PART INI MUNGKIN AGAK MEMBINGUNGKAN, JADI BACA BAIK-BAIK 🙂
***
Wenzell terus diam seakan melamun. Atensinya tak berpindah sedikitpun dari gerakan pasir yang mulai turun. Matanya yang sangat tajam seolah dapat melihat detail. Butiran pasir yang saling bertabrakan satu sama lain. Gerakannya semakin melambat.
Suara-suara di sekitarnya ia abaikan. Hanya terdengar seperti dengungan lebah. Kemudian mata jelinya melihat butiran pasir itu bergerak sangat cepat turun ke bawah. Namun setelahnya justru berbalik kembali ke atas seolah waktu diputar mundur.
Keadaan di sekitarnya sangat tidak beraturan dan menjadi kabur. Hanya dirinya yang tetap diam di tempatnya berdiri. Lalu semuanya berangsur normal secara perlahan. Ia yang awalnya berada di dalam ruang meeting kini ada di sebuah hutan. Mungkinkah ini sebuah pack? Atau hanya hutan biasa? Sebaiknya dia mencaritahu lebih jauh.
Sepertinya ini adalah permulaan. Dia penasaran masa lalu seperti apa yang akan jam pasir itu tunjukkan padanya.
Wenzell menapaki tanah basah hutan tersebut dengan sangat hati-hati. Suasana sangat sepi meskipun hari masih siang. Suara ranting dan dedaunan terinjak terdengar sangat jelas. Beberapa menit ia berjalan tanpa tujuan. Hanya mengandalkan insting dan penciumannya yang tajam. Kemudian samar-sama ia mendengar suara beberapa orang berbincang. Wenzell menghentikan langkah.
"Kau mendengarnya, Wenzell?" pertanyaan retoris itu bergema di pikirannya. Seharusnya Xan tak perlu bertanya lagi.
"Tentu saja. Apa yang akan kita lakukan? Mendekati mereka?" tanya Wenzell meminta saran.
Xan diam sebentar. Serigala itu menimang mana pilihan yang terlalu beresiko.
"Kita dekati saja. Mungkin kita bisa menemukan petunjuk dari sana," ujar serigala itu.
"Bagaimana jika mereka melihat kita? Aku tidak tahu mereka baik atau jahat." Wenzell kembali berjalan pelan sembari berbincang pada Xan. Menurutnya disaat seperti ini kerjasama memang sangat dibutuhkan.
"Bodoh! Kau ingat apa yang Dre ucapkan tadi? Mereka semua yang berada di masa lalu tidak bisa melihat Dre. Otomatis mereka yang berada di sini tidak bisa melihat kita juga," omel Xan.
Wenzell meringis mendengarnya lalu ia mengangguk setuju. Pria itu semakin mempercepat langkah mendekati siapa saja yang sedang berbincang tersebut. Dan di sana, ia melihat empat orang dengan pakaian kuno. Salah satu dari mereka dengan pakaian paling rapi membelakanginya.
Tak perlu sembunyi-sembunyi untuk ia tahu apa yang sedang mereka perbincangkan. Hanya seputar masalah di wilayah dan perbatasan. Ternyata benar dugaannya. Ini adalah sebuah pack. Namun sayangnya mereka tak menyebutkan apa nama pack ini.
Ketiga pria tersebut membungkuk pada satu pria yang membelakanginya. Sudah jelas pria itu memiliki derajat yang lebih tinggi daripada ketiga pria lainnya. Dia berjalan menjauhi tempat semula dan Wenzell mengikuti di belakangnya.
Pria itu semakin cepat berjalan bahkan sekarang berlari. Wenzell yang penasaran dengan wajahnya pun memilih untuk semakin jauh mengikuti pria tersebut. Instingnya mengatakan jika yang ia lakukan adalah hal yang benar. Dan Xan setuju dengan itu.
Dia berhenti tepat di depan sebuah gerbang yang cukup besar. Namun tak sebesar di packnya. Wenzell terus mengikuti pria itu sampai masuk ke dalam mansion. Meskipun mereka tidak bisa melihatnya, dia merasa tak boleh menurunkan kewaspadaan.
Pandangannya mengedar kesana-kemari. Masa lalunya terlihat membingungkan. Tahun berapa ini? Mansionnya terlihat sangat kuno.
"Revanth!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Wenzell [Completed]
WerewolfSpin-Off #2 My Beloved Mate Saat dirinya telah merasakan segalanya sudah lengkap. Tak ada lagi hampa atau dusta. Saat hidupmu adalah hidupnya. Dan hidupnya adalah hidupmu pula. Saat dirinya merasa benar-benar sudah menemukan orang yang tepat untuk m...