53. Penyakit Yang Penyebar

2.6K 129 6
                                    

"Biarkan saja sakitnya menjalar, aku hanya perlu menunggu waktu, untuk menanti bahagia mu. Setelahnya, hanya semesta yang tahu."

*
*
*
*

Anggra duduk diam di kamar nya, suasana sudah berganti malam. Ia menatap langit-langit kamar, mencoba mencari kesenangan tersendiri dalam sepi nya.

Alex sedang keluar menemui Alexa, Anggra memilih untuk tetap sendiri di kamar. Tidak ingin merusak mood alexa, pikiran nya berlari ke dalam sebuah masa dimana ia menjadi sahabat baik bagi Alexa.

Memang benar, dalam persahabatan lawan jenis tidak seharusnya ada cinta. Karena cinta itu lah yang akan menghancurkan persahabatan.
Tepat di tengah renungan nya, ponsel Anggra berdering tanda panggilan masuk. Pemuda itu melihat log panggilan, ternyata Galang.

"Kenapa lang?" Tanya Anggra saat nada telpon sudah tersambung.

"Lo lagi di london kan? gue juga disini. Kalo lo mau konsul temuin gue aja ya." Ujar Galang.

Anggra tampak berpikir untuk menjawab, jika pemuda itu pergi seorang diri untuk menemui Galang, maka Alex maupun Alexa pasti tidak akan membiarkan nya.

"Gue bawa temen boleh?"

Di sebrang telpon, suara Galang terdiam beberapa detik.

"Boleh aja sih, tapi kata lo kan ini privasi lo doang, gak boleh ada yang tau selain gue. Terus temen yang lo maksud itu tau gak?" Tanya Galang penasaran.

Anggra menatap kosong keluar jendela kamar nya. "Nggak, lo bukan dokter kalau di hadapan mereka. Lo temen gue doang, bukan seorang dokter buat gue. Oke?"

"Nyamar maksud lo?" Tanya Galang memastikan.

"Iyaa, bisa kan?"

Galang hanya meng-iya kan permintaan sang sahabat.

Untuk saat ini, Anggra tidak ingin alex ataupun alexa mengetahui ini semua. Tujuan mereka untuk berlibur, bukan untuk direpotkan oleh Anggra.

"Kapan bisa ketemu?" Tanya Galang.

"Besok gue kabarin."

Sambungan telpon putus ketika Galang menjawab 'ok.'

°°°

Bunyi Alarm membuat tidur nyenyak Alexa terganggu, gadis itu mulai membuka mata perlahan kemudian melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7.00 pagi. Ketika mengingat ia sedang liburan, alexa berniat melanjutkan tidur nya. Tetapi sayang, ketukan pintu membuat gadis itu harus bangkit dari kasur empuk nya.

"Siapaa?"

"Alex al." Jawab seorang dibalik pintu tersebut.

Alexa meraih knop pintu kemudian membuka nya, "Kenapa? aku masih ngantuk, 1 jam lagi yaaa aku mau tidurr." Keluh Alexa dengan suara khas bangun tidur.

"Al, berenang yok. Di lantai 15 ada kolam renang air hangat." Ajak Alex.

Mata Alexa terbuka lebar, mendengar kata berenang rasanya sangat menyenangkan.

"Tapi boleh tidur dulu gak?" Ucap gadis itu sembari menyeringai.

Alex menggelengkan kepala nya, "Gak boleh, 1 jam lagi kolam nya udah gak ada air."

Alexa melipat kedua tangan nya di dada, "Oh ya? kemana perginya semua air air di kolam?" Tanya gadis tersebut.

"Ke sungai thames yang ada di depan." Jawab Alex asal.

Alex Alexa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang