Tok tok tok..
"masuk!" teriak devian dari dalam, aishi pun masuk karena mendapat ijin dari devian.
Aishi masuk dengan canggung karena devian menyambutnya dengan senyuman.
"udah mandi?" Tanya devian, aishi mengangguk.
"mau langsung tidur atau..." devian menggantung ucapanya tapi ia mengerlingkan matanya pada aishi membuat aishi mengerti apa maksut devian.
"jangan mesum deh" aishi memukul lengan devian.
Devian tertawa membuat aishi malu, "bercanda sayang"
"yaudah aku mau tidur, capek" aishi mendekati ranjang dan mengambil sisi kiri untuk tidur.
Ia membaringkan tubuhnya disana dan memakai selimut sampai leher. Devian pun mengikuti aishi tapi sebelum itu, ia menaruh handuk yg tadi ada di lehernya ke meja.
"aku peluk ya" devian memeluk aishi dari samping membuat aishi takut.
"jangan tegang gitu, aku gk mau ngapa ngapain kamu kok" devian terkekeh
"kan pertama kalinya dipeluk" gumam aishi, devian menunduk untuk melihat wajah aishi.
"gk pernah dipeluk cowok? Berarti belum pernah pacaran"
Aishi mendongak dan mengangguk, "dipeluk papa sama mama aja jarang, paling kalo ada hal yg bikin mereka senang yg buat mereka peluk aku, kalo gk ya gk dipeluk paling cuma ngelus rambut doang"
"kalo gitu mulai sekarang aku yg akan peluk kamu, saat sebelum tidur, saat bangun tidur, saat kamu senang atau sedih aku yg akan peluk kamu"
Aishi tersenyum mendengar ucapan devian, "trima kasih kak dev" aishi memiringkan tubuhnya sehingga ia dan devian berhadapan, lalu aishi merapatkan tubuhnya dengan devian.
Devian semakin menarik pinggang aishi supaya tubuh aishi menjadi lebih hangat dipelukanya.
"aku akan melakukan semua hal untuk kamu dan aku harap kamu menyukainya. Have a nice dream my little wife" lalu devian mengecup kening aishi, membuat pipi aishi memerah.
.
.
.
."baby please wake up" bisik devian di telinga kanan aishi, tapi aishi segera menutupnya.
"5 menit lagi" gumam aishi masih dengan menutup matanya.
"aishi... My little wife please wake up now" bisik devian lagi tapi aishi hanya menjawabnya dengan gumaman tak jelas.
"udah jam 8 sayang"
Seketika aishi membuka matanya dan duduk, "jam 8?" tanya aishi memastikan.
Devian terkekeh, "gk, sekarang masih jam 6"
"ih ngagetin aja tau gk" aishi mengambil bantal dan langsung memukul devian menggunakan bantal itu.
"aduh.. Shi.. Kenapa di pukul?" tanya devian saat dipukul bertubi tubi oleh devian.
"abisnya bikin aku kaget, kalo aku jantungan gimana? Mau jadi duda muda?" aishi menghentikan pukulanya pada devian
"ya jangan ngomong gitu dong shi, jadi duda muda itu jauh dari pikiran aku"
"ya makanya jangan ngelakuin itu lagi"
"ya sayang, maafin aku ya" devian mengelus pipi aishi dengan lembut membuat aishi mengangguk.
"sana mandi, aku mau bikin sarapan dulu" perintah devian, aishi hanya mengangguki perintah devian lalu beranjak dari ranjang untuk pergi ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 2 (TAMAT)
RomanceMenikah dengan guru sekaligus wali kelasku sendiri yg tampanya tiada tara? Oh my god! Aku beruntung sekali -aishi- Menikah dengan gadis kecil yg menjadi muridku? Luar binasa. Entah bagaimana nanti kehidupanku........ Dan pacarku yg disana. Huh...