39. Jangan Menyerah

2.9K 182 1
                                    

'Berusaha untuk bangkit itu sulit, tapi rasanya lebih mudah ketika bersama mu.'

Tatap mata Alexa kosong melihat ke atas langit malam. Mata alexa sendu bekas tangis yang selalu saja menggenang di pelupuk mata nya.

Ketukan pintu dari seseorang menyebabkan Alexa keluar dari lamunan nya.

"Ada apa?" Tanya Alexa.

"Kita keluar yok, gue mau ajak lo jalan jalan." Jawab Alex.

Alexa mengangguk pelan kemudian berjalan mendekat pada Alex.

Keadaan malam begitu sunyi, padahal baru pukul delapan malam.
Taman di dekat rumah Alexa pun terlihat sepi dan tak ada kehidupan, rumah rumah sudah tertutup, ditambah kendaraan yang jarang melintas.

Alex membawa Alexa ke taman, menyuruh Alexa untuk duduk sementara ia mengambil sesuatu yang hendak diberikan pada Alexa.

"Tunggu ya mumu.. jangan pergi lho!" Ingat Alex.

"Iya bawel."

Tak lama pergi, alex pun muncul dari belakang Alexa sembari membawa Novel di tangan nya.

"Nih buat lo.. Baca yaa, untuk penghantar mimpi." Ujar alex sembari tersenyum tulus.

Alexa meraih buku di tangan Alex kemudian membaca judul nya. "Never Give Up!"
Tak sadar ketika membaca judul buku tersebut alexa menyimpul senyum tipis.

"Makasih yaa.." Sahut gadis tersebut.

"Gue ada satu lagi buat lo."

Alexa memasang tatapan heran dengan menaikkan sedikit Alisnya.

"Kesana mau? gue buat itu untuk lo." Jari telunjuk Alex mengarah ke sebuah pohon. Eh ralat, rumah pohon.

"Mau!! kapan lo buat ituu??" Tanya Alexa riang.

"Udah ayok..." Alex menarik pergelangan tangan Alexa menuju rumah pohon tersebut.

Alex memilih naik lebih dulu untuk meraih tangan Alexa jika alexa akan naik nanti.
Sementara Alexa menunggu dibawah sampai Alex berada di atas.

Kedua nya berada di atas rumah pohon bersama. Hanya berdua.
Suasana malam yang gelap kini terlihat bercahaya saat sinar bulan sekaligus bintang menyinari.

"Lo suka kan?" Tanya Alex.

"Sukaa... lo buat gue lupa akan luka yang gue hadapi lex, entah gimana cara nya gue balas budi ke lo." Sahut Alexa.

Alex tersenyum sembari menyodorkan sebuah amplop, "Baca dirumah yaa..."

Cara Alex kini berhasil, senyum alexa tulus dan murni hari ini. Alex ikut bahagia melihat kebahagiaan alexa meskipun ia tahu kebahagiaan alexa tidak sebesar penderitaan nya selama ini.
Tetapi bagaimana pun juga proses adalah yang terpenting, bukan proses bagaimana cara melupakan penderitaan, tetapi proses bagaimana kuat nya menata kebahagiaan.

Sampai dirumah, Alexa duduk diatas ranjang empuk nya sembari membuka amplop yang tadi di berikan alex.
Alexa tersenyum saat melihat sebuah surat di dalam nya.

Alex Alexa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang