9. Terkejut

16.2K 597 9
                                    

Mentari telah menampakan sinarnya, namun Sabrina belum juga bangun dari tidurnya sampai ketukan diluar kamarnya membuat gadis itu terpaksa bangun dari tidurnya.

"Huft! Gue rasa itu nenek sihir gak bakal pernah biarin gue hidup dengan tenang," gerutu gadis itu sambil bangkit dari tempat tidurnya.

Namun bukannya membuka pintu kamarnya gadis itu justru langsung melenggang menuju kamar mandi tanpa peduli pada Airin yang terus mengetuk kamarnya.

Setelah selesai mandi Sabrina langsung memakai seragam sekolahnya dan menyapukan makeup tipis ke wajah cantiknya.

Saat sedang merias diri Sabrina melihat matanya yang sembab akibat menangis semalaman. Lagi-lagi dirinya harus pergi ke sekolah dengan keadaan yang menyedihkan, dan itu semua terjadi karena pertengkaran antara dirinya dan sang papa yang seakan tak ada habisnya.

"Sabrina, bangun sayang udah siang," panggil Airin sejak tadi namun tidak juga mendapat balasan dari sang pemilik kamar.

Setelah beberapa menit mengetuk dan memanggil, akhirnya Sabrina keluar dengan seragam sekolah yang sudah dikenakan, dan dengan penampilan yang tidak bisa dibilang baik.

"Sayang mata kamu sembab banget pasti kamu nangis semalaman ya?" tanya Airin pada Sabrina.

Sabrina hanya menatap Airin dengan tatapan datar dan memilih untuk pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Airin.

Saat sudah sampai dibawah Sabrina melihat papanya yang sedang meminum segelas kopi dan membaca sebuah koran dimeja makan.

Wijaya yang melihat Sabrina baru saja turun berniat untuk meminta maaf atas perkataannya semalam, karena tidak seharusnya ia berbicara seperti itu pada putrinya tetapi melihat Sabrina yang hanya meliriknya sekilas membuat Wijaya dapat menyimpulkan bahwa Sabrina masih sangat marah padanya, jadi ia memilih untuk mengurungkan niatnya dari pada memperburuk keadaan. Mungkin ini bukanlah waktu yang tepat untuk meminta maaf pada putrinya itu.

Sabrina langsung menjalankan mobil mercedes benz putih miliknya pergi meninggalkan pekarang rumah.

Sabrina langsung menjalankan mobil mercedes benz putih miliknya pergi meninggalkan pekarang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukannya menuju ke sekolah mobil Sabrina justru pergi menuju ke tempat lain. Rencananya memang gadis itu akan membolos saja karena moodnya sedang tidak baik untuk bersekolah jadi gadis itu memutuskan untuk pergi ke tempat dimana dirinya bisa mencurahkan segala isi hatinya.

Mobil Sabrina sudah sampai ditempat tujuan. Gadis itu keluar dari dalam mobil mewahnya dan mulai berjalan memasuki tempat yang sudah 3 tahun belakangan ini sering dikunjunginya.

SABRINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang