"kenapa tadi bang all mukul kakak?" tanya aishi, kini mereka berada di dalam mobil devian untuk pulang ke rumah
"gk tau" mendengar jawaban devian yg cukup aneh, mata aishi memicing. Kan gk mungkin ada orang mukul itu tanpa alasan, jadi aishi yakin devian berbohong padanya.
"bohong"
"siapa?" dev melirik aishi
"ya kakak lah, emang siapa lagi? Aku gk mungkin"
"bohong kenapa?"
"aduh... Kakak tuh guru masa bego banget" keluh aishi
"kamu ngatain aku bego?" tanya devian dengan nada tak terima,
Aishi mengangguk, "ya, masa aku tanya kakak gitu aja gk bisa jawab. Begonya ngelebihin aku deh" dan aishi merendahkan ucapanya di kalimat terakhir.
"aku denger kamu ngomong apa" ujar devian datar, aishi hanya bisa cengar cengir
"jawab pertanyaan aku deh kak"
"apa? Kamu tanya apa?"
Aishi memutar bola matanya jengah, "kenapa bang all mukul kakak?"
"urusan pekerjaan" mendengar itu aishi memiringkan kepalanya dan menatap devian serius
"kok bisa?"
Dev melirik aishi dan menunduk sebentar untuk menyembunyikan senyumnya
"lucu" batin dev"ya bisa lah, udah jangan ikut campur. Ini urusan pekerjaan kamu gk akan ngerti"
Aishi memanyunkan bibirnya karena devian tidak mau memberi tahunya.
Tak berselang lama, mereka sampai di rumah dan rumah sangat sepi. Aishi mengelus kedua lenganya lagi sambil melihat sekeliling
"berasa di rumah hantu gue, rumah besar bagus elegan tapi sepi. Kenapa tiba tiba mencekam ya?" batin aishi sambil melirik kanan kiri berkali kali
"aishi" bisik dev tepat disaat aishi merasa suasana mencekam
"eh?" aishi membalikkan tubuhnya dan langsung mundur.
Devian tersenyum kecil melihat ekspresi aishi yg kaget.
"kamu kenapa kaget seperti itu?" tanya devianAishi hanya menggeleng dengan muka polosnya,
"kita akan pindah ke rumah ku hari ini" ujar devian sambil berjalan melewati aishi
"eh?" aishi cengo, devian membalikkan badanya
"kemasi barang barang kamu"
"ini kan rumah bapak"
"jangan panggil saya bapak, ini di rumah panggil saya kakak seperti yg kamu inginkan" protes devian
Aishi manggut manggut, "iya kak. Gomen. Tapi kakak punya rumah sendiri?"
"kalau saya ngajak kamu berarti saya punya" ujar devian greget karena istri kecilnya ini lemot sekali
"biasa aja napa kalau bicara, gk usah kayak gitu juga nadanya" protes aishi lalu memanyunkan bibirnya
Devian berjalan mendekati aishi, memegang pundak aishi hingga membuat aishi mendongak.
"kemasi barang barang kamu tanpa bicara" ujar devian dingin membuat aishi menelan ludahnya pelanTanpa mendengar jawaban aishi, devian langsung meninggalkan aishi untuk pergi ke kamarnya untuk mengemasi barang barangnya.
Aishi memegang dadanya, jantungnya bergetar hebat saat devian berada di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 2 (TAMAT)
RomanceMenikah dengan guru sekaligus wali kelasku sendiri yg tampanya tiada tara? Oh my god! Aku beruntung sekali -aishi- Menikah dengan gadis kecil yg menjadi muridku? Luar binasa. Entah bagaimana nanti kehidupanku........ Dan pacarku yg disana. Huh...