Chapter 22

2.3K 320 30
                                    

"SATU... DUA... TIGAAAAAA!!!"

Delapan pelajar di atas panggung berteriak serentak.

"Dua!" - Hoseok dan Rosé

"Empat!" - Beomgyu dan Ryujin

"Satu!" - Soobin dan Yeji

"Tiga!" - Jungkook dan Lisa

Hening.

Para penonton dan anggota OSIS membeku kaget, begitu pula empat pasang calon yang sudah terbagi itu.

"Okeey... Jadi ini dia pasangan calon RAJA DAN RATU PENSI KITAAA!!!" teriak Jisoo, menyadarkan semua orang.

Penonton kembali bersorak semangat.

Ah, Jungkook berpasangan dengan Lisa. Bagus sekali, double kill.

Ketiga pasangan calon lain saling melirik, merasa sedikit putus asa dengan kebetulan ini.

Mana bisa mereka mengalahkan duo super populer itu?

"Alah, eek," Taehyung berdecak jemu. Ia kembali duduk dengan lesu, tidak menyukai hasil pembagian ini.

Jimin pula, ia ikut duduk bersandar di kursinya. "Hmm... Kok pasang-pasangan gini sih..."

Taehyung menoleh ke Jimin, "Emang kenapa?"

"Em... Ahh, nggak apa-apa. Lupain aja," jawab Jimin sambil melambaikan tangannya.

Taehyung ingin menanyakan lebih lanjut, tapi Namjoon berteriak lagi, menyita perhatian semua orang.

"Jangan senang dulu, guys, karena masih ada SATU PLOT TWIST LAGI!"

Teriakan kaget para penonton segera mengisi aula.

Jisoo pun begitu, ia memandang Namjoon dengan mata bulat, sepertinya tadi dia hanya bilang satu plot twist deh.

"Peserta kita yang ada di depan ini," Namjoon melihat ke belakang, lalu kembali ke arah penonton, "Adalah berdasarkan pilihan teman-teman semua. Nah, ternyata, setelah guru seni kita menyortir bakat ketika audisi, ada seorang anak yang saaaangat menarik perhatian beliau."

"Siapaaaaaa?" tanya penonton dengan bersamaan.

Namjoon tersenyum, "Dia itu punya bakat yang unik, teman-teman. Dan cuma dia seorang yang audisi pakai bakat itu! Mau tau nggak dia menampilkan seni apaaa?"

"Mauuuuuuu!" jawab penonton. Namjoon sangat pintar menuntun jalannya sosialisasi ini.

"Satu-satunya petunjuk buat kalian yaituuuu," Namjoon menggantung kalimatnya, membuat para penonton gemas keburu pengen tahu.

"Siapa sih?? Anjir, bikin kepo!" geram Taehyung, kini ia sudah di ujung kursinya lagi. Jimin di sebelahnya menunggu dengan tidak sabar, kedua kakinya bergerak-gerak cepat.

"Nah, kalian tahu nggak, alat musik ini? Instrumen yang masih tergolong dalam aerophone, single-reed woodwind instrument. Biasanya terbuat dari logam dan dimainkan menggunakan single-reed seperti klarinet. Alat musik ini umumnya dihubungkan dengan popular music, big band music dan jazz, tetapi awalnya ditujukan sebagai instrumen orkestra dan band militer..."

"Tu de poin aja napa, Joon. Kita itu cuma kura-kura bego, bukan Wikipedia ala IQ 148 kek lu!" Jisoo menyela sebelum Namjoon kebablasan dengan wawasannya.

Namjoon memutar matanya, "Intinya dia pemain saksofon," ucapnya dengan berbisik.

Lagi-lagi penonton menarik napas cepat, terkejut dengan apa yang dikatakan Namjoon.

"Saksofon...? Saksofon...!" Jimin berputar perlahan ke arah Taehyung, dia memegangi pundaknya, "Saksofon!"

Taehyung duduk membatu di kursinya, mulutnya bungkam tidak percaya. Yang bermain saksofon hanya dirinya seorang kan? Nggak ada yang lain kan? KAN?!

"Kepada saudara Kim Taehyung, dimohon naik ke atas panggung," ucap Namjoon, menampar Taehyung kembali pada kenyataan.

Para penonton berbalik ke belakang dan mengamati Taehyung, wajah mereka sangat syok.

"Ayo, Kim Taehyung," panggil Namjoon lagi setelah melihat Taehyung hanya melamun di tempatnya, "Silakan maju ke depan."

Seokjin mendatangi Taehyung dari luar aula. Ia mengguncang bahu Taehyung, "Eh dodol! Maju sono! Mau dijadiin calon juga!"

"Hah? Calon?" bisik seorang siswa yang duduk di depan mereka.

"Dia? Jadi raja pensi?" tambah seorang siswi di depannya lagi.

Dalam waktu yang singkat, semua murid bergumam heran. Mereka melihat Taehyung dengan pandangan yang aneh, tidak menyangka jika si cupu tiba-tiba terpilih.

Jimin menoleh ke arah mereka, "Apa kalian?!" bentaknya, tak rela sahabatnya direndahkan.

Jimin beranjak untuk berdiri, bersiap untuk menghantam beberapa anak laki-laki yang mentertawakan Taehyung.

"Jangan, Chim," ucap Taehyung sambil menggenggam tangan Jimin. "Daripada lu masuk BK, mending bawain nih kacamata gue."

"Hah? Kenapa?" tanya Jimin ketika Taehyung memberikan kacamatanya. Taehyung mengabaikannya, malah sebaliknya ia segera berdiri dan menyibakkan poninya ke belakang.

"Hhhhhh...!!" Banyak siswi langsung terperanjat dengan perubahan Taehyung yang sangat drastis. Melepas kacamata dan memperlihatkan dahinya sungguh memberi kesan panas yang berbeda.

Menyadari perubahan suasana, Taehyung semakin menjadi. Ia mengendurkan otot wajahnya, sehingga pandangan matanya terlihat dingin namun sangat tajam.

Taehyung memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana sambil berjalan maju, melewati murid-murid yang menganga.

"Ahhh... Aku hamiiilll!"

"Taehyung halalin dedekkkk!"

"Berapa harga lu, gue beliiii!!"

Dua pertiga penonton langsung bersorak liar, sepertiganya masih linglung terkena pesona terpendam Taehyung.

Jisoo menampar pipinya sendiri saat Taehyung sampai di tangga panggung. "Eh badut, gue udah belok jangan dilurusin lagi!" pekik Jisoo dalam hati, melirik Rosé yang sama-sama berkeringat dingin melihat Taehyung.

Bukan hanya mereka berdua saja sih, namun semua orang di aula itu gemetar melihat Taehyung.

"Ahh... Jadi, teman-teman... Um..." Namjoon tiba-tiba gugup, terbata-bata merangkai kalimatnya setelah Taehyung berdiri di sampingnya.

Namjoon melihat ke arah penonton, dan mendapati Seokjin melototinya dari bangku paling belakang. "Kerja yang bener! Nggak dapet jatah seminggu lu!" Seperti itulah kira-kira arti pandangan Seokjin.

"Eh, iya, iya, jadi Kim Taehyung adalah kejutan kita yang kedua!" ucap Namjoon sambil menepuk punggung Taehyung, "Nah, spesial buat kamu, kamu berhak milih pasangan kamu sendiri. Siapa aja yang udah lolos audisi."

Jisoo menyalurkan selembar kertas dari rekan OSIS dan menunjukkannya pada Taehyung.

Para penonton dan kedelapan calon diam seribu bahasa, menunggu keputusan Taehyung dengan penasaran dan was-was.

Hmm, siapa aja yang lolos audisi? Siswi kan?

Taehyung mengernyit kala membaca daftar nama itu. Ia bingung memilih siapa, kebanyakan saja nama yang ia kurang tahu.

Sampailah ia berhenti pada satu nama. Kedua matanya membulat sadar, ia segera menoleh ke Namjoon dan menunjuk nama di kertas itu.

Namjoon membaca nama tersebut dan bertanya lagi kepada Taehyung apakah dia yakin.

Setelah mendapat anggukan mantap dari Taehyung, Namjoon menghadap ke arah penonton dan tersenyum lebar.

"Baiklah, teman-teman. Taehyung sudah menentukan pilihannya. Bagi yang namanya akan disebut, mohon maju ke depan."

Deg-degan sudah semua orang.

Kim Taehyung, siswa yang sebelumnya tidak dipedulikan, malah berubah menjadi lelaki buas yang secara ajaib menjadi calon raja pensi.

Siapa gerangan yang sudah dipilih Taehyung untuk menjadi pasangannya?

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang