chap 48

826 27 1
                                    

"aishi?" gumam marcel saat membuka pintu rumahnya.

Aishi tersenyum, membuat marcel heran.

"gue gk lagi ngundang kalian makan malam loh" ujar marcel lagi

"gue mau nemuin papa lo"

"for what?"

"ntar lo tau sendiri" aishi langsung mendorong marcel sehingga ia bisa masuk ke dalam rumah.

"papa aishi datang!" teriak aishi membuat marcel bingung

"maksut lo apa shi? Itu papa gue tau bukan papa lo" sahut marcel

Papa marcel datang dan menyambut aishi dengan pelukan membuat marcel tambah bingung.

"sejak kapan mereka seperti ini?" tanya devian yg berdiri di samping marcel

"gue juga gk tau"

"cel ayo buatin minum untuk  devian sama aishi"

"aishi mah biasanya buat sendiri pa" jawab marcel malas

"ya pa, biar nanti aishi buat sendiri" ujar aishi membela marcel

"yaudah, nanti kamu buat sendiri. Sekarang papa mau bicara"

Aishi memberi kode pada devian untuk duduk disampingnya, devian menurut dan duduk disamping aishi. Sedangkan marcel duduk disamping papanya

"suratnya ada di dalam, nanti baca ulang ya" papa marcel memberikan sebuah dokumen pada aishi.

Aishi menerimanya dengan mengangguk lalu membukanya sebentar.

"devian" panggil papa marcel,

"ya"

"terima dan jalankan dengan benar"

"maksutnya apa?" tanya marcel tak mengerti tentang dokumen itu dan ucapan papanya

"nanti gue jelasin" ujar aishi, marcel mengangguk.

"aishi, kamu buatkan minum dulu untuk suami kamu dan papa ya"

"baik pa" aishi berdiri dan memberikan dokumen tersebut pada devian. Lalu pergi ke dapur sambil membawa marcel.

.
.
.
.

"maksut papa apa shi?" tanya marcel karena ia dan aishi sudah ada di dapur

"agatha sama kak geva ada disini?"

"gk, mereka pulang karena papa dateng."

"oh.. Gue jelasin"

"karena bang all butuh perawatan yg intens, papa lo nyuruh kak dev untuk ngehandle perusahaan papa gue. Tapi perusahaan itu tetap atas nama gue kok, dan saat kak dev mulai menjalankan perusahaan papa lo mantau dia juga. Supaya dia gk korupsi" aishi terkekeh setelah ia memgucapkan kata korupsi

"oh gitu, benar juga sih keputusan papa" ujar marcel, "eh sejak kapan nih lo manggil 'papa' ke papa gue?"

"sejak..... Lupa gue.. Intinya sekarang gue saudaraan sama lo" aishi langsung memeluk marcel dan marcel segera melepaskanya.

"pusing pala gue punya sodara kayak lo" keluh marcel

"terima saja" aishi tertawa

"udah cepet buat tehnya"

"iya iya, lo sih ngajak curhat"

"lo kali yg curhat"

"lo cel"

"lo shi"

"lo"

"lo"

"udah kek bocah aja kita" ujar marcel lalu meninggalkan aishi

senior high school 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang