Chapter 36

1.3K 140 0
                                    

"Kamu pembicara satu aja!"

"Nggak ah, kamu aja!"

"Kamu!"

"Kamu!"

"Nggak ada yang mau jadi pembicara satu nih?"

Dahyun melirik kedua rekannya satu timnya dengan malas.

Anggota tim debat yang terdiri dari Dahyun, Eunwoo, dan Yeji, merupakan tim debat terbaik dari sekolah ini. Cerdas, cakap, dan nggak mau kalah, tiga komponen utama untuk memenangkan sebuah debat, semuanya dimiliki oleh ketiga anggota.

Namun hanya ada satu masalah yang kerap diperdebatkan sebelum debat yang sebenarnya, yaitu pembagian posisi.

Di antara mereka, tidak ada yang langsung mau menjadi pembicara pertama. Alasannya mulai dari malas mengucapkan salam, membacakan pembagian tugas, menjelaskan definisi dan menarik benang merah dari mosi, dan sebagainya.

Semuanya lebih memilih menjadi pembicara dua atau tiga agar bisa menyanggah argumen lawan dan bantah-bantahan. Lebih seru katanya.

Pemanasan debat kali ini ditengahi oleh Dahyun, yang pada akhirnya mengajukan diri sebagai pembicara satu.

"Nah, gitu dong dari tadi," Eunwoo duduk lagi ke kursinya dengan lega, "Aku males jadi pembicara satu."

"Halah, basi," sahut Yeji, "Padahal aku sama eonni udah tiga kali jadi pembicara satu, lah kamu?"

"Udah, udah, banyak mulut kalian," ucap Dahyun yang tidak menyadari ironi bahwa peserta debat harus banyak mulut biar bisa menang, "Mending kita pelajari temanya dulu."

Eunwoo langsung membuang napas panjang, "Males, ah, temanya bela negara, aku goblok di PPKn."

"Baguslah kalau sadar diri," sahut Dahyun sambil scroll-scroll Google nyari artikel.

Setelah itu, ketiga murid tenggelam dalam kegiatan masing-masing. Semuanya sibuk mencari argumen sebagai senjata perang mereka untuk lomba minggu depan.

"Permisi," suara yang lembut mengganggu tim itu yang baru saja satu menit lalu bekerja.

Pintu ruang multimedia itu terbuka sedikit, memperlihatkan seorang siswa, yang tidak lain adalah Taehyung.

"Oh, iya? Ada apa, ya?" tanya Dahyun sambil meletakkan hpnya.

"Maaf ganggu, aku mau ketemu sama Eunwoo bentar," ujar Taehyung sambil melihat ke satu-satunya cowok yang ada di ruangan itu.

"Iya, silakan, dia nggak guna juga," Dahyun melambaikan tangannya mengusir Eunwoo, "Gih, buruan."

Si pemuda berdiri sambil memutar mata, kemudian menghampiri Taehyung ke luar dan menutup pintu perlahan.

"Kenapa, hyung?" Eunwoo melihat Taehyung dari atas sampai ke bawah, mengamati orang yang ia kenal semenjak sosialisasi pensi pekan lalu.

"Ini, seragam olahragamu yang aku pinjem kemarin, sama kunci loker. Makasih, ya," Taehyung menyerahkan seragam milik Eunwoo yang dibungkus plastik transparan, "Udah dicuci dobel parfum, ga bau kok," tambahnya karena Eunwoo hanya diam melihat seragam itu.

"Oh, iya, maaf, nggak maksud buat, um," Eunwoo terbata-bata saat menerima paket seragam itu, "Jalan yuk."

Tiba-tiba.

"Ha?" seru Taehyung dengan menganga lebar, "Jalan? Ke mana? Kantin?"

"Boleh," Eunwoo tertawa, "Tapi maksudnya jalan kencan."

Satu detik, dua detik, baru Taehyung konek.

"Kencan? Aku dan kau?"

"Iya."

Serius?

Kenal aja nggak.

Tapi kan Eunwoo ganteng, fansnya mesti banyak. Kalau Taehyung jalan sama dia, masalah nggak ya? Buat ngomporin Jungkook juga enak keknya. Tapi ntar fansnya Eunwoo bakal ngevote yang lain biar Taehyung kalah, sama aja dong hasilnya, bego!

"Makasih, tapi nggak dulu," NTAR AJA KALAU PENSI DAH SELESAI, OKE <3 , "Lagian bukannya kamu sibuk nyiapin debat? Aku juga agak sibuk, mau latihan buat pensi."

"Oh, iya, ya, lupa, tapi besok-besok lagi bisa kan?"

"Iya, besok..."

"ABANG LAMA BAT DAH BALIKNYA, KETEMU COGAN DIKIT AJA LANGSUNG IJO MATANYA!" Yeji teriak-teriak dari dalam ruang multimedia.

"Iya, iya, kuda nil berisik," gerutu Eunwoo, kemudian tersenyum pada Taehyung, "Kapan-kapan, ya, hyung."

"Oke, kapan-kapan," Taehyung ikut tersenyum saat melihat Eunwoo masuk lagi ke dalam ruang multimedia.

Dia berjalan pulang ke kelasnya, disapa oleh Jimin yang duduk di ambang pintu.

"Senyam-senyum, gila?" tanya Jimin.

"Gilaku hanya untukmu, sayang," jawab Taehyung, ikut duduk di ambang pintu.

"Idih, bucin, mesti abis digombalin Eunwoo? Atau malah diajak ngedate?"

"Nggak kok! Tapi nggak salah juga sih, hehe." Jimin pen nampol, sumpah.

"Terus Jungkook gimana?"

"Ga peduli, dia siapa, hello?"

"Laki lu kan?" Jennie tiba-tiba nongol, "Jangan Eunwoo, dong, target gua bulan ini dia tuh."

"Gundulmu, ah, Jungkook aja noh, nganggur," celetuk Taehyung, "Daripada gangguin gue terus. Mending gue sama Eunwoo."

"Nggak mau sama Jungkook, masih kecil," Jennie menggerak-gerakkan alisnya ke Taehyung sambil menyeringai, "Btw, kemarin gimana rasanya, berduaan sama dia?"

"Ohhhh, iya juga!" Jisoo tiba-tiba nongol juga, "Gimana?! Romantis dong pastinya, udah hujan, berdua, wadaw penuh kenangan nih!"

"Kenangan, ndasmu," sahut Taehyung sambil melotot, "Gue hampir ketularan dia pilek, tahu nggak?! Dia tuh lagi sakit, malah nempel-nempel gue terus! Padahal gue lagi nunggu hujan reda!"

Iya, kemarin Taehyung jadinya pulang sendiri, nggak bareng sama ketiga temannya yang pulang naik ojol. Dia setia nunggu hujan reda karena dia masih sayang sama sepedanya yang kehujanan di luar sana, di samping tembok luar maksudnya.

Gegara idenya Jungkook sih, sepedanya jadi telantar di sana! Bisa sih pulang pake ojol, tapi ntar sepedanya ketinggalan. Ojol mahal lagi, kan sayang uangnya bisa buat beli chicken noodle soup with a soda on the side.

Satu-persatu siswa mulai pulang pas Taehyung nunggu tanpa ada teman. Ada yang naik ojol dan dijemput ortunya, lagian appa sama eomma pada ke mana coba dari pagi nggak nongol, dichat juga offline.

Alhasil Taehyung suwung nungguin, duduk-duduk gaje di anak tangga kek orang gembel sambil mabar. Setelah beberapa saat dilanda kebosanan, ada orang yang tiba-tiba duduk di sebelahnya.

Taehyung menoleh dan langsung disapa oleh senyum Jungkook yang menawan, "Halo, sayang, sendirian aja nih? Ga pulang?"

"Diem lu, babi," Taehyung melengos dan lanjut mabar.

"Uhuk!" Jungkook batuk karena dua hal, yaitu karena sakit dan kaget dikatain dengan panggilan sayang.

Nah, momen itu diposting di Instagram resmi sekolah pada malam harinya. Akun itu dikelola sama OSIS, dan biasanya diisi sama postingan yang berhubungan dengan kepentingan sekolah. Entah kenapa foto Taehyung sama Jungkook waktu itu tiba-tiba nongol, dan entah siapa yang ngambil foto orang waktu itu cuma mereka berdua doang yang ada di sekitar situ.

Taehyung berakhir menjadi bahan omongan orang, ada yang positif ada pula yang negatif. Mayoritas pada bacot dan cemburu dia deket sama Jungkook.

Padahal kenyataannya, pas itu Taehyung lagi ngomel ke Jungkook, malah dikira pacaran. Lah anjir. Sumpahin yang nyebar hoaks bisulan di pantat.

Jangan-jangan tadi pas dia lagi ngomong sama Eunwoo, ada yang nguping lagi. Pokoknya kalau sampai ada lagi berita tentang Taehyung yang nggak bener, harus dicari tuh orang usil sampai titik darah penghabisan.

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang