chap 7

1.3K 42 0
                                    

Aishi merasakan kepalanya pusing sehingga ia membuka matanya perlahan.

"sudah bangun sayang?" tanya seorang wanita yg duduk di samping aishi yg terbarin.

"hah?" aishi kaget, ia langsung mengganti posisinya menjadi duduk. Dan ia kaget untuk kedua kalinya karena tubuhnya sudah memakai gaun berwarna putih.
"kok gue udah pakai gaun gini sih?" gumam aishi bingung

"kamu akan menikah dan menjadi menantuku sayang" wanita itu mengelus kepala aishi pelan sembari tersenyum

"hah? Men-nikah?" aishi tergagap saat mendengar wanita itu akan menjadikan dirinya menantunya.

"iya sayang"

"tante ini siapa ya? Saya gk kenal tante" aishi mundur dengan ekspresi takut yg kentara

"jangan takut sayang, tante ini temenya papa kamu" aishi menatap tak mengerti ke arah wanita yg akan menjadi mertuanya itu.

"ayo, tante sanggul dulu rambut kamu" wanita itu berdiri dan menarik tangan aishi untuk duduk di sebuah kursi rias

"tapi aku gk kenal tante dan keluarga tante" ujar aishi saat wanita itu mulai menyisir rambut aishi

"kamu pasti kenal setelah ini dan kamu juga kenal anak tante kok"

"tapi papa baru saja meninggal tante, aku gk mau ngelaksanain pernikahan ini"

"tante tau kok, tapi mau bagaimana lagi jika kamu tidak menikah hari ini, kamu akan tinggal dimana? Siapa yg ngurus kamu karena kedua orang tua kamu meninggal? Nah, maka dari itu kami mempercepat pernikahan kalian."

"tapi aku punya rumah kok" bantah aishi

"iya tapi siapa yg biayai kehidupan kamu, perusahaan papa kamu ditipu kan?"

Mendengar itu, aishi kembali menunduk.

"sudah jangan sedih lagi, setelah ini tante jamin kamu akan bahagia dengan anak saya" aishi diam tak berani menjawab

"memang nya tante ini cenayang tau nanti gue bakal bahagia sama anaknya" batin aishi

"sudah selesai, ayo keluar" aishi di pasangkan tudung dan tudung tersebut di tutup. Lalu wanita itu mengajak aishi keluar setelah aishi memakai high heels,  dan ber make up.

"moga aja suami gue ganteng" dan aishi masih menyempatkan untuk berdoa seperti itu di hatinya

Aishi memasuki gereja yg sudah berubah menjadi tempat pernikahan. Aishi menunduk menyembunyikan air matanya yg akan turun,

"kenapa gue bisa lupa? Gue dinikahin secara mendadak dan orang tua gue gk ada? Kenapa ini bisa terjadi?" pikiran aishi berkelana hingga tak sadar jika ia sudah berdiri di depan pastor dan calon suaminya.

"jangan nunduk" aishi langsung mendongak ketika ada yg berbicara padanya dan suara nya gk asing

"pak dev?" aishi membuka mulutnya tak percaya

==============================

"aishi sayang, panggil kami mama dan papa ya" panggil widi, mama devian. Aishi mendongak dari makananya karena mereka sekarang sedang sarapan bersama

"mulai sekarang kamu menantu keluarga laurent, kamu senang?" tanya widi lagi,  aishi melirik ke kanan dan kiri berulang kali dan mengangguk

"oh ya, mama jelasin sebelum kamu bertanya karena mama tau pertanyaan kamu." ujar widi sambil menaruh sendok dan garpu nya yg sebelumnya ia pegang.

"kalian menikah itu karena perjodohan, papa kamu yg membuat janji itu bersama papa nya devian"

"tapi kan papa udah meninggal kenapa perjodohanya masih berlanjut?"

senior high school 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang