Setelah 4 jam menunggu. Akhirnya marcel bisa bernafas lega karena operasinya berjalan lancar dan allerd sudah melewati masa kritisnya.
“pindahkan bang allerd ke ruang VVIP dan beri dia perawatan khusus.”
“baik nona”
“lalu bagaimana dengan gadis itu dok?” Tanya seorang koas pada direktur rumah sakit yg menjadi dokter bedah syaraf disana.
“gadis siapa?” Tanya marcel.
“ada seorang gadis yg saya rasa seragamnya sama dengan anda”
Mendengar itu marcel diam, ia berusaha menjernihkan pikiranya untuk mengingat gadis siapa yg dibawa allerd.
“jangan jangan itu aishi” tebak geva.
“a-aishi?” Tanya marcel tak percaya.
“kamu bilang, allerd ngusir kamu karena mau berduaan dengan aishi di rooftop kan?”
“oh iya, aku inget. Itu pasti aishi”
“dia aishi sahabat ku, kasih kamar VVIP juga dan perawatan yg sama dengan bang all” perintah marcel pada dokter dokter itu.
“baik nona” dokter tersebut ada yg sebagian pergi dan ada yg sebagian membawa allerd dan aishi ke ruang VVIP sesuai perintah marcel.
.
.
.
.
Allerd mulai membuka matanya perlahan, kepalanya sangat pusing di tambah lagi cahaya yg terang membuatnya sulit untuk membuka mata.Tapi saat berhasil membuka mata, allerd menatap sekeliling. Di sofa ada geva yg tidur dengan posisi duduk, lalu ia mengarahkan matanya kearah kiri dan mendapati marcel yg tidur dengan memegang tanganya. Dan di belakang marcel ada orang yg sangat allerd rindukan.
“dad, mom?” gumam allerd.
“syukur kamu sudah sadar” mom allerd tersenyum.
“dad panggil dokter dulu” ujar dad allerd lalu memanggil dokter yg sudah berjaga jaga di luar ruanganya.
“bang all udah bangun” marcel merasa terusik karena tangan yg ia pegang bergerak gerak. Ternyata allerd sudah siuman. Allerd mengangguk kecil.
“cel, kamu minggir biar dokternya periksa allerd dulu” intrupsi dad allerd, marcel berdiri dari posisi nya dan menepi.
Membiarkan dokter tersebut memeriksa.“tuan allerd tidak apa apa, karena operasi nya berjalan lancar kemarin dan tuan allerd sudah melewati masa kritisnya, jadi anda tidak perlu khawatir” ujar dokter itu.
“trima kasih dok” ujar marcel.
“baiklah, saya permisi” dokter tersebut pun pergi.
“de, ambilin minum dong” pinta allerd, marcel segera mengambil gelas yg ada di nakas lalu di berikan ke allerd. Allerd meminumnya pelan pelan, setelah itu memberikan gelas tersebut ke marcel.
“makasih” ujar allerd.
“aku yg harusnya makasih karena bang all gk jadi mati kemarin” marcel langsung memeluk allerd dan tanpa sadar air matanya menetes.
“cel, kakak kamu kan sakit. Jangan di peluk dulu” ujar mom.
“biarin abisnya kemarin bikin aku khawatir banget” ujar marcel dengan nada merajuk.
“maaf ya” ujar allerd.
“oh ya, mom sama dad kapan dateng?” Tanya allerd.
“tadi jam 3 pagi”
“dijemput siapa?”
“geva dong bang” sahut marcel sambil melepas pelukanya dari allerd.
“cari muka tuh dia biar di restuin tuh sama mom”
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 2 (TAMAT)
RomanceMenikah dengan guru sekaligus wali kelasku sendiri yg tampanya tiada tara? Oh my god! Aku beruntung sekali -aishi- Menikah dengan gadis kecil yg menjadi muridku? Luar binasa. Entah bagaimana nanti kehidupanku........ Dan pacarku yg disana. Huh...