Chapter 30

2.4K 253 26
                                    

Hari Senin ini, Taehyung dan Momo memiliki jadwal tambahan khusus yaitu pemotretan foto profil blog pensi.

Taehyung datang ke sekolah diantar appanya, karena sepedanya masih di sekolah, dan mengejutkan semua siswa ketika ia berjalan melewati pintu gerbang. Sepertinya tidak ada yang mengira bahwa ia adalah murid di sekolah itu.

Sedangkan Momo, ia memilih untuk berangkat awal agar tidak menarik perhatian teman-temannya. Namun percuma, lama-lama banyak siswa yang mampir ke kelasnya dan melihat apakah rumor bahwa dirinya telah berubah itu benar.

Dan ya, Taehyung dan Momo sengaja tidak menggunakan kacamata mereka saat ini. Sekali-sekali saja kan bisa menikmati wajah terbengong para siswa yang biasanya mengejek mereka. Aduh, melihat tatapan kagum dari setiap orang yang mereka lewati sangat memuaskan.

Mengenakan setelan jas dan gaun yang senada, mereka berjalan dengan percaya diri melewati lorong sekolah. Momo melirik Taehyung dan tersenyum, "Oppa, kayaknya cara ini berhasil!" bisiknya dengan senang.

Taehyung mengangguk, tersenyum kecil untuk Momo tapi tidak kehilangan aura dinginnya.

Mereka menikmati wajah-wajah yang ternganga sampai ke ruang OSIS yang merupakan lokasi pemotretan. Di depan ruang OSIS saja sudah banyak siswa dan siswi yang berkerumun demi menyaksikan jalannya pemotretan. Untung saja ada Jisoo yang berjaga di depan pintu sehingga dapat mengusir para penonton yang menghalangi agar Taehyung dan Momo bisa lewat.

Di dalam ruang luas itu sudah hadir banyak orang. Anggota OSIS dan klub sinematografi sudah mempersiapkan peralatan, sedangkan para calon sedang dirias sedikit untuk memaksimalkan hasil pemotretan.

"Oh, halo, kalian berdua!" sapa Namjoon setelah melihat Taehyung dan Momo. Ia sedang duduk di sebuah bangku, membaca suatu laporan.

"Hai, hyung," sapa Taehyung balik dan Momo membalas dengan senyum.

"Ehh?" Namjoon menyipitkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang, "Warna rambutmu berani sekali, Tae."

Taehyung tersenyum bangga dan memilin ujung rambutnya, "Iya dong, hyung. Bagus kan?"

Namjoon mengangguk, kemudian menoleh ke Momo. "Kamu juga, Momo, cantik sekali." Pujian itu membuat Momo mengangguk malu dan bersembunyi di belakang Taehyung.

Selesai berbincang-bincang sedikit dengan Namjoon tentang kegiatan hari ini, mereka berdua diarahkan untuk menunggu giliran pemotretan. Taehyung dan Momo duduk di kursi panjang yang sudah tersedia yang berhadapan langsung dengan tempat pemotretan.

Area itu memiliki latar belakang berupa tembok kayu berwarna merah muda. Beberapa lampu penerangan khusus terletak di sekitar panggung kecil tersebut.

"Sekarang coba pose yang lain," ucap Jennie. Ia berhenti mengambil gambar dari kameranya.

Yeji dan Soobin yang tadinya tersenyum sopan dengan kedua tangan di belakang, kini berubah pose menjadi saling merangkul dengan eskpresi tenang dan kuat.

"Ooh, bagus banget," Terdengar suara Hoseok, "Kenapa tadi kita nggak pose gitu, ya, Ros?"

"Iya ya, mau foto lagi?" jawab Rosé. Taehyung mencari asal suara dan menemukan pasangan itu berdiri di luar pintu masuk.

"Nggak usah, ah. Lagian kita juga mau ke kelas, kenapa malah muter ke sini?" Hoseok dan Rosé tertawa, kemudian berlalu pergi. Taehyung sedikit kecewa karena tidak sempat menyapa Hoseok.

"Selanjutnya!" panggil Seokjin setelah Soobin dan Yeji selesai dengan sesi pemotretan.

"Siapa yang udah siap?" tanya Namjoon ke dalam ruang rias, "Oh, kalian udah selesai? Oke," Namjoon membuka tirai dan memberitahu anggota sinematografi yang sedang bertugas, "Nomor urut tiga siap!"

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang