Chapter 39

1.3K 126 2
                                    

Hari ini adalah hari yang cerah untuk Taehyung. Dia bersenandung dengan gembira saat mengendarai sepedanya ke sekolah. Bahkan di jalan, ia sempat bertegur sapa dengan beberapa teman dari sekolah yang menyerukan namanya.

"Taehyung! Taehyung! Aku bakal vote buat kamu!" teriak seorang gadis dengan rambut merah yang sedang berjalan dengan teman-temannya, "Latihan yang rajin, oke!"

Taehyung tidak bisa menahan untuk tersenyum kembali padanya, "Iya! Makasih, ya! Ketemu lagi di sekolah!"

Mereka saling melambai dan Taehyung terus mengayuh. Ketika dia tiba di gerbang, dia melihat seorang gadis dengan rambut cokelat panjang berdiri di sana. Momo!

"Ey!" Laki-laki berambut ungu itu menyambutnya dan berhenti, "Met pagi! Kamu ngapain di sini, sendirian aja?"

"Um," Mata Momo berputar ke samping kanan dan kiri dengan waspada, "Aku takut..."

Dia membuat Taehyung bingung, "Emang napa? Ada yang gangguin kamu, ya?"

"I-Iya," Si gadis melihat ke depan sekolah, "Mereka melototin aku terus dari tadi, dari aku dateng, aku takut masuk ke kelas. Gimana dong?"

Momo mencengkeram dasinya erat-erat sambil masih memandangi gerombolan siswi di sana.

"Hmm, itu gengnya Lisa, kan?" Taehyung menatap mereka dengan curiga, "Emangnya kamu ngelakuin sesuatu yang buat mereka marah, apa?"

"Nggak, nggak kok," jawab Momo cepat, "Aku bahkan nggak ketemu Lisa sejak hari Jumat kemarin. Dari pulang sekolah, aku cuma latihan di rumah, abis itu hari Minggunya aku dateng ke audisi final itu. Aku nggak tahu udah ngelakuin apa sampe mereka ngelihatin aku kek gitu."

Taehyung menatap Momo dengan penuh kasih, sebelum tersenyum cerah dan memberikan tepukan yang nyaman di bahunya, "Jangan khawatir, ayo bareng sama aku. Aku cuma mau parkir sepeda bentar, abis itu aku anterin kamu ke kelas, oke?"

Momo balas tersenyum dan mengangguk, "Iya, makasih."

Dia mengikuti di samping Taehyung yang membawa sepedanya dengan berjalan ke tempat parkir. Dari sudut matanya, dia melihat sekelompok siswi tadi mulai berjalan ke arah mereka berdua.

"Mereka ngikutin kita!" Momo berbisik pada Taehyung, jelas takut, "Kita harus gimana?"

"Biarin aja mereka," kata Taehyung dengan tenang, "Kalau mereka beneran ke sini, biar aku yang tanganin."

Mereka segera tiba di tempat parkir, dengan para gadis tepat berada di belakang mereka. Taehyung memarkir sepedanya di tempat biasa, di samping beberapa mobil.

Mereka mendengar langkah kaki mendekat. Momo segera pergi ke belakang Taehyung untuk perlindungan dan bersembunyi di balik ranselnya, "Mereka dateng ke sini...!"

"Sssh, nggak apa-apa," bisik Taehyung pada Momo sambil berbalik, dia melihat gadis-gadis itu menghalangi jalan keluar, berdiri dengan arogan.

"Mau apa kalian?" tanyanya pada siswi yang berdiri di tengah. Seorang gadis berbadan tinggi dan berparas sangat rupawan berdiri di depannya. Dia memiliki rambut pirang yang diikat ekor kuda, dengan poni menutupi dahinya.

Siswi itu menatap Taehyung dengan ekspresi yang membingungkan, antara marah dan kesal.

Dia membuka mulutnya perlahan, "Aku cuma pengen ngomong bentar sama Momo."

"Nggak," kata Taehyung dengan tegas, "Ngomong di depanku."

Gadis itu menghela napas, lalu mengeluarkan hpnya, "Nih. Baca."

Dia tiba-tiba melemparkan hp itu ke arah Taehyung. Untungnya, Taehyung mempunyai refleks yang sangat bagus dan menangkap hp tersebut dengan mudah.

"Apa nih?" Dia bertanya pada dirinya sendiri sambil membaca email yang muncul di telepon, "Ini beneran dari kamu, Mo?"

Gadis yang terus bersembunyi di belakangnya terkejut, "Ehh? Apanya yang dari aku?"

"Nih email," Taehyung menunjukkan hp itu, "Tulisannya dari Momo. Bener kamu yang ngirim?"

Momo membaca email itu dengan ngeri.

Dear, Lisa

Aku cuma pengen ngasih tahu kamu kalau seleksi buat pensi final ditunda. Sekarang OSIS lagi sibuk banget ngurusin kesalahan yang terjadi, terus mereka bilang ke aku buat ngasih info ke kamu. Aku harap kamu bisa gunain kesempatan ini sebaik mungkin buat lebih banyak latihan atau nikmatin waktu liburan kamu. Let's do our best! ^^

Love, Momo

"Aku kira itu beneran, soalnya dikirim lewat email," Lisa melotot ke Momo, "Tapi ternyata cuma bohongan! Aku jadi liburan sama temen-temenku, malah ketinggalan seleksi! Gara-gara kamu!"

"Kalian main curang!" Salah satu gadis mulai berteriak.

"Pokoknya kalian harus undur diri!" ​​Gadis lain berkata dengan marah sambil mengambil langkah lebih dekat, "Ga tau diri ya lu, balik ke Jepang aja sana, daripada bikin ribut di sini!"

"Nggak! Bukan aku!" balas Momo dengan lirih, air matanya mulai mengalir, "Email itu palsu! Itu bukan akunku, aku nggak ngirim itu!"

"Bohong! Jelas namamu yang diketik di situ!" Seorang gadis dengan rambut panjang mengambil hp Lisa dari tangan Taehyung, "Kesempatannya Lisa buat bersinar hilang gegara lo, murahan!"

Dia mencoba untuk meraih rambut Momo, tetapi Taehyung cukup cepat untuk menghentikannya.

"Woi, jangan!" Taehyung mendorong tangan si gadis dan menarik Momo ke belakangnya, "Jangan asal tuduh lu! Itu bukan kerjaannya Momo, itu ulah orang usil!"

"Diem lu, njing!" Gadis dengan rambut pendek itu membentak Taehyung, "Lu kan temennya, of course lu belain dia! Denger ya, nggak bakalan ada yang mau ngasih vote ke anak cupu, curang, murahan kek kalian!"

Mata Taehyung mulai berkaca-kaca, "Nggak! Kalian semua salah! Gua sama Momo bisa menang!"

Tidak terima atas pernyataan Taehyung, ketiga gadis itu meneriaki Taehyung dengan kata-kata kasar sambil terus menuduh Momo. Mereka mulai menarik perhatian beberapa siswa lain yang melewati tempat parkir itu.

"Stop, girls, stop," Lisa akhirnya berseru. Gadis-gadis itu dengan cepat mundur dari Taehyung dan Momo yang sedang terisak.

"Jadi kalian nggak mau ngaku," katanya sambil berkacak pinggang, "Ya udah, aku anggep kalian pelakunya dan minta kalian didiskualifikasi sama OSIS. Gampang."

"T-Tapi," sahut Momo, "Bukan aku yang ngirim email itu, Lis! Bukan Taehyung-oppa juga!"

"Terus siapa? Hantu?" Lisa tersenyum miring, "Buktiin kalau kalian bukan pelakunya. Aku nggak bakal bilang ke OSIS, tapi aku minta rematch sama Momo."

"O-Oke! Kita bukan pelakunya, dan bakal kita buktiin!" ujar Taehyung.

"Kalau sampai besok pagi nggak ada bukti," Lisa berbalik, "Bye bye game, bye bye fame."

Setelah Lisa mengatakan itu, gerombolan itu berlalu pergi.

Taehyung mengembuskan napas sedikit lega, "Aku... Rasanya pen muntah... Ngeri banget..."

"Oppa, aku minta maaf," kata Momo sambil menghapus air matanya, "Sumpah, bukan aku yang ngelakuin itu, aku nggak tahu harus ngapain, maafin aku..."

"Nggak apa-apa," Taehyung memberikan senyuman terbaiknya, "Aku yakin bukan kamu pelakunya, aku percaya sama kamu. Nanti kita selidiki bareng, oke?"

Momo mengangguk dan memeluk Taehyung, "Iya, makasih, udah percaya sama aku."

"Nggak masalah," Taehyung balas memeluk Momo, "Yuk, aku anterin ke kelasmu."

Setelah itu, Taehyung meraih tangan si gadis dan mengantar dia ke kelasnya.

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang