Chapter 5

5.5K 516 36
                                    

Tangan kiri Namjoon menggenggam sebuah kunci, sedangkan tangan kanannya menggenggam tangan Seokjin.

Mereka sedang berjalan menuju ruang kesenian.

Hari ini adalah hari seleksi untuk penampilan pentas seni tahunan di sekolah.

Namjoon sebagai ketua OSIS sekaligus panitia penyelenggaraan pensi bertugas mengawasi seleksi pada hari ini.

Setiap kelas harus menampilkan sebuah pertunjukkan seni yang akan dievaluasi agar dapat ditingkatkan menjadi lebih baik dan tampil maksimal ketika acara dilaksanakan.

"Joonie, apakah kamu ada waktu sepulang sekolah?" Tanya Seokjin.

Namjoon memandang sang kekasih, "Maaf, hyung, tetapi selain seleksi aku juga harus mempersiapkan hal lain. Jadi, mungkin sore ini kita tidak bisa bertemu."

Seokjin membuang napas, "Baiklah, Joonie, tapi jangan terlalu sibuk. Nanti kamu sakit."

Hati Namjoon bertambah hangat mendengarnya.

"Iya, hyung, aku akan mengatur jadwalku dengan baik, jadi tidak perlu khawatir."

Yoongi beserdawa di belakang mereka.

Ya, ia sengaja melakukan itu agar pasangan di depannya ini tidak tenggelam dalam dunia mereka sendiri.

Namjoon segera berhenti berjalan dan meminta maaf kepada Yoongi.

"Biar gue aja yang ngawasin siang ini, kalian main dulu gih. Ntar ga bisa ketemu pas sore pada kangen lagi."

Yoongi ngambil kunci di tangannya Namjoon dan lanjut jalan ke ruang kesenian.

Gedung tua di belakang sekolah itu adalah tempat seleksi pentas seni. Namanya aja ruang kesenian, di dalam ya isinya alat dan hasil kesenian.

Yoongi ngintip dulu ke dalam lewat pintu kaca yang transparan. Lalu dia masukin kunci ke kenop pintu.

Setelah kuncinya diputar, ternyata macet. Kenopnya nggak mau muter.

"Njir, nih pintu tua amat dah."

Setelah dua menit memaksa, akhirnya pintu bisa dibuka.

Yoongi masuk ke dalam dan langsung nata-nata keperluan buat seleksi.

Jam 10 pagi seleksi akan dilaksanakan, masih ada waktu setengah jam. Ya udah deh, Yoongi pakai buat bobok.

5 jam kemudian...

"Hmmm, di mana kedua perwakilan kelas ini? Saya sedang ada keperluan sekarang." Tanya guru kesenian kepada Yoongi.

"Um, mungkin mereka terlambat. Anda bisa memenuhi keperluan tersebut terlebih dahulu. Jika kedua perwakilan kelas tersebut datang hadir hari ini, akan saya rekam dan kirimkan kepada Anda. Anda dapat mengevaluasinya nanti."

"Baiklah kalau begitu, saya pergi dulu."

Sang guru kesenianpun keluar dari sana.

Yoongi melirik jam dinding dan mengecek hp.

Chatnya belum dibaca sama Namjoon.

"MAINNYA BENTAR AJA KALI, JOON, GA LIMA JAM!" Yoongi ngamuk sama foto profil Namjoon yang lagi pelukan sama Seokjin.

Ngambek, dia ganti ngechat Jimin.

Ternyata Jimin ngechat dia duluan beberapa menit yang lalu.

Dah selesai belom seleksinya?

Chim kangennn :'3 <3

Duh, baby gue alay banget, batin Yoongi sambil senyum-senyum.

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang