chap 65

965 27 1
                                    

"kak dev siniin ponsel nya" aishi mencoba merebut Ponsel devian karena ada foto agak bugil dirinya. Ia memegang handuk nya dan tetap mencoba merebut hingga mereka lari larian mengelilingi kamar.

"buat apa sayang?" tanya devian masih dengan mencoba menghindar.

"hapus fotonya"

"gk mau"

"kak dev!" teriak aishi, ia kesal karena dari tadi ia mengejar devian tapi devian bisa mengelak.

Aishi memegang handuknya dan menatap devian marah. Devian menyimpan ponselnya disaku depan dan berjalan mendekati aishi.

"kenapa marah sih yang, aku kan cuma foto kamu dan kamu nya sendiri gk telanjang"

"tetep aja aku malu, cepet hapus"

"aku akan menghapus.." devian berjalan mendekati aishi dan berhenti saat jaraknya dengan tubuh aishi hanya sejengkal. "jika kamu mau mendesah dibawahku malam ini" Lanjut devian dengan berbisik.

Aishi sudah menduga jika devian akan membahas ini, jadi ia mencoba untuk membuat negosiasi lagi. "kak dev" Panggil aishi pelan.

Devian menarik kepalanya mundur hingga ia bisa menatap aishi.

"tahan dulu, aku belum siap"

"apa yg buat kamu belum siap?" tanya devian dengan menarik pinggang aishi hingga tubuh mereka bertabrakan. "masa depan? Masih pengen sekolah? Pengen kuliah juga? Pengen kerja? Itu kan yg buat kamu gk mau ngelakuin permintaan aku?" tanya devian, aishi sedikit mundur namun pinggangnya ditahan devian.

"kita melakukan sekali juga gk langsung jadi janin shi" ujar devian dengan tatapan tenang.
"aku akan pakai pengaman Shi, karena aku masih memikirkan sekolah kamu juga"

"tapi kak.. Aku.." aishi menunduk

"aku udah nahan lama shi, tapi kenapa kamu gk ngerti?" tanya devian pelan.

"apa kamu tau, seberapa besar aku nahan nafsu aku untuk gk sering cium kamu? Apa kamu tau seberapa besar aku nahan buat gk perkosa kamu? Aku pria dewasa yg sudah menikah, sudah sepantasnya aku mendapatkan hak ku karena aku sudah melakukan kewajibanku sebagai seorang suami. Aku udah kasih kamu ATM, aku udah buat hati kamu senang. Dan sekarang, aku hanya minta hak ku tapi kamu gk mau?" jelas devian panjang lebar.

"jangan egois shi, setiap orang juga butuh kepuasan batin. Gk hanya kamu, aku juga ingin. Tolong mengertilah shi"

"tapi aku takut" ujar aishi pelan,

"apa yg kamu takutkan?"

"aku takut kak, aku belum siap"

"sampai kapan aku menunggu kamu siap? 2 atau 3 tahun?"

Aishi masih menunduk, ia juga bingung apa yg harus ia takutkan. Devian adalah suaminya yg sudah sepantasnya mendapat kepuasan batin dari aishi.

"baiklah, aku akan cari yg lain dulu untuk menunggu kamu siap" devian melepaskan Pelukan pada aishi dan segera mengambil dompet, ponsel dan kunci mobil. Setelah itu ia keluar dan menutup pintu dengan keras.

Aishi langsung meluruh ke lantai, ia menangis sejadi jadinya karena membuat devian marah padanya.

.
.
.
.

Tok tok tok..

"masuk" teriak devian, marcel dan geva segera masuk ke ruangan devian.

Devian duduk di sofa tunggal sedangkan geva dan Marcel duduk di sofa panjang.

"temenin gue minum" ujar devian sambil menuangkan wine ke gelas.

"tumben, kenapa gk ke club?" tanya geva

senior high school 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang