5.Rasa?

18.4K 781 13
                                    

Mobil Sabrina sudah sampai didepan rumahnya, gadis itu kemudian turun dan langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Sayang kamu udah pulang?" sapa Airin saat melihat Sabrina pulang.

"Kenapa, Lo gak suka kalau gue balik ke rumah ini?" jawab Sabrina sinis.

"Kok, kamu ngomong gitu sih Sabrina mama kan cuma tanya apa salahnya dengan itu."

"Udah deh, gue malas berdebat sama lo." ujar Sabrina langsung melenggang pergi menuju kamarnya.

Sabrina membanting tubuhnya ke atas kasur, gadis itu masih saja memikirkan Arga yang kini memenuhi pikirannya. Tapi jika dilihat-lihat wajah Arga memanglah tampan seperti yang dikatakan Vanesa. Alis yang tebal, hidung yang mancung, rahang yang tegas membuat pria itu nyaris sempurna dimata para kaum hawa.

Sabrina mengambil ponselnya yang berada didalam saku dan mengirimkan sebuah pesan pada Vanesa.

Vanesa Cornelia

Sa.

Tidak lama kemudian Vanesa membalas pesannya.

Vanesa Cornelia

Kenapa Na?

Sabrina merasa ragu untuk menanyakan hal ini pada Vanesa atau tidak. Namun pada akhirnya gadis itu tetap membalas pesan yang dikirim oleh Vanesa.

Vanesa Cornelia

Lo ada kontaknya
Arga gak?

Ada, kenapa emang Na?

Bagi dong hehe:'

Lo seriusan suka sama dia?

Ih enggak siapa juga
Yang suka😒

Lah itu lo minta kontaknya sama
gue😕

Udah sih Sa, bacot deh mending lo kasih
apa susahnya😤

Iya-iya gak usah marah ngapa-,

Ya lo sih sukanya bikin gue kesel mulu.Buruan kirim.

Arga Alenta
Tu-_

Thank's beb💙


Kalo ada maunya aja baik-,

Bodo😝

Tai lo💩

Read.

Sabrina langsung menyimpan kontak Arga diponselnya bahkan gadis itu tidak lagi membalas pesan yang dikirimkan Vanesa. Sabrina berfikir untuk mengirimkan pesan pada Arga, tapi apakah pria itu akan membalas pesan yang ia kirimkan? Mengingat sikap acuh yang pria itu tunjukan padanya membuat Sabrina merasa sedikit ragu. Tapi disamping itu juga rasa penasarannya membuat Sabrina merasa tidak tenang.

........

"Kok baru pulang Ga?" tanya Karina yang notabenenya adalah ibu Arga.

"Iya, ma." jawab Arga seadanya.

"Ya udah kalo gitu langsung ganti baju habis itu makan ya sayang."

"Iya." balas Arga seraya melangkah ke atas untuk menuju kamarnya.

Karina menatap prihatin pada putra satu-satunya itu, ia tidak tau lagi apa yang harus dilakukannya untuk mengembalikan Arga seperti dulu. Dimana Arga masih menjadi pribadi yang hangat dan ceria, kapan Arga putra sematawayangnya itu akan kembali seperti dulu, Karina pun tidak tau kapan itu akan terjadi ia berharap ada keajaiban yang bisa mengembalikan Arganya seperti dulu. Tanpa sadar sebulir butiran bening lolos dari matanya.

Bukannya langsung membersihkan diri Arga justru menuju suatu ruangan yang berada disudut kamarnya. Ia masuk ke dalam ruangan itu dan mengambil salah satu bingkai foto yang berada didalam ruangan itu, kemudian Arga berjalan menuju tengah ruangan. Pria itu duduk diatas karpet yang ada diruangan tersebut, tidak ada pencahayaan diruangan itu satu-satunya penerang ruangan itu hanyalah cahaya matahari yang terhalang oleh tirai yang tertutup.

Sunyi, gelap itulah yang Arga rasakan sekarang. Arga melihat bingkai yang ia ambil dari meja dipinggir pintu ruangan tersebut, pria itu mengusap lembut foto seorang gadis yang berada didalam bingkai, kemudian dengan rasa rindu yang teramat Arga memeluk erat bingkai yang dipegangnya mencoba menyalurkan rasa rindu yang sudah 1 Tahun ini ia pendam, Arga berfikir jika dirinya memeluk bingkai foto itu maka rasa rindunya akan sedikit terobati. Arga benar-benar merindukan sosok yang hilang dari hidupnya sampai sebulir air mata jatuh dari mata nya.

"Aku rindu kamu Ta," lirih Arga dengan suara serak karena menangis.

Hai guys maaf ya part yang ini pendek banget:( oke jgn lupa vote sama komen nya

Oke next part ya see you

SABRINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang