"Tidak penting, dia hanya bagian dari masa lalu."
*
*
*
*
*Tokk...tokk...tok...
Suara ketukan pintu sudah terdengar. Alexa menyungging senyum lebar kemudian membuka pintu kamar nya.
"Aku udah siap Say-" Ucapan Alexa terhenti saat bola mata nya menangkap bukan sosok Alex yang berada di balik ketukan pintu tersebut melainkan Anggra.
Mata Alexa terbuka lebar, dan batin nya mulai mengucapkan doa apa saja yang ia bisa. Sungguh kejadian ini sangat memalukan bagi Alexa.
Sementara Anggra justru terkekeh, dan beralih melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya."Jangan buang-buang waktu, pacar lo udah nunggu tuh di depan." Anggra memalingkan pandangan nya.
Keputusan Anggra untuk tidak mengganggu Alexa sudah bulat, tidak peduli hati nya yang merintih atau batin nya yang sangat terluka, yang ia tahu saat ini adalah kebahagiaan Alexa itu utama, setidaknya Alexa sudah memaafkan kesalahan nya. Itu sudah menjadi kebahagiaan besar bagi pemuda yang entah sampai kapan kaki nya masih kuat berpijak di bumi.
Alexa tersenyum tipis, seolah mengerti benar apa yang di katakan Anggra. Gadis itu berjalan di belakang Anggra seperti adik yang sedang membuntuti kakak nya.
Keberadaan Alexa bagi Anggra adalah nyata, pemuda itu tersenyum jahil menghadap Alex. "Jalan samping gue, kalo lo di belakang gue kesan nya kayak pembantu tau gak?" Ujar nya.
Alexa tidak tahu harus melakukan apa, gadia itu hanya diam sembari menatap tajam ke arah Anggra. Ia rasa pemuda ini semakin menyebalkan dari sebelum nya.
°°°
"Saat indah, adalah saat dimana melihat mu tersenyum karena aku."
SIANG dikota London sama sekali tidak panas. Karena kota ini sedang di limpahi salju, udara dingin menyambut kedatangan Alex, Alexa dan Anggra di sebuah sungai yang indah.
Sungai Thames, dari tepi sungai kaki alexa alex dan anggra menyusuri tiap bagian dari sungai Thames, sungai ini memang cukup terkenal, para turis dari belahan dunia pun tahu, Sungai Thames adalah sebuah pemandangan indah yang sangat sering di kunjungi para wisatawan.
"Kita mau kemana nih?" Tanya alexa yang masih menatap ke depan.
Alex mengepalkan tangan nya, pemuda itu cukup kedinginan di bawah suhu kurang lebih mencapai 4° celcius. "Kita duduk di sana dulu deh." Jawab Alex.
Alexa melihat tempat yang di tunjuk kekasih nya, sebuah bangku di tepi sungai Thames yang masih kosong. Biasa di sebut Southbank, terletak di sisi kiri dari sungai Thames.
Di bangku itu mereka bisa menikmati keindahan sungai, kapal yang berlalu lalang, dan jembatan yang tertutup salju.
Tidak hanya melihat pemandangan, di sebrang jalan pun terletak sebuah kafe yang menyedikan cokelat hangat bagi pengunjung dengan harga yang bisa di katakan cukup normal.Anggra berjalan menuju kafe di sebrang jalan, untuk membeli cokelat hangat, sedangkan Alex dan Alexa memilih untuk duduk berdua di bangku tepi sungai.
Suasana nya tenang, tidak terlalu ramai dan tidak pula bisa dikatakan sepi, karena bagaimana pun kota London selalu padat, saat weekend maupun tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex Alexa [Completed]
Teen Fiction10 Tahun, waktu yang digunakan Alex untuk menjadikan Alexa sebagai temannya. Tapi takdir belum memberi celah, Alexa terus saja menghindar. Permainan waktu berperan keras dalam bersatunya pemuda usil dan gadis cuek ini. Mereka bersatu karena waktu...