chap 4

1.5K 48 0
                                    

"kamu mau pergi kemana kalau tidak pulang?" tanya lelaki itu, kini aishi berada di dalam mobil lelaki itu. hanya berdua

"terserah yg penting gk ke rumah"

"terserah itu dimana? Kamu mau bermalam di jalan, besok kamu sekolah nanti kamu sakit kalau sekarang tidak istirahat"

"cerewet sekali" aishi tertawa garing "coba aja temen temen liat bapak cerewet gini, pasti bapak bakal nambah fans di sekolah"

"fans apa? Disana saya niat sekolah bukan ngartis"

"aduh... Bapak devian si guru bahasa jepang dari korea. Apa bapak gk tau kalo cewek cewek pada suka sama bapak?" jelas aishi yg sejenak lupa dengan masalahnya. Dan yg membantunya tadi ialah devian.

Devian menggeleng dan tersenyum membuat aishi terperangah.
"bapak ganteng deh kalau senyum" puji aishi

"jangan muji saya, nanti saya besar kepala" ujar dev datar

"emang sebesar apa? Bola basket?" tanya aishi riang

"jangan menyamakan kepala saya sama bola basket dong" protes dev membuat aishi tertawa

"saya gk nyamain, saya cuma nanya"

"yaudah terserah kamu" ujar dev lalu menyalakan mesin mobilnya

"tadi kamu ngapain jalan ke gang kecil itu?" tanya dev sambil mulai menjalankan mobilnya

Aishi mengalihkan pandanganya yg semula menatap devian sekarang menatap ke arah luar
"saya gk sadar"

"kenapa? Kamu tadi nangis juga kelihatanya"

"ada masalah pak" jawab aishi pelan

"berantem sama pacar?" tebak dev

"bukan pak"

"lalu, masalah keluarga?" aishi mengangguk, dev melirik aishi dan mendapati aishi diam

"apa karena perjodohan ini kamu jadi seperti ini? Saya jadi gk tega buat nikahin kamu kalau kamu mendengar berita ini saja sudah nangis keliling jalan. Gimana kalau saya nikahin kamu? Apa saat malam pertama kamu akan bunuh diri dan buat saya duda muda?" batin dev

"saya antar kamu kemana?" tanya dev lagi

"bapak tau rumahnya bang allerd kan?"

"tau, kamu mau di antar kesana?" tanya dev peka dengan pertanyaan aishi. Aishi hanya mengangguk dengan tetap menatap ke arah luar.

==============================

"terima kasih pak" ujar aishi tanpa menatap ke arah dev dan langsung keluar dari mobil dev setelah mobil dev berhenti di depan rumah allerd.

Setelah aishi turun, devian menyalakan mobilnya dan menjalankanya menuju rumahnya.

Tanpa mengetuk pintu, aishi langsung masuk ke dalam rumah.

"eh aishi" ujar marcel yg berada di dapur,  aishi menghampiri marcel dan langsung memeluk marcel.

"kenapa shi? Ada masalah apa?" tanya marcel bingung

"mama... Hiks... Mama mau cerai... Hiks" ujar aishi terbata karena menangis

"siapa de?" tanya allerd saat keluar dari lift. Allerd langsung menatap khawatir dan berjalan ke aishi yg memeluk marcel

"shi, lo kenapa?" tanya allerd khawatir, aishi tak menjawab karena masih menangis.

Marcel mengelus punggung aishi khawatir, allerd mengelus kepala aishi juga. Setelah cukup tenang, aishi melepas pelukan dari marcel.

senior high school 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang