Chapter 29

1.8K 211 1
                                    

"Hyung..."

"...."

Jimin menghela napas. Ia senang dapat menerima luapan rindu dari Yoongi, tapi cowok yang bentar-lagi-pacarnya ini sudah memeluknya selama lebih dari sepuluh menit.

Mereka sedang berada di sebuah mal. Dan tentu saja ramai dengan pengunjung. Dan ditambah lagi dengan tatapan penasaran orang-orang di sekitar mereka.

Di antara kerumunan orang yang berlalu-lalang itu, Momo dan Taehyung bisa dengan mudah berbaur untuk mengintai Jimin dan Yoongi. Lebih tepatnya, mereka berdua sedang berada di sebuah restoran yang berdekatan dengan bangku yang ditempati target.

Momo mengintip dari balik buku menunya, "Mau sampai kapan kita di sini, oppa?"

"Tunggu dulu," bisik Taehyung yang sedang menunduk dan berpura-pura membaca menu, "Katanya si Jimin mau ganti kacamataku, tapi malah ngapel."

Mulut Momo membentuk huruf o, "Mereka pacaran?"

"Ya nggak lah, nggak bakal aku restuin sebelum kacamataku balik," Taehyung melirik ke arah targetnya yang mulai bergerak, "Ayo ikutin mereka!"

"Lah ini kita nggak beli apa-apa?" tanya Momo bingung.

Taehyung menutup buku menu dan beranjak berdiri, "Ga usah! Ayo selagi ga ada yang lihat!"

Momo mengangguk dan mengikuti Taehyung keluar dari restoran itu. Mereka berjalan secara hati-hati, menjaga jarak dari pasangan target yang bergandengan.

Ketika hari sudah menjelang siang, Taehyung kehilangan jejak Jimin setelah keluar dari salon dengan penampilannya yang baru. Besar kemungkinannya ia diculik oleh Yoongi.

Mau bagaimana lagi, sudah dihubungi berkali-kali pun ia tidak mendapat informasi tentang keberadaan Jimin. Pada akhirnya Taehyung dan Momo memutuskan untuk melupakan Jimin dan pergi ke mal guna membeli jas bagi Taehyung dan peralatan make up bagi Momo yang akan dikenakan untuk acara besok.

Nah kebetulan, dewi fortuna sedang suka dengan mereka berdua karena mereka tambah cantik, dan ganteng. Baru saja menghirup udara mal, sosok Jimin dengan rambut jingganya yang menyala terlihat sedang bersama Yoongi, membeli waffle.

Dengan cemburu karena Jimin malah membelikan Yoongi jajan ketimbang dirinya, Taehyung menggandeng Momo dan berjalan cepat ke arah mereka, kemudian merampas waffle dari tangan Yoongi sebelum ia sempat menggigitnya.

"Baru ketemu langsung mepet?! Bagus!" teriak Taehyung sambil memakan waffle curiannya itu, "Mana duitnya?! Gue mau beli kacamata baru!" Ia menjulurkan tangannya pada Jimin.

Namun tangannya itu segera disingkirkan oleh Yoongi. "Ga ada duit-duitan! Itu waffle gue setara sama harga kacamata buluk lo!" Yoongi melotot ke Taehyung, lalu menarik lengan Jimin dan menyeretnya secara paksa.

"Chiiiiiimmm kacamata gue gimanaaaaa!" rengek Taehyung, tangannya yang ternistakan berusaha meraih Jimin yang sudah mulai menjauh.

Apa-apaan sih si kucing, bikin Taehyung sebel aja. Btw wafflenya enak.

"Terus gimana?" tanya Momo, "Mau pinjam kacamataku dulu? Aku bawa cadangan satu."

Taehyung menggeleng, "Nggak usah, kita cari-cari barang yang kita butuhin selagi ngikutin mereka, oke?"

Sambil menyelam minum air, berakhirlah keduanya membuntuti Jimin dan Yoongi sekaligus membeli kebutuhan mereka satu persatu.

Ketika memilih-milih setelan jas untuk Taehyung, mereka berpapasan dengan Beomgyu dan Soobin yang ditemani oleh tiga temannya. Mereka sedang ribut mencari jas dengan ukuran paling besar untuk Soobin sehingga tidak menyadari keberadaan Taehyung dan Momo.

Kemudian saat menemani Momo yang bingung karena belum pernah memakai make up sebelumnya, mereka bertemu dengan Lisa dan Jisoo. Jisoo sedang sibuk menawar harga sebuah lipstik yang jelas-jelas berharga pas.

Hanya Lisa yang menyapa Taehyung dan Momo, ia juga membantu merekomendasikan make up kepada Momo karena Taehyung juga tidak tahu-menahu soal hal itu.

Terakhir, setelah meninggalkan restoran tadi, mereka berpapasan dengan Ryujin di eskalator saat mengekor Jimin dan Yoongi. Berlawanan arah dengan Taehyung dan Momo yang naik, Ryujin menggunakan eskalator untuk turun ke lantai dasar. Ia sedang berbincang dengan seorang wanita yang lebih tua darinya.

"Itu Ryujin kan? Sama siapa dia?" Momo mengamati Ryujin yang sudah sampai di lantai bawah.

"Nggak tahu," Taehyung mengangkat bahu, "Tantenya mungkin."

Keduanya menghiraukan hal tadi dan lanjut mengikuti target. Tampak si Yoongi yang menyeret Jimin ke dalam area toilet. Waduh.

"Momo, kamu tunggu bentar di sini ya," ucap Taehyung sambil menyuruh Momo duduk di sebuah kursi tunggu.

"Lah oppa mau ikut masuk juga?"

"Iya dong, demi duit!"

Taehyung meninggalkan barang belanjaannya bersama Momo, lalu berlari kecil mengikuti arah Jimin dan Yoongi.

Yah, yang namanya toilet di mal, pasti kebanjiran orang. Di antaranya pun sulit menemukan keberadaan Yoongi dan Jimin, soalnya mereka sama-sama pendek. Yeah it's sad but true.

Akhirnya, Taehyung hanya menunggu di ujung ruangan di mana ia dapat mengamati siapa saja yang masuk ke dalam bilik toilet.

Satu-persatu orang masuk dan keluar, hingga ia melihat Yoongi memasuki bilik paling ujung. Ini kesempatan Taehyung!

Ia berjalan menyela beberapa orang yang mengantre demi sampai ke seberang untuk bertemu dengan Jimin. Nah, itu dia si mochi.

"Chim!" panggil Taehyung dengan pelan. Jimin yang sedang bersandar di tembok dan bermain hp menengok ke arahnya, "Tae! Ngapain di sini?"

"Ssstttt! Ntar Yoongi-hyung denger!" Taehyung berjalan mendekat ke Jimin, "Mana, buat kacamata gue."

Jimin memutar matanya sambil mengeluarkan dompet. Ia memberi Taehyung sejumlah uang yang sedikit terlalu tebal tapi ia tidak peduli berapa totalnya. Si Taehyung langsung menyeringai lebar.

"Hehehe, makasih! Tae sayang Chim, muah!" ujar Taehyung sambil mencium pipi Jimin.

"Ya udah sana pergi! Keburu Yoongi-hyung keluar!"

"Okidoki! Jangan kebablasan loh," Taehyung mengedipkan sebelah matanya, "Inget kata eomma, jangan pulang malem-malem!"

Taehyung tertawa sambil mengibaskan rambut barunya di dekat wajah Jimin, "Baiiiiiii!" Ia melambaikan tangan dan segera pergi dari tempat itu.

Sampai di luar, ia menghitung uang pemberian Jimin yang ditujukan untuk mengganti kacamatanya yang rusak. Lumayan, dia dapet untung 15%.

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang