Chapter 26

2.2K 236 3
                                    

...hyung...

...Taehyung!

KIM TAEHYUNG!!!

BANGUN NJING LU MASIH ADA URUSAN DI DUNIA!!!

Taehyung mendengar suara pria memanggil. Sepertinya suara melengking itulah yang membangunkan dirinya.

Nah, ayo bangun! Buka mata lu!

Akhirnya Taehyung menuruti suara itu dan membuka matanya. Yang pertama kali dilihatnya adalah wajah cantik sang eomma yang dialiri air mata.

"Eomma!" teriak Taehyung, ia membelalak kaget. Eommanya itu menangis dengan slow motion. Wadepak.

Taehyung bangun dari pangkuan eomma dan menyentuh pipinya, tapi tangannya itu tembus, ia tidak bisa merasakan eommanya. "A-apa? Kenapa?" Taehyung menatap nanar pada tangannya.

Lo pingsan, ogeb! Dan juga, kalau lo nggak mau bangun lagi, ya udah bablas.

Suara yang sedari tadi ia dengar ternyata berasal dari cermin kamar mandinya. Seorang Kim Taehyung yang lain.

Pantulan dirinya itu sedang bersandar di permukaan cermin dan melihat Taehyung dengan tatapan masam.

"Maksudnya?" Taehyung merintih lalu berlari dan menghadap cermin, "Gue nggak mau mati!"

Lah terus mau lo apa seh?

Taehyung yang berada di balik cermin mengangkat bahunya dan tersenyum.

Bukannya lo sendiri yang mau mati? Terus ninggalin semua tanggung jawab lo? Ninggalin temen-temen lo? Ninggalin luka dan beban lo?

Itu benar. Taehyung memang ingin mengakhiri hidupnya karena pikiran negatif yang sangat ekstrem. Tapi, setelah melihat keadaan eomma dan appa, ia menjadi kurang yakin dengan keputusannya.

Iya, terus gimana? Menyesal? Terlambat.

Tiba-tiba pantulan di cermin berubah bentuk, secara perlahan menyerupai seseorang yang sangat dikenalnya.

"J-Jimin?!" pekik Taehyung, terkejut dengan kehadiran sahabatnya di balik cermin.

Kenapa begini, Tae?

Sebutir air mata terjun dari mata Jimin, ia mengepalkan tangannya dan menggeram.

Kenapa akhirnya begini?! Tae mau ninggalin Chim gitu aja?! Hah?!

"Nggak, Chim, nggak! Bukan gitu! Tae nggak mau ninggalin Chim!" Taehyung melihat Jimin dengan bingung.

Dia sadar bahwa Jimin di depannya ini hanyalah sebuah bayangan dari cermin yang ia sendiri tidak tahu asal usulnya, tetapi teriakannya yang berderum terdengar sangat nyata.

Taehyung menutup telinganya menggunakan kedua tangan dan menyaksikan sosok di cermin berubah lagi menjadi Hoseok.

Apa kamu udah lupa sama pengorbananku, Tae?

Hoseok mengulurkan tangannya dan menyentuh permukaan cermin. Ia memandang Taehyung dengan sedih.

Aku udah maafin kamu, aku udah lindungin kamu, aku udah rela atas segalanya. Terus kamu mau pergi gitu aja?

Perkataan Hoseok terpaku dalam bahkan melewati telinga Taehyung yang sudah tertutup. Hal itu mengacaukan dirinya, bendungan air matanya segera hancur. Ia menatap horor ke arah cermin datar itu lagi ketika pantulannya berubah wujud untuk yang ketiga kalinya.

Kali ini, rupa yang tampak adalah seorang laki-laki yang akhir-akhir ini sering mampir di hati rapuhnya.

Mata lelaki muda itu menusuk tajam ke arah Taehyung, membara dengan percikan api keputusasaan.

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang