chap 26

1K 31 0
                                    

Devian mendekati aishi dengan menatap tajam ke arah aishi, devian duduk di depan aishi.

"kalau kamu tau, seharusnya kamu juga tau alasan kakak melakukan ini" ujar devian sambil mendekatkan wajahnya ke aishi.

"apa? Aku gk tau alasannya"

"jangan berpura pura tidak tau shi" ujar aishi lalu membuka ponselnya dan menujukkan postingan IG marcel.

aishi menelan ludahnya setelah melihat postingan marcel

"aku merasa gk kamu hargai sebagai suami kamu" ujar devian.

"aku juga merasa gk kakak hargai sebagai istri karena kakak mengatakan pada hyunra kalau aku sepupu kakak." bantah aishi dengan mengungkit masa lalu.

Devian menghembuskan nafasnya kasar, "saat itu aku gk punya pilihan shi"

"sabodo"  gumam aishi sambil mengalihkan pandanganya

"mulai sekarang, kita mulai dari awal ya" pinta devian sambil memegang kedua tangan aishi.

Aishi menatap devian datar, "gk usah"

"please"

"apa rencana kakak selanjutnya?"

"aku ingin memperbaiki hubungan dengan kamu, mari kita sama sama buka hati kita dan menerima satu sama lain"

"bukan itu maksutku" ujar aishi, "kakak pasti punya rencana yg sebenarnya kenapa ngajak aku buka hati dan menerima satu sama lain"

"aku gk punya rencana jahat apapun, jujur aku cuma pengen perbaiki hubungan kita" ujar devian sungguh sungguh.

Aishi menggelengkan kepalanya lalu menutup matanya. Memilih menghiraukan omongan devian, karena ia tahu bahwa devian hanya main main

"aishi" panggil devian lagi, tapi aishi menghiraukan panggilan devian padanya.
.
.
.
.

Saat malam hari, marcel kembali ke rumah sakit bersama geva.

"abang" panggil marcel saat membuka kamar inap allerd.

Allerd menatap ke arah marcel dengan datar.

"aishi?" panggil marcel, aishi tersenyum sambil merentangkan tanganya.

"ya ampun aishi" marcel langsung menghampur ke pelukan aishi.

"luka lo gimana? Parah gk?" tanya marcel saat melepas pelukanya.

"gk kok" marcel menggeleng lalu menunjuk kepalanya, "cuma di kepala"

"di kepala lo bilang cuma?" marcel menatap tak percaya ke arah aishi, aishi mengangguk.

"luka di kepala itu bahaya shi" timpal geva

"betul. Ntar lo tambah bego lagi" tambah marcel, aishi langsung menatap kesal kearah marcel.

"dek, omongan kamu" tegur allerd, marcel memberi tanda 2 jari pada allerd.

"canda doang gue shi, maksut gue ntar lo gk bisa ikut lomba lomba gimana? Takutnya otak lo bergeser gitoh" ujar marcel lalu terkekeh sendiri.

"dek" allerd menatap tajam ke marcel

"elah bang, bener kan kata aku. Aishi juga gk bakal tersinggung. Ye gk?"

"gue tersinggung loh" ujar aishi sinis.

"aishi belain gue kek" marcel menatap keki ke arah aishi.

"sabodo" aishi mengedikkan bahunya.

Marcel hanya bisa memanyunkan bibirnya.

"oh iya bang, aku belum tau luka abang dimana?" tanya marcel sambil duduk di tepi ranjang allerd.

senior high school 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang