Taehyung menyentuh kepalanya yang tadi dielus oleh Jungkook.
"Kambing, gue malah deg-degan..."
Ada dua pertanyaan yang mengganggu Taehyung setelah mengetahui bahwa cowok tadi adalah Jungkook.
Pertama, ke mana aja Jungkook beberapa hari ini? Jujur sih, walaupun ia benci, tapi agak kangen dengan tingkah Jungkook yang menyebalkan itu. Biasanya dia terus-terusan gangguin Taehyung, dan tiba-tiba aja menghilang bagai ditelan bumi. Alhasil, keseharian Taehyung agak sepi karena hal itu. Eits, jangan kira Tae suka sama dia. Tae tetep benci.
Kedua, kalau Tae nggak salah lihat, wajah Jungkook lebih pucat dari saat terakhir kali bertemu. Apa dia lagi sakit, terus selama seminggu dirawat di rsj? Hehe, kemungkinan begitu.
Hari ini adalah sosialisasi sih, jadi si Jungkook hadir. Nggak mungkin dia melewatkan kesempatan untuk cari penggemar tambahan buat jadi raja pensi.
Tuh lihat, di depan sana ia sudah melepas maskernya. Senyam-senyum sendiri. Definisi nggak waras.
"Nah, ini dia, gaes, calon raja dan ratu pensi kitaaa!" Jisoo mengangkat tangan kanannya, mempersembahkan kedelapan calon, "Tepuk tangan yang meriahhh!!!!"
Betul meriah, 99% orang di dalam aula berteriak dan bertepuk tangan.
"JUNGKOOKIE-OPPAAAAAAA!!!" - Sepertiga siswi empat angkatan.
"ROSÉ WE LOVE YOUUUUU!!!" - Banyak sekali siswi dan siswa, termasuk Jisoo dengan menggunakan mic.
"J-HOOOOOOOOOOOOOOOOPEEE!!!" - Yoongi sambil nyolong micnya Namjoon karena nggak mau kalah dari Jisoo, terus Taehyung, Jimin, Seokjin, dan sebagian besar siswi.
"UBIIIIIIIIIIINNNNN!!! BEOOOOOOMM!!! SEMANGAAAAAT!!!" - Yeonjun, Taehyun, Kai, dan siswi tingkat pertama dan kedua.
"RYUJIN! RYUJIN! RYUJIN! RYUJIN!" - Temen segengnya, siswa tingkat pertama dan kedua, dan followers setianya.
"YEJIIIIIIIII! YEJIIIIIIIII! YEJIIIIIIIIII! PASTI MENANGGGG!!!" - Anak OSIS dan semua anak rajin.
"LISA OUR QUEENNNNN! LISAAAAAA!!!" - Hampir semua orang.
Namjoon bingung bagaimana menyudahi sorakan yang berbeda jenis itu. Ia menoleh ke teman-teman OSIS, tapi mereka juga ikut asyik berteriak dan tepuk tangan.
Mereka semua nggak mau kalah, memperjuangkan idolanya.
Akhirnya setelah satu menit lebih kerusuhan terjadi, Namjoon mengambil secara paksa dua mic yang dibuat Jisoo dan Yoongi balapan teriak-teriak.
"Oke, oke, tenang!" Namjoon bicara langsung dengan dua mic. Setelah semua sorakan berhenti, Namjoon melanjutkan bicaranya.
"Kami hargai semangat dan gairah kalian untuk acara pensi kali ini, jadi kami dari pihak OSIS akan meluncurkan blog pribadi khusus untuk kejuaraan pensi kita!"
"YEEEEEEESSSSSS!!!" Penonton bersorak gemuruh, bahagia dengan metode kerja OSIS angkatan ini. Namjoon memang sungguhan mewujudkan visi misinya, yaitu meningkatkan kualitas organisasi OSIS dan perihal acara yang diselenggarakan.
"Calm down, calm down! Belum selesai!" teriak Namjoon lagi, ia memberikan satu mic kepada Jisoo. "Bukan hanya blog biasa, kami usahakan kalian dapat memberi suara kepada calon raja dan ratu pensi kita secara langsung!"
Penonton bersorak lagi, sungguh bersemangat dan penasaran dengan konsep yang digunakan OSIS.
"Kalian bisa vote untuk idola kalian setiap hari selama tujuh minggu! Siapa yang akan menang? Itu ada di tangan kalian!"
"WOOOOOOOOOOO!!!" teriakan keras penonton terdengar sampai ke luar sekolah, bahkan abang mi ayam di pertigaan sampai denger.
"Oops, ada lagi, gaes!" sahut Jisoo, sambil mendorong Yoongi untuk turun panggung, "IT IS TIME FOR PLOT TWIST!!!"
"Ya, kami juga menyiapkan beberapa kejutan seiring berjalannya kejuaraan ini!" Namjoon menambahkan, membuat para penonton menarik napas kaget sekaligus kepo.
Namjoon memberi sinyal pada rekan-rekan OSIS untuk naik ke atas panggung. Mereka membawa dua kotak transparan berukuran besar yang berisikan potongan kertas kecil-kecil dan beberapa bola merah muda.
Penonton mulai memajukan badan dan duduk di ujung kursi mereka, sangat tertarik dengan kejutan satu ini.
Namjoon berjalan ke dekat kotak itu, "Lihat ini, teman-teman? Ini adalah kejutan pertama kita!" Ia menyandarkan tangannya ke tepi atas kotak tinggi itu.
"Berbeda dengan pensi tahun-tahun sebelumnya, kami akan membawakan konsep baru, yaitu Valentine!"
Para siswa langsung terpompa semangatnya, mengetahui tema pensi kali ini merupakan kesukaan para remaja.
Namjoon memasukkan tangannya ke dalam salah satu kotak, lalu mengambil sebuah bola. Terdapat sebuah angka di permukaan bola itu, "Jadi kedelapan calon akan berpasangan antara siswa dan siswi, maka kami sudah menyiapkan permainan klasik ini."
Kedelapan calon juga terkejut, melihat kotak di depan mereka dengan penasaran.
"Yes, yes, para calon akan berpasangan selama kontes popularitas ini. Jadi, silakan," ucap Namjoon sambil menghadap ke calon siswi, "Silakan ambil salah satu bola dalam kotak ini. Ryujin bisa duluan."
Ryujin mengangguk, ia segera memasukkan tangannya ke dalam kotak.
Setelah menggerakkan tangannya dengan cepat, Ryujin mengambil sebuah bola yang tenggelam di lautan kertas itu.
Namjoon mencegah Ryujin melihat angkanya, ia menyuruh dia untuk menyembunyikan bola itu dulu. Tentu saja untuk membuat penonton kepo.
Langkah-langkah di atas berlanjut secara giliran dengan Lisa, Yeji, Rosé, Beomgyu, Hoseok, Jungkook, dan yang terakhir Soobin.
"Semuanya sudah punya bola masing-masing?" tanya Namjoon setelah Soobin kembali dan berdiri di samping Jungkook.
Semua calon mengangguk bersamaan.
"Oke, dalam hitungan ketiga sebutkan angkanya, ya!"
Namjoon berbalik dan menghadap para peserta sosialisasi.
"Teman-teman, ayo kita hitung bareng!" Jisoo mengangkat tangannya.
Penonton mulai menghitung seirama dengan hitungan jari Jisoo.
"SATU... DUA... TIGAAAAAA!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠ
Fanfiction[pending revisi] Ejek-ejekan mereka berawal dari kekalahan reputasi Taehyung terhadap Jungkook si murid baru. Si Tae kalah telak karena kacamata buluknya. Sang ortu menghukum Taehyung karena matanya rabun tiba-tiba, dan mereka menyita seluruh aset T...