Tidak ada sesuatu yang paling membahagiakan bagi Wenzell selain bisa bersama matenya. Bagaimanapun caranya matenya harus bisa tinggal bersamanya atau ia yang akan terus datang ke rumah gadis itu.
Tentu saja hanya sedikit kemungkinan akan terlaksananya opsi kedua. Tidak mungkin 'kan ia akan berkunjung ke rumah gadisnya setiap hari. Hal itu juga akan mengganggu ketenangan pemilik rumah lainnya, termasuk bibi Erysca. Padahal ia ingin bersama matenya setiap jamnya.
Mengingat pertemuan pertama mereka yang buruk. Rasanya lucu jika memikirkan seorang Alpha sepertinya merasakan cinta sangat dalam dengan sang gadis pujaan. Padahal dulu saat dirinya masih bersama Damia, ia berkomitmen untuk tidak mempedulikan apa itu cinta. Kedua hal itu hanya akan mengganggu kehidupannya. Lalu kenapa dulu ia bersama Damia? Entahlah. Ia juga tidak tahu apa jawabannya. Anggap saja saat itu dirinya masih buta dan sedikit gila. Tidak tidak, mungkin ia benar-benar gila saat itu.
Wenzell tidak tahu jika merasakan cinta akan sebahagia ini. Hatinya yang bertahun-tahun kosong dan hampa, sekarang sudah terisi kembali. Orangtuanya sudah lama meninggal. Sosok ibu yang selalu menyayanginya sudah tidak bisa ia temui. Beliau meninggal lebih dulu daripada ayahnya karena terbunuh. Oleh Damia tentunya.
Sejak kecil ia dididik sangat keras oleh ayahnya. Apalagi semenjak ibunya meninggal, membuat ayahnya selalu melampiaskan amarah padanya. Setiap hari ia harus menerima pukulan atau cambukan dari ayahnya. Ia tidak boleh menangis dan tidak boleh terlihat lemah di hadapan siapapun.
Kemudian enam bulan setelah kematian ibunya, ayahnya menyusul. Ayahnya meninggal bunuh diri dengan meminum racun karena sudah tidak sanggup lagi hidup tanpa belahan jiwanya. Ia menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri. Bagaimana ayahnya meregang nyawa dengan darah yang terus mengalir dari mulut, hidung, bahkan matanya.
Sejak saat itu Wenzell tidak peduli dengan mate. Ia tidak berusaha mencarinya. Sampai ia bertemu dengan Erysca. Pertemuannya dan permasalahannya dengan Alex dan Clara juga membuatnya sadar. Ia tidak bisa selamanya hidup tanpa mate dan hidup dalam kebodohan. Keluar dari pusaran kegelapan adalah cara terbaik menggapai cinta dan masa depannya.
Dan gadis itu adalah cinta sekaligus masa depannya.
Erysca Francia. Matenya.
***
Kalau yang baru baca ini dan masih bingung gimana Wenzell sama matenya ketemu. Pertemuan mereka ada di part 24 ceritaku yang judulnya My Beloved Mate. Cerita mereka juga ada di dua extra part My Beloved Mate. Kalo mau baca mending sekalian baca semua partnya terus kasih vote dan komen :v
DILANJUTKAN SETELAH CERITA BETA SAMUEL TAMAT
DILANJUTKAN SETELAH CERITA BETA SAMUEL TAMAT
DILANJUTKAN SETELAH CERITA BETA SAMUEL TAMAT
😝😝😝
Sedikit ya? Hehe. Kan baru prolognya
Mau protes..? Silakan silakan 😖
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Wenzell [Completed]
WerewolfSpin-Off #2 My Beloved Mate Saat dirinya telah merasakan segalanya sudah lengkap. Tak ada lagi hampa atau dusta. Saat hidupmu adalah hidupnya. Dan hidupnya adalah hidupmu pula. Saat dirinya merasa benar-benar sudah menemukan orang yang tepat untuk m...