Hari ini adalah hari libur, saat ini Sabrina sedang bermalas-malasan diatas kasurnya. Ia berniat akan diam saja dirumah hari ini, karena sedang malas untuk pergi keluar.Drttt.. Drtt
Suara ponsel Sabrina yang bergetar karena ada sebuah pesan yang masuk, Sabrina mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengganggu tidurnya.
Vanesa Cornelia.
Lo dimana?
Sabrina mengerutkan keningnya saat Vanesa bertanya dimana dirinya, tidak biasanya gadis itu bertanya dimana dirinya.
Sabrina menggerakkan jari lentiknya, membalas pesan Vanesa.
Rmh, knp?
Gue maen ke rumah lo ya:(
Bt tau di apartemen sendirian-_Iya.
Vanesa hanya membaca pesan terakhir yang ia kirimkan. Setelah itu Sabrina kemudian meletakkan ponselnya dan kembali melanjutkan tidurnya.
Baru saja beberapa menit memejamkan matanya Sabrina langsung terganggu dengan suara ketukan dipintu kamarmya. Sabrina menyibak selimutnya dengan kesal, apa ia tidak bisa beristirahat dengan tenang walaupun diakhir pekan.
"Apa sih!" kesal Sabrina saat sudah membuka pintu dan melihat Airin yang berdiri didepan pintu kamarnya.
"Itu ada yang nyariin kamu Na," balas Airin
Sabrina berpikir sejenak. Apakah Vanesa? Kalau pun Vanesa tidak mungkin gadis itu langsung sampai dirumahnya, padahal baru saja beberapa menit yang lalu ia membalas pesan gadis itu, apa Vanesa berteleportasi? Hal gila apa sebenarnya yang Sabrina pikirkan mana mungkin Vanesa berteleportasi, memangnya Vanesa vampire. Lagi pula jika benar yang mencarinya Vanesa, maka gadis itu akan langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa meminta izin.
Dari pada dirinya penasaran, akhirnya Sabrina memutuskan untuk turun ke bawah dan melihat siapa orang yang mencarinya.
Sabrina langsung terkejut saat mendapati Arga yang sedang menunggunya diruang tamu.
"Loh, Ga?" ucap Sabrina sambil berjalan menghampiri Arga.
Arga hanya tersenyum tipis saat melihat Sabrina yang terkejut atas kedatangannya.
"Lo ngapain ke sini?" tanya Sabrina.
"Emang gak boleh ya? Kalo gak boleh ya aku pulang aja." Arga berdiri dari duduknya dan bersiap akan pergi sebelum, Sabrina menghalanginya.
"E-enggak bukan gitu, maksudnya kita kan gak ada janji. Lagian gue juga belum mandi kalo lo mau ngajak gue jalan."
Jujur saja Sabrina sangat ilfil dengan dirinya sendiri. Bagaimana tidak Arga datang ke rumahnya sepagi ini, sedangkan Sabrina yang notabenya seorang perempuan saja belum mandi jam segini. Sabrina jadi takut kalau-kalau Arga setelah ini menjadi ilfil dengan dirinya karena pria itu yang melihatnya belum mandi, Sabrina tidak bisa membayangkan bagaimana penampilannya sekarang dihadapan Arga. Apa ia bau? Atau ada belek dimatanya, atau bahkan iler. Ahh Sabrina harus selalu tampil cantik didepan Arga, yang sekarang sudah menjadi kekasihnya ini.
"Kalo lo mau ajak gue pergi, nanti aja Ga. Pas gue dah mandi... Gue malu tau gak,"
"Kenapa harus malu?" tanya Arga heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABRINA [Completed]
Fiksi Remaja(SEDANG DALAM TAHAP REVISI) Ketika takdir mempermainkan perasaan seorang Sabrina Veronica dengan apiknya. Dimana sabrina harus menerima kenyataan pahit, sekaligus memilukan karena Arga seseorang yang di cintainya hanyalah berpura-pura mencintainya a...