chap 12

1.1K 43 2
                                    

“permisi pak” Agatha masuk ke kelas dan langsung mendapat tatapan tak mengenak kan dari devian

“kemana aishi sama marcel?” Tanya devian sambil duduk di kursi guru, Agatha mendekati meja

“mereka gk mau masuk kelas bapak” ujar Agatha pelan sambil memajukan tubuhnya

“kenapa?”

“pokoknya aishi bilang kalo dia ada masalah sama bapak maka dari itu dia gk mau masuk kelas” Agatha berucap semakin pelan karena ia tidak mau kalo ada anggota kelasnya yg mendengar ucapanya

“kenapa sih tu anak?” desis devian sambil memalingkan wajahnya

“Emang bapak sama aishi ada masalah apa sih?” Tanya Agatha lagi

“bukan urusan kamu” ujar devian dingin, Agatha memanyunkan bibirnya lalu kembali ke bangkunya

“silahkan di tulis huruf hiragana nya” perintah devian, semua anak patuh apalagi yg cewek cewek. Patuh banget, ya jelas yg nyuruh orang ganteng. Orang ganteng mah bebas mau merintah siapa aja.

“gue punya masalah apa sih sama dia? Seharusnya dia harus ada di samping gue kemarin karena kemarin papa meninggal. Menantu tak sopan” gumam devian kesal

.
.
.
.

Bel pulang berbunyi, aishi dan marcel kembali ke kelas untuk mengambil tas mereka tapi aishi langsung terdiam karena devian masih ada di sana, duduk menghadap ke arah pintu seakan menunggu kehadiran mereka berdua

Marcel menatap devian datar lalu menarik tangan aishi untuk mengambil tas, aishi menurut hingga saat mereka akan keluar devian mulai bersuara

“aku mau bicara sama kamu, aishi” ujar devian membuat langkah aishi dan marcel berhenti

“aishi bakal tinggal di rumah gue” ujar marcel tanpa membalikkan tubuhnya untuk melihat devian

“gue gk bicara sama lo cel, gue bicara sama aishi” devian berdiri dari duduknya

“ayo pulang” marcel menghiraukan ucapan devian lalu menarik tangan aishi lagi tapi tangan aishi yg lain di Tarik devian dengan kuat membuat langkah aishi berhenti

Marcel membalikkan tubuhnya, “lepasin tangan aishi” ujar marcel dengan menatap tajam kearah devian

“dia pulang sama gue, lo gk bisa ngajak aishi tinggal di rumah lo tanpa izin gue” devian membalas tatapan marcel dengan tatapan tajam juga, aura dingin mulai menguar membuat suasana yg dingin memenuhi kelas.

Tapi Marcel tidak takut dengan devian ia malah tersenyum kecil, “kenapa gue harus minta izin ke lo?”

“gue suaminya”

“suami yg bunuh calon mama dan papa mertuanya, that’s right?” Tanya marcel dengan seringai di bibirnya

devian kaget tapi buru buru mengubah ekspresinya menjadi tenang
“lo ngomong apa sih?”

“gk usah sok gk punya dosa” ujar marcel datar

“aku udah tau semuanya kak” ujar aishi dengan bibir bergetar menahan isak tangisnya

“tau apa?” Tanya devian pada aishi

“gk usah pura pura gk tau!” bentak marcel, lama lama marcel kesal sendiri karena dari tadi devian berakting seperti ia tidak tau apa apa.

“papa hwan, yg bunuh..pa-pa aishi..kan?” Tanya aishi terbata karena menahan air matanya

“kamu tau dari mana?” Tanya devian lagi

“gk perlu tau” ujar aishi lemah

“allerd yg kasih tau?” tebak devian

“kalo iya kenapa? Takut?” Tanya marcel dengan nada mengejek, devian menatap marcel tajam

senior high school 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang