Seul bi pergi ke lantai 2 untuk ke kamar devian, aishi langsung mengambil ponselnya lagi. Ia keluar dari aplikasi IG tanpa melihat komen komen disana. Setelah itu ia pergi ke dapur untuk membuatkan mama mertuanya minuman.
.
.
.
."minum dulu ma" aishi menawarkan segelas sirup pada seul bi tapi seul bi langsung membuangnya hingga gelas tersebut pecah dan pecahanya berada di depan aishi.
"gk usah sok baik kamu!" ujar seul bi marah
"aishi salah apa ma? Kenapa mama marah sama aishi?" aishi memberanikan diri untuk bertanya karena ia juga bingung apa yg membuat mama mertuanya selalu marah padanya.
"kamu itu udah rebut perusahaan papa devian dan kini perusahaan kamu ada di tangan allerd itu kan? kenapa gk kamu kasih ke devian saja, sebenarnya siapa suami kamu? Allerd apa devian? Huh bikin pusing aja kamu" seul bi marah marah membuat tidur devian terusik.
"tapi.. Aishi--"
"gara gara kamu saya tidak bisa hidup seperti dulu, saya tidak bisa berkumpul dengan teman teman saya dan harus hidup sederhana karena penghasilan devian yg terbagi bagi. Atau kamu memang menyuruh devian untuk tidak memberi saya uang? Iya!?" bentak seul bi, aishi menunduk untuk menyembunyikan tangisnya.
"aishi gk pernah seperti itu, mama salah paham hiks.." ujar aishi dengan terisak.
"udah gk usah akting nangis kamu, tangisan kamu itu gk bisa jadi uang. Jadi kamu nangis itu sia sia"
Tangis aishi semakin keras karena ucapan seul bi yg kasar. Tapi aishi segera menutup mulutnya dengan tanganya supaya tangisnya tak begitu keras .
"ma, gk usah marahin aishi" protes devian sambil berusaha merubah posisinya menjadi duduk.
Sel bi menoleh pada devian, ia segera membantu devian duduk.
"gk usah belain aishi kamu dev" ujar seul bi"ma, kalo mama kesini cuma mau marahin aishi. Mendingan mama pulang sekarang" usir devian pada mamanya.
"kamu itu selalu ngusir mama dev, yg harusnya kamu usir ya istri kamu"
"diusir" batin aishi, ia semakin tidak kuat menahan cacian seul bi. Aishi langsung berlari ke kamarnya.
"aishi" panggilan devian hanya dianggap angin lalu bagi aishi, ia tidak kuat lagi dihina disana.
"mama pulang sekarang!" usir devian lalu ia berdiri untuk menyusul aishi.
"devian mau kemana kamu?" seul bi berdiri kaan menahan devian tapi devian menghempaskan tangan seul bi.
Devian tetap berjalan ke kamar aishi walaupun kepalanya sakit dan menghiraukan panggilan seul bi.
Devian membuka pintu kamar aishi dan nampaklah aishi yg menangis di samping ranjang. Devian berjalan mendekati aishi.
"sayang" panggil devian pada aishi, tapi aishi masih menunduk dan menghiraukan panggilan devian.
"sayang liat kakak" devian menarik kepala aishi supaya menatapnya.
Devian akan memeluk aishi tapi aishi malah mendorong devian supaya devian menjauh darinya. "kenapa disini..hiks.. Pergi sana..be..lain hiks.. Mama Kakak.. Hiks.. Pergi sana"
"sayang, maafin mama kakak ya"
"gk.. Gk mau! Pergi sana!" bentak aishi lalu kembali menangis.
Devian memaksa aishi untuk menatapnya tapi aishi menggelengkan kepalanya karena tidak mau menatap devian.
"ashi liat kakak!" bentak devian
"gk mau" aishi masih bersih keras menolak hingga akhirnya devian menarik kepala aishi dengan keras sehingga aishi menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 2 (TAMAT)
RomanceMenikah dengan guru sekaligus wali kelasku sendiri yg tampanya tiada tara? Oh my god! Aku beruntung sekali -aishi- Menikah dengan gadis kecil yg menjadi muridku? Luar binasa. Entah bagaimana nanti kehidupanku........ Dan pacarku yg disana. Huh...