Sabrina dan Arga sudah sampai didepan rumah Sabrina. Sabrina turun dari motor Arga dengan bantuan sang pemilik motor.
"Makasih ya Ga," ucap Sabrina sambil menampilkan senyum termanisnya.
"Iya." balas Arga sambil membalas senyum Sabrina.
"Gue balik dulu." ucap Arga sambil memakai helm miliknya.
"Iya, hati-hati." setelah itu motor Arga melaju meninggalkan Sabrina yang senantiasa masih tersenyum menatap kepergian Arga.
Sabrina masuk kedalam rumahnya, setelah Arga benar-benar pergi. Sabrina membuka pintu rumahnya, dan melihat Airin yang sedang menonton televisi, Sabrina tidak melihat Wijaya di samping Airin yang sedang menonton televisi. biarlah toh dia juga tidak peduli dimana papanya berada.
Saat ini yang terpenting adalah ia bahagia dan dirinya tidak mau merusak kebahagiaannya hanya dengan memikirkan hal tidak penting seperti itu.
"Sabrina, kamu dari mana aja sayang?" tanya Airin menghampiri Sabrina yang hendak menaiki tangga menuju kamarnya.
"Bukan urusan lo!" balas Sabrina datar.
"Kok kamu ngomong gitu sih, sayang...kamu lupa sama apa yang papa bilang sama kamu tadi siang?"
Sial, wanita ini mulai mengancamnya dengan perkataan sang papa siang tadi."Gue abis keluar sama kawan, puas lo?"
"Yaudah, kamu ganti baju terus abis itu langsung tidur ya." balas Airin sambil menampilkan senyum manisnya.
Sabrina tidak menjawab perkataan Airin, ia langsung menaiki tangga menuju kamarnya.
Sabrina menghempaskan tubuhnya dikasurnya yang empuk, ia memandangi gelang pemberian Arga yang melingkar indah ditangannya. Sabrina bahkan tidak menyangka kalau Arga bisa berlaku semanis itu.
Sabrina mengambil ponselnya yang ada dalam tas selempangnya, gadis itu mengaktifkan ponselnya yang tadi sempat ia matikan karena dirinya tidak mau ada yang mengganggu kencannya dengan Arga, entahlah itu bisa disebut dengan sebuh kencan atau tidak tapi yang terpenting ia bahagia saat ini.
Baru saja Sabrina mengaktifkan ponselnya sudah banyak sekali pesan yang masuk. Sabrina melihat ada banyak sekali pesan dan panggilan tak terjawab dari Aldo, sabrina langsung membuka pesan-pesan yang dikirimkan Aldo.
Aldo Fernando
Na?
Na, gue udah didepan rumah lo ni.
Na? Keluar dong:(
Kita jadi jalankan Na?
Na lo lupa ya kita mau jalan?
Gue udah nunggu lo dari sore,
Sampai malam tapi lo gak keluar-keluar.Lo ketiduran ya Na?
Yaudah deh gapapa. Kita jalannya,
Lain kali aja. Mungkin lo lupa kalo kita
Mau jalan hari ini:)Sabrina meruntuki dirinya yang lupa kalau ia dan Aldo akan jalan ber2 hari ini, ia benar-benar merasa bersalah karena membuat pria itu menunggu. Sungguh Sabrina benar-benar lupa, pasti Aldo sangat kecewa karena dirinya yang tidak menepati janjinya. Sabrina langsung membalas pesan Aldo, ia berharap pria itu tidak marah kepadanya.
Aldo Fernando
Aduh, maaf ya Do..gue lupa:(
Gue harap lo gak, Marah sama gue:')
KAMU SEDANG MEMBACA
SABRINA [Completed]
Teen Fiction(SEDANG DALAM TAHAP REVISI) Ketika takdir mempermainkan perasaan seorang Sabrina Veronica dengan apiknya. Dimana sabrina harus menerima kenyataan pahit, sekaligus memilukan karena Arga seseorang yang di cintainya hanyalah berpura-pura mencintainya a...