Chapter 33

1.4K 157 0
                                    

"I'm so fine, you so fine, seulpeumgwa sangcheoneun modu da imi jinasdfghjklalalalalalaaa," Jimin berhenti bernyanyi dan mematikan musik melalui earphonenya, "Ternyata ngerap susah, ya, Tae."

Ia tidak mendengar jawaban ataupun mendapat pukulan di kepala seperti biasanya, Taehyung ke mana?

Jimin nengok ke belakang dan mendapati ketiga temannya tidak berada di sudut pandang matanya.

Dia lari lagi ke belakang, dan nemuin mereka lagi duduk-duduk di bawah pohon mangga di pinggir jalan.

"Kalian ngapain?" tanya Jimin, menghampiri, "Kok berhenti nggak bilang-bilang?"

"Yah kuping lu kesumpelan, otong," jawab Jisoo yang sedang mengipasi wajahnya dengan daun, "Dipanggil seribu kali ya tetep ga denger!"

Jimin meringis, "Hehehe, maap," Ia ikut duduk di sebelah Tae yang lagi tiduran, "Kamu kenapa?"

"Panas banget, gila, neraka bocor keknya," jawab Taehyung dengan terengah-engah, "Itu kaki gue capek, pijitin dong."

"Emang Enchim babu lu apa," Jennie berkomentar. Ia sedang sibuk menggerakkan hpnya di udara, mencari sinyal.

Mereka ribut-ribut gitu kan, tiba-tiba ada mobil mewah yang berhenti di pinggir jalan di dekat mereka.

"Weh, napa nih mobil, kita nggak mau diculik kan?" Jisoo mengamati pintu mobil yang terbuka, "Bujed ada cecan!"

Mulutnya yang biasa khianat ternyata tidak berbohong. Seorang wanita cantik keluar dari dalam mobil tersebut, ia mengenakan gaun pendek berwarna abu-abu.

Pada pandangan pertama, Taehyung kek pernah lihat. Kapan mereka ketemu ya?

"Kalian satu sekolah sama Jungkook, kan?" tanya wanita itu, tangannya memegang sebuah surat, "Seragam kalian sama kayak punya Jungkook, ngapain duduk-duduk di pinggir jalan? Bisa tolong bantu aku nganterin ini ke Jungkook? Aku lagi sibuk banget."

"Oh, iya, bisa kok, tapi," Jennie menunjuk ke arah di mana teman-teman sekelas sudah pergi, "Kita harus jalan balik ke sekolah dulu soalnya kita masih pelajaran olahraga, jadi kita nggak bisa ngasihin itu ke Jungkook sekarang."

Wanita cantik itu berpikir sejenak, sebelum tersenyum cerah, "Gimana kalau kalian ikut aku? Aku bisa nganterin kalian tapi nggak sampai ke sekolah, setidaknya bisa tambah cepet kan?"

Keempat siswa menjadi bersemangat, "Apa?! Eonni mau nganter kita ke sekolah? Nice!" Jisoo segera berdiri, "Skuy, gaes, tumpangan gratis! Dan kita nggak bakal capek!"

Jisoo mengikuti wanita itu dan naik ke kursi penumpang, lalu Jennie, Taehyung, dan Jimin masuk ke dalam mobil.

"Makasih," kata Jimin, dia duduk di sebelah kiri Taehyung, "Boleh tanya noona siapa?"

Wanita itu tersenyum pada Jimin sambil menyalakan mobil, "Namaku Somin, aku kakaknya Jungkook. Salam kenal, ya."

"Hai! Namaku Jisoo," Dia menunjuk dirinya sendiri kemudian ketiga temannya bergantian, "Terus ini Jennie, Jimin, dan Taehyung! Kita besties!"

"Halo," kata Jennie dan Taehyung bersama, dan Somin tersenyum lagi, "Kalian temenan juga nggak sama Jungkook?"

"Yah, nggak juga sih, tapi dia famous banget," Jennie memandang Taehyung, "Keknya nih orang cupu yang paling deket sama Jungkook. Ya, kan, Tet, kalian pacaran, kan? Hayoooooo, ngaku nggak lu?!"

Taehyung melotot, "Nggak lah, nyet! Ngapain gue deket sama orang berengsek kek dia?!"

Jimin menginjak kakinya, "Hehe, maaf ya, noona, emang Taehyung kalau mau ngomong nggak dipikir dulu. Dia cuma sensi aja soalnya lagi saingan sama Jungkook."

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang