29. Memperkenalkan

10.8K 408 10
                                    


Saat ini sabrina sedang berada diperjalanan menuju ke suatu tempat bersama dengan Arga.

Arga menatap Sabrina melalui spion motornya, gadis itu terlihat duduk manis dibelakangnya."Kita mau kemana sih?" tanya Arga yang penasaran.

"Kesuatu tempat, aku bakal kenalin kamu ke seseorang." ucap Sabrina dengan senyum yang menghias wajah cantiknya.

Setelah itu Arga hanya diam dan tidak bertanya lagi tentang kemana Sabrina akan membawanya.

Setelah beberapa menit berkendara, akhirnya Sabrina dan Arga pun sampai disebuah pemakaman umum yang letaknya dipinggir kota, tentu saja Arga tidak merasa asing dengan tempat ini, karena semenjak 1 tahun terakhir ia sering datang ke tempat ini untuk mengunjungi makam Arleta.

"Ayo masuk." Sabrina langsung menarik tangan Arga untuk masuk kedalam area pemakaman.

Sabrina memberhentikan langkahnya pada sebuah makam dengan batu nisan yang bertuliskan nama Kasih Wijaksono.
Hanya melihatnya saja Arga dapat mengetahui kalau ini adalah makam ibunda Sabrina, kekasihnya.

Sabrina berjongkok disamping makam sang bunda."Hai bun, Sabrina dateng nih jenguk bunda." ucap gadis itu sambil menatap nisan sang bunda dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan.

Mungkin beberapa orang akan menganggap Sabrina gila karena berbicara dengan seseorang yang sudah tiada.

Arga hanya diam menatap Sabrina yang sedang berceloteh disamping makam bundanya.

"Bun, hari ini Sabrina gak dateng sendirian." sejenak Sabrina melirik Arga yang masih setia berdiri ditempatnya.

"Sabrina dateng sama Arga hari ini. Buat jenguk bunda," lanjutnya.

"Bunda masih ingetkan sama kata kata Sabrina dulu yang bilang kalo suatu saat Sabrina bakal bawa seseorang yang berarti dihidup Sabrina selain bunda, dan sekarang Sabrina udah bawa orang itu kehadapan bunda."

Sabrina mengisyaratkan pada Arga untuk ikut berjongkok disampingnya.
Arga yang melihatnya itu hanya mematuhi untuk berjongkok disamping Sabrina.

"Ini Arga bun, dia orang yang berharga buat Sabrina setelah bunda."

"H-hai.. Tante, saya Arga." ucap Arga dengan canggung.

"Bunda tau gak, dulu Sabrina harus bersusah payah dulu buat dapetin Arga. Karena dulu Arga itu orangnya dingin dan cuek." ucap Sabrina sambil melirik Arga yang sepertinya tidak tersinggung dengan ucapannya.

"Tapi dibalik itu semua Arga itu baik bun, buktinya pas itu Arga tolongin Sabrina. Pas Sabrina lagi kesusahan," Sabrina menatap Arga seraya tersenyum.

"Gue gak sebaik yang lo kira Na," ucap Arga dalam hati.

"Dan satu lagi yang buat Sabrina tertarik sama Arga karena dia itu beda dari laki-laki lain bun, yang pasti Arga gak kaya papa yang selalu nyakitin bunda. Sabrina percaya banget sama Arga kalo dia gak bakal mengkhianati Sabrina seperti papa mengkhianati bunda.."

"Jangan terlalu percaya sama gue Na, kalo lo gak mau kecewa." ucap Arga dalam hati.

"Na, ini udah sore." hanya itu yang justru Arga ucapkan.

"Yaudah bun, Sabrina pulang dulu. Besok-besok Sabrina dateng lagi ya bun." ujar Sabrina berpamitan.

Setelah itu Arga dan Sabrina pun berjalan keluar dari area pemakaman.

Sepanjang perjalanan Arga masih saja memikirkan tentang ucapan Sabrina saat mereka masih berada diarea pemakaman. Sebegitu percayanya kah Sabrina pada dirinya? Lalu bagaimana perasaan gadis tersebut kalau saja dirinya mengkhianati gadis itu?

"Na," panggil Arga saat mereka sedang dalam perjalanan.

"Hm?"

"Gapapa." ucap Arga pada akhirnya, entahlah Arga tidak tau harus berkata apa.

Tiba-tiba saat ia ingin mengatakan sesuatu pada Sabrina namun rasanya ia tidak mampu untuk sekedar mengucapkannya.

Sabrina pun hanya diam dan tidak membalas lagi ucapan Arga, ia justru mengeratkan pelukannya pada Arga dan menyadarkan kepalanya pada punggung kokoh pria itu.

"Aku sayang sama kamu Ga.." ujar Sabrina pelan.

Namun walaupun begitu Arga masih dapat mendengarnya dan hanya memilih diam, berpura-pura tidak mendengar ucapan Sabrina.

Semua ini semakin terasa menyulitkan bagi Arga.

Pendek ya? Hehe:( sebenernya part asli dari chapter 29 ini panjang, tapi pas aku mau publis tiba-tiba semua yang udah aku tulis di part 29 ilang. Dan mau gak mau aku harus tulis ulang, sebenernya aku mager sih mau nulis... Tapi demi kalian pembaca setia sabrina aku rela" in nulis dalam keadaan gak mood:'(

Jadilah partnya cuma pendek, maapkuen ya syg 😭

Oke see you






SABRINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang