Tok tok tok...
"masuk" titah allerd saat pintu ruanganya di ketuk.
Pintu terbuka dan nampaklah marcel dan aishi yg masih memakai seragam sekolah dengan membawa sekotak pizza.
"aishi? Ngapain kesini?" tanya allerd sambil menutup berkas yg ia baca sebelumnya.
"aishi doang yg di tanyain, aku gk" ujar marcel pura pura kesal lalu duduk di sofa bersama aishi
"kalo kamu mah udah biasa, yg gk biasa kan aishi" ujar allerd sambil berjalan ke sofa.
"iyain deh" marcel membuka kotak pizza nya
"makan bang" ujar aishi lalu memakan pizza nya. Allerd pun mengangguk dan mereka bertiga makan pizza bersama.
.
.
.
.Kini aishi hanya berduaan dengan allerd karena marcel membeli minum di kantin kantor allerd. Mereka berdua pergi rooftop untuk sekedar berbicara dengan melihat matahari yg akan tenggelam.
Cukup lama mereka hanya melihat ke arah matahari hingga akhirnya allerd membuka pembicaraan.
"maaf" ujar allerd pelan, aishi langsung menoleh ke arah allerd yg berdiri disampingnya.
"untuk apa?"
"aku kalah tanding kemarin" allerd menatap ke arah aishi, "tapi kemarin kayaknya motor aku emang sengaja di rusak sama devian supaya dia menang"
"gk papa, namanya juga balapan. Ada kalah ada menang kan?" aishi tersenyum
"tapi aku masih gk terima aja, soalnya kamu gk bisa tinggal sama aku."
"bang all tenang aja, sekarang aku udah gk ada perasaan sama kak dev. Aku hanya menanggap kak dev cuma guru aku, gk lebih. Ya walaupun dulu sempat suka, tapi perlakuan bang all sama kak dev itu beda.
Dan aku lebih suka perhatian bang all" aishi tersenyum malu setelah mengatakan kalau ia lebih suka perhatian allerd daripada devian.
"bagus" allerd mengacak rambut aishi.
"aku rasa kamu balas perasaan aku" ujar allerd. Aishi langsung menatap ke kanan dan ke kiri berulang kali. Membuat allerd gemas dan ia mencubit pipi aishi.
"kenapa di cubit sih" keluh aishi.
"abisnya imut banget" allerd tersenyum kecil.
"kalo senyum yg lebar bang, biar kelihatan ganteng" goda aishi menarik ujung bibir allerd sehingga menjadi senyuman yg lebar
"baiklah, kalo kamu mau seperti itu." allerd memegang kedua tangan aishi yg berada di pipinya.
"Tapi jangan salahin aku kalo setelah aku senyum banyak cewek ngantri di belakang aku" allerd tersenyum lagi, ia berfikir bisa bisanya dia gombal di depan aishi. Dan kalimat itu tiba tiba keluar dari mulutnya.
"ngapain ngantri di belakang abang?" tanya aishi balik menggoda allerd.
"buat minta nomor telfon aku"
"kenapa minta nomor telfon bang all? Mereka kan gk kenal bang all?" aishi membuat ekspresi se serius mungkin supaya allerd melanjutkan candaanya yg ia rasa seperti menggoda nya.
"soalnya mereka mau kenalan sama aku"
"trus kalo udah kenal?" aishi melepaskan tangan nya yg berada di pipi allerd
"kalo udah kenal, nanti aku tanyain mau gk jadi pembantu aku"
"kan bang all gk suka orang lain masuk ke rumah bang all, trus kenapa cari pembantu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 2 (TAMAT)
RomanceMenikah dengan guru sekaligus wali kelasku sendiri yg tampanya tiada tara? Oh my god! Aku beruntung sekali -aishi- Menikah dengan gadis kecil yg menjadi muridku? Luar binasa. Entah bagaimana nanti kehidupanku........ Dan pacarku yg disana. Huh...