berniat untuk keluar tenda mengambil botol minum nya yang ketinggalan di tempat makan tadi.

"Ngapain bil?" Tanya Nabil ketika melihat Nabila sedang kebingungan.
"Ehm ini kak, nyari botol minum." Jawab nya.

"Oh itu, udah gue simpen. Niat nya mau di umumin di bis nanti, sapatau ada yang punya. ternyata punya lo." Ujar Nabil.

Alex Alexa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang