Chap 24.

975 34 9
                                    

Devian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk pergi ke kantor allerd karena ia menduga allerd masih  ada di kantornya. Dan ia mengumpat berkali kali karena jalanan macet dan ia keluar pada saat jam kantor pulang. Alhasil ia terjebak macet.
.
.
.
.

“mau pulang sekarang?” Tanya allerd setelah matahari terbenam dan langit menjadi gelap. Ia melihat jam tanganya dan sekarang memang pukul 6.30 pm. Dan sedari tadi, aishi menaruh kepalanya di pundak allerd dan allerd merangkul aishi.

“nanti dulu” jawab aishi tanpa menatap ke allerd.

Aishi masih malas pulang untuk melihat devian dan hyunra dan lebih menyenangkan menghabiskan waktu bersama allerd meskipun mereka berdua hanya diam menatap matahari terbenam.

Begitupun allerd, ia lebih senang bersama aishi disini tanpa gangguan dari marcel. Karena marcel sudah ia usir dari setelah ia ciuman dengan aishi tadi supaya tak menganggunya.

“memangnya devian gk nyariin?”

“kak dev lembur, makanya kesini”

“udah besar ya, udah berani kabur dari rumah saat devian gk ada di rumah” ujar allerd dengan terkekeh.

“biarin, daripada berdua sama hyunra. Males liat mukanya, kalo liat pasti keinget pas hyunra cium kak dev pagi itu.” Ujar aishi sambil menatap allerd, sedangkan allerd menatap lembut kearah aishi dan tak lupa dengan senyuman.

“maka dari itu, aku pergi kesini biar ketemu sama bang all”

“kangen ya?” Tanya allerd, aishi memalingkan wajahnya dan tidak berani menatap kearah allerd.

“kangen ya? Iya kan? Iya kan?” Tanya allerd sambil mencolek pipi aishi.

“apa sih, Cuma pengen ketemu doang kok” elak aishi.

“gk usah ngelak deh, aku tahu kalo kamu bohong”

“ayo turun, aku capek plus laper.” ujar aishi sambil melepaskan tangan allerd yg merangkulnya dan berjalan turun dari rooftop. Allerd yg melihat tingkah aishi langsung tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
.
.
.
.

Devian akhirnya bisa bernafas lega saat mobilnya bisa berjalan lancar tanpa macet, ia melihat jam tanganya, sudah pukul 7 malam.

“apa aishi udah pulang ya?” gumam devian “atau mereka masih di kantor? Coba deh ke kantor allerd dulu”

Devian mengarahkan mobilnya ke kantor allerd terlebih dahulu yg tidak jauh dari posisinya sekarang.

Tapi keberuntungan tidak berpihak pada devian karena kata satpam disana kantor sudah sepi dan tidak ada siapa siapa.

“memangnya allerd udah pulang?” tanya devian memastikan.

“sudah pak”

“sama siapa?”

“temenya non marcel kayaknya, soalnya tadi kesini bareng non marcel pak”

shit! Itu pasti aishi” umpat devian.

“yasudah trima kasih pak” devian menutup kaca mobilnya lalu melajukan mobilnya kea rah rumah allerd.

Dalam perjalanan ke rumah allerd ia pun tak henti hentinya untuk mengumpat. Tapi kecepatan mobilnya menurun karena di depan sana ada rumah makan yg sangat ramai dan terkenal.

shit! Gk bisa nyetir apa?” umpat devian saat melihat mobil yg akan keluar dari parkiran resto tersebut lama. Sepertinya ia masih baru bisa menyetir mobil jadi ia belum bisa mengeluarkan mobilnya dari parkiran.

Devian menatap ke resto tersebut dan mendapati ada seorang laki laki  dengan anak sekolah yg berjalan keluar dari sana dengan bergandeng tangan. Devian menajamkan matanya, ia menduga itu aishi. dan ternyata benar itu aishi yg sudah melepas jas sekolahnya hanya menyisakkan kemeja pendek putihnya dengan rok sekolahnya, sama dengan allerd. Allerd melepas jasnya dan hanya memakai kemeja putih dengan lengan yg ditekuk sampai siku , dan mereka bergandeng tangan membuat devian mendesis tajam. Devian menatap mereka berdua hingga mereka masuk ke dalam mobil lalu  mengikuti mobil allerd dari belakang.
.
.
.
.

senior high school 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang