chap 44.

779 24 3
                                    

"kita pergi sekarang" ujar papa allerd lalu anak buahnya mendekati allerd dan langsung memegang allerd.

"lepasin..lepasin.." allerd berontak suapaya di lepaskan oleh anak buah papa nya,

"papa jangan sekarang" marcel menahan tangan papanya.

"marcel mohon pa.. Nanti marcel sama siapa?"

"kamu sama geva, papa udah kasih kepercayaan geva untuk menjaga kamu sampai mama kembali ke sini"

"tapi pa.."

"bang all" aishi berdiri dan akan mendekati Aishi tapi tubuhnya langsung ditahan oleh devian.

"jangan mendekat atau hukuman allerd semakin berat" bisik devian membuat pertahanan aishi roboh. Ia menangis.

"saya punya permintaan aishi" papa allerd mendekati aishi.

"apa itu om?"

"berjanjilah untuk melupakan allerd dan tidak pernah menghubunginya, jika kamu melakukan itu kemungkinan allerd akan tiada"

"maksutnya om?"

"allerd akan bunuh diri"

"kenapa bisa? Bang all gk mungkin melakukan itu" papa allerd menghiraukan ucapan aishi. Ia membalikkan tubuhnya lalu bersama anak buahnya ia meninggalkan aishi dan marcel yg menangis.

"bang all!" teriak marcel lalu menangis sembari tubuhnnya meluruh ke lantai. Allerd menoleh ke belakang dan akan berteriak tapi tubuhnya langsung disuntik hingga membuat allerd tak sadarkan diri.

"kita pulang" ajak geva, marcel masih menangis.

"ayo pulang" ajak devian pada aishi. Aishi diam dan menuruti ucapan devian.

.
.
.
.

"kamu istirahat aja dulu, aku mau bikinin coklat panas untuk kamu" ujar devian setelah mengantar aishi ke kamar nya. Aishi mendekati ranjang lalu berbaring.

Devian keluar untuk pergi membuatkan aishi coklat panas.

Aishi memiringkan tubuhnya lalu menunduk sembari menekuk kakinya dan membuat posisinya seperti bayi yg berada di dalam rahim. Ia menangis sejadi jadinya mengingat ucapan papa allerd di bandara tadi.

Tak lama kemudian devian datang dengan membawa nampan berisi coklat panas dan beberapa lembar roti. Ia sedih melihat aishi yg seperti ini. Ia menaruh nampan di nakas lalu menarik aishi supaya memeluknya.

"sabar sayang.. Tenangkan dirimu" bisik devian, aishi masih menangis di dada devian.

"aku.. Gk bisa.. hiks.. lupain.. hiks.. bang.. hiks all" isak aishi masih di pelukan devian.

Devian yg mendengar itu merasa hatinya remuk. Ia sudah jatuh cinta dengan aishi tapi aishi malah mencintai laki laki lain. Nasib nasib..sepertinya ia sudah terlambat. Seharusnya dia membuka hatinya di awal pernikahan mereka, disaat aishi masih mencintai nya. Ia sungguh menyesal. Tapi bukankah masih ada kesempatan? Papa allerd kan menyuruh aishi untuk melupakan aishi. Ya, ini adalah kesempatanya untuk membuat aishi jatuh cinta lagi padanya. pikir devian.

"tenangkan dirimu... Tenanglah.. Minum coklat panas ini supaya kamu bisa tenang"

Aishi melepas pelukannya dari devian, devian mengambil lalu memberikan coklat panas itu pada aishi.

Aishi meminumnya hingga habis dan ia merasa agak tenang.

"merasa tenang?" tanya devian, aishi mengangguk.

"istirahat aja, nanti kita makan malam diluar"

Aishi kembali membaringkan tubuhnya, devian pun mengambil posisi bersandar di kepala ranjang.

senior high school 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang