Chapter 35

1.3K 151 0
                                    

Jennie melihat khawatir ke langit yang perlahan-lahan menjadi gelap. Mendung tiba-tiba menyapa ketika mereka keluar dari kelas, rasa bahagia untuk segera pulang tergantikan oleh kecewa. Kini mereka sudah sampai ke lapangan, sepertiga jalan menuju gerbang.

"Yaaah, kalau hujan kita nggak bisa main dong, gaes," Jennie mendesah kesal, ia berjalan paling di depan bersama Jimin.

"Emang kita janjian mau main?" tanya Taehyung.

"Gue nggak ngomong ama lu," sembur Jennie padanya, "Kan lu mau latihan ntar, kita bertiga aja, ye nggak?" Ia tersenyum dan menaikkan alis ke arah Jisoo dan Jimin.

"Loh, kan lu udah bilang mau nemenin gue latihan, Chim!" rengek Taehyung sambil menarik-narik lengan bajunya si Jimin.

"Jadi latihan toh?" tanya Jimin, ia menengok ke belakang, "Ntar jadinya malah makan keripik lagi kek kemarin-kemarin."

"Hoo, lu tuh ga tau diri emang," Jisoo menempeleng temannya yang berkacamata itu, "Tambah buncit tuh perutnya, Anda tidak sadar?"

"Njir, body shaming!" bentak Taehyung sambil manyun.

"Ga apa, beb," Jimin memeluk Taehyung dari belakang, "Yang berabs malah ga enak dipeluk, keras."

"Emang lu udah pernah meluk abs? Emang Yoongi punya abs?" tanya Jennie dan Jisoo beriringan.

Jimin terkekeh, "Bukan meluk absnya Yoongi, tapi meluk abs sendiri, hehehe."

"Bodo amat, Chim, bodo a-" Taehyung berhenti bicara saat mulutnya yang sedang mangap terkena tetesan air. Ia mendongak ke atas, gumpalan awan yang suram ternyata udah pada kebelet aja.

"Lah, lah! Hujan, anjing!" teriak Jennie dengan panik. Ia segera memindahkan tasnya ke depan dada dan berlari kembali ke gedung sekolah.

"Tungguin, Jen! Jen, woi, budek!" panggil Jisoo yang berkali-kali ketabrak sama siswa-siswa yang juga panik nyari tempat berteduh. Mereka berhamburan di lapangan, ada yang langsung lari keluar gerbang dan lainnya terpaksa balik lagi.

Para anak rajin mah pada nyantuy orang bawa payung, pada nyelonong pulang aja. Tipe-tipe anak 'ga usah bawa payung paling ntar ga hujan' kek mereka berempat bisa apa.

Ya gini nih kalau lagi ga bawa payung, awan di atas sana pasti pada 'hahaha lu ga bawa payung kan, gue hujan aja ah'. Pas bawa payung malah ga pernah hujan, cuaca cerah dan menyenangkan. Taehyung jadi males mau bawa payung.

Dia ngikutin ketiga temennya yang udah duluan sampai ke lorong sekolah. Di tempat itu penuh sama siswa lain, jadi Taehyung kesusahan mau berteduh dan tasnya masih kena hujan dikit.

"Sini, beb, nyempil sini, masih cukup," ujar Jisoo sambil menarik Taehyung ke sisinya, dikelilingi oleh kumpulan siswa yang sepertinya merupakan adik kelas.

Iya juga. Kelas-kelas di sekitar lapangan itu tempatnya adik kelas. Mereka lewat lapangan buat ke tempat parkir abis itu pulang lewat gerbang samping. Namun nahas, hujan seenak jidat turun.

"Hehehe, jadinya kamu milih siapa?"

Suara gadis yang nyaris nggak kedengeran karena tenggelam oleh derasnya hujan sampai ke indera pendengaran Taehyung. Dia menoleh ke sampingnya dan menemukan dua orang siswi sedang sibuk mendiskusikan sesuatu. Di layar hp mereka tertera blog pensi dengan presentase vote yang sudah masuk hari ini.

Taehyung ngintip sedikit, dan setelah itu langsung menyesal karena melihat pasangan nomor urut tiga dapet 48% vote dari jumlah vote yang udah terekam hari ini. Jumlahnya nggak dilihatin, cuma ada persentasenya aja.

Anjir, Taehyung sama Momo cuma dapet 5% doang. Bahaya nih, padahal votenya udah dari beberapa hari yang lalu. Mati aja, Taehyung, mati aja.

"Napa cemberut terus?" tanya Jimin agak lantang, "Mau pulang? Kebelet pup?"

"Kebelet pup, mbahmu," bantah Taehyung, "Kalian tuh pada vote ke gue ga sih?"

"Iya, dua ke lu, satunya buat Rosé," jawab Jennie, "Napa emang?"

Taehyung menghela napas, "Tapi gue masih di posisi terakhir, bisa-bisa ilang ntar minggu ini. Gimana dong?"

"Kan gua dah bilang," sahut Jisoo, "Seleksi besok lu harus bisa masuk final, dijamin aman sampai akhir."

"Kalau gagal gimana?" Taehyung menunduk, membayangkan ia harus melawan Jungkook dan Hoseok yang notabene udah famous dari sononya.

"Halah, belum dicoba udah pesimis duluan sih lu," Jennie menjitak kepala temannya itu, "Pede dikit la, lu kan spesial, bakat lu unik, pasti bisa masuk final."

"Nah, dengerin tuh, ngelawan Jungkook aja takut, cupu," tambah Jisoo mengompori tapi maksudnya pengen buat Taehyung semangat. Keknya nggak begitu berpengaruh deh, si Tae malah tambah murung.

"Jangan takut, pokoknya percaya diri aja, Jungkook nggak ada apa-apanya sama lu," kata Jennie, lalu ia memeluk Taehyung.

"Iya, beb, kita bakal dukung lu terus kok," Jisoo ikut-ikut nimbrung dan meluk.

Taehyung tersenyum, ia memeluk kedua teman wanitanya itu. Jimin pun tidak mau kalah, ia mendekap ketiga temannya sekaligus.

Udah kek Teletubbies aja.

Taetae, Jennie, Jisoo, Chim~
Teletubbies, Teletubbies~
Ucapkan halo~

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang