Saat ini Sabrina dan Arga sedang berjalan menyusuri lorong sekolah dengan bergandengan tangan, banyak pasang mata yang menatap tidak suka melihat Sabrina dan Arga bergandengan tangan.
"Ga, kok tadi lo bisa bareng sama Vanesa?" tanya Sabrina.
Sebenarnya Sabrina ingin bertanya tentang ini sedari tadi namun ia belum menemukan waktu yang pas untuk mengatakannya.
"Tadi pagi mobil dia mogok, kebetulan aku liat dia. Terus aku ajak bareng," jawab Arga.
"Gue cemburu tau liat lo sama Vanesa." jujur Sabrina.
Arga menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Sabrina."Buat apa cemburu? Kalo aku sayangnya cuma sama kamu." ucap Arga dengan senyum yang menghiasi wajah tampannya.
Blushh, pipi Sabrina sudah merah akibat perkataan Arga barusan. Arga baru saja menggunakan kata 'Aku' 'kamu' pada Sabrina, dan Sabrina sangat menyukainya.
"Kamu lucu kalo lagi bulshing, aku jadi makin suka." ucap Arga sambil menarik pipi Sabrina.
"Ihh.. Ga sakit," Sabrina memajukan bibirnya beberapa centi dan menekuk wajahnya karena Arga yang mencubit pipinya.
"Abisnya kamu lucu." balas Arga sambil mengusap pipi Sabrina yang ia cubit tadi.
Setelah itu Sabrina dan Arga kembali melanjutkan langkah mereka.
"Ga, gue balik bareng lo ya." pinta Sabrina.
"Enggak." balas Arga seadanya.
"Ihh, kok gak boleh!" entah kenapa Sabrina menjadi lebih manja sekarang pada Arga.
"Kamu kan masih sakit Na, tar kalo kamu naik motor kamu tambah sakit, dan aku gak mau orang yang aku sayang sampai sakit."
Entah sejak kapan Arga menjadi sosok yang romantis dan manis seperti ini, jika Arga terus bersikap seperti ini kepada Sabrina, sudah bisa dipastikan gadis itu akan terkena penyakit diabetes diusia yang sangat muda. Terkesan berlebihan memang, tapi itu lah yang Sabrina rasakan sekarang.
Arga mengantarkan Sabrina ke depan pintu gerbang dan menemani gadis itu menunggu jemputan.
Tidak beberapa lama kemudian mobil jemputan Sabrina pun sampai.
"Gue balik dulu ya Ga," pamit Sabrina pada Arga yang setia masih ditempatnya.
"Iya."
Setelah mendengar jawaban Arga. Sabrina langsung masuk ke dalam mobilnya.
Setelah memastikan mobil Sabrina sudah benar-benar pergi, barulah Arga berjalan masuk ke dalam area sekolah untuk menuju ke parkiran sekolah tempat dimana motornya terparkir.
Arga melajukan motornya meninggalkan area sekolah, namun bukannya menuju rumahnya Arga justru menjalankan motornya menuju tempat yang sangat sering ia kunjungi 1 tahun terakhir.
Sebelum pergi ketempat tujuannya Arga menyempatkan untuk membeli sebuket bunga lily terlebih dahulu disalah satu toko bunga langganannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABRINA [Completed]
Teen Fiction(SEDANG DALAM TAHAP REVISI) Ketika takdir mempermainkan perasaan seorang Sabrina Veronica dengan apiknya. Dimana sabrina harus menerima kenyataan pahit, sekaligus memilukan karena Arga seseorang yang di cintainya hanyalah berpura-pura mencintainya a...