Aishi datang ke sekolah dengan keadaan buruk karena pertengkaran singkat tadi pagi dengan devian. Sesampai di kelas ia langsung menaruh kepalanya di atas meja.
"makin hari makin murung aja lo, masih kesel gegara ATM?" tanya fon, aishi mengangguk.
"kita siap jajanin lo kok shi, tenang aja" ujar agatha. "kemarin gue abis dikirimin uang sama daddy, jadi lo mau jajan apa gue beliin" hibur agatha.
"gk usah tha, makasih. Udah 10 hari gue minjem duit kalian, gk enak gue"
"udah gk papa"
"lemes amat lo? Sakit?" marcel baru datang dan langsung menempelkan punggung tanganya pada dahi aishi memeriksa apa aishi sakit.
Aishi menggeleng, masih diam.
"lo kenapa sih? Aneh banget akhir akhir ini?" tanya marcel
"masih galau apa dirinya harus menyerahkanya sekarang apa tidak pada pak dev" ujar fon bercanda, agatha dan marcel mengerti maksut ucapan fon sehingga mereka berdua tertawa. Tapi tidak dengan aishi, ia masih diam.
"udahlah jangan dipikirin, gue ada duit nih buat bayarin lo makan" ujar marcel sambil menepuk punggung aishi.
"hmm.. Thanks"
Kring...
Jam pertama pun dimulai, aishi menegakkan tubuhnya sedangkan fon dan agatha langsung memutar tempat duduknya menghadap ke depan.
"selamat pagi anak anak" sapa devian saat memasuki kelas.
"pagi paakk"
"gue baru inget kalo hari ini ada mapel nya kak dev" keluh aishi.
"lo mau bolos?" tanya marcel, aishi mengangguk.
"udah telat kayaknya"
Aishi menghembuskan nafasnya kasar, ia kembali menaruh kepalanya di atas meja. Lagian ini mapel bhs jepang, aishi mah lewat karena dirinya adalah keturunan orang jepang.
"permisi, ini kelas bukan hotel" ujar devian saat berdiri disamping aishi. Tapi aishi hanya diam, ia mengacuhkan devian.
"aishi" panggil devian, aishi hanya diam dan memejamkan matanya.
"aishi" panggil devian lagi. Aishi masih diam, marcel melihat raut muka devian yg terlihat marah. Ia menyenggol tangan aishi supaya aishi bangun tapi aishi masih tak bergeming.
"aishi!" bentak devian membuat anak anak dikelas itu kaget, pasalnya baru pertama kali mereka melihat devian membentak seorang murid. Karena biasanya devian hanya memberi tahu dengan santai atau langsung menghukum anak yg tidak menurutinya tanpa bentakan.
Aishi membuka matanya dan mulai menegakkan tubuhnya, ia menatap devian malas.
"keruangan saya sekarang" ujar devian, aishi hanya diam sambil menatap datar
"kalian semua kerjakan hal 30 sampai 37, kalau sudah selesai ketua kelas kumpulkan ke ruangan saya" perintah devian tegas sambil menatap wajah anak anak dikelas itu dengan marah
"dan kamu, ikut saya sekarang" tunjuk nya pada aishi, lalu devian meninggalkan kelas lebih dulu.
Setelah devian benar benar keluar dari kelas, semua anak langsung menggunjing karena sikap devian yg berubah 360 derajat dari biasanya.
"shi lo gk keruangan pak dev?" tanya agatha karena aishi kembali merebahkan kepalanya di tas meja.
"males, paling juga dimarahin lagi"
"selesain aja sekarang, gk baik nunda nunda nyelesain masalah. Ntar masalah lo semakin besar, dan itu semakin sulit untuk diselesaikan" saran fon bijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 2 (TAMAT)
RomanceMenikah dengan guru sekaligus wali kelasku sendiri yg tampanya tiada tara? Oh my god! Aku beruntung sekali -aishi- Menikah dengan gadis kecil yg menjadi muridku? Luar binasa. Entah bagaimana nanti kehidupanku........ Dan pacarku yg disana. Huh...