25. Perlakuan manis

12.8K 423 3
                                    


Saat ini Sabrina sedang menonton televisi diruang tengah rumahnya, papa dan ibu tirinya tidak ada dirumah karena sedang menghadiri pesta pernikahan dari sahabat dekat papanya. Kemungkinan papanya dan Airin akan kembali besok pagi karena jarak tempuh yang sangat jauh, maka dari itu papanya dan ibu tirinya berangkat sore hari agar tidak kemalaman dijalan.

Sabrina menatap bosan acara yang disiarkan ditelevisi, Sabrina mengambil ponselnya dan berencana menelfon Arga untuk mengajak pria itu keluar.

Tidak lama kemudian terdengar suara Arga disebrang sana.

"Kenapa Na?"

Tanya Arga disebrang sana.

"Ga keluar yuk..aku sendiri ni dirumah."

"Emang orang rumah pada kemana?"

"Pergi... Gaa ihh aku bosen tauuu."

"Lima menit lagi aku sampek."

"Oke, hati-hati ya beb."

Setelah itu Sabrina memutuskan sambungan telfon secara sepihak karena malu dengan kata-kata yang terakhir ia ucapkan.

Setelah itu Sabrina berjalan ke atas menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

Sabrina mengoleskan makeup tipis ke wajahnya, rambutnya ia biarkan tergerai. Setelah Sabrina siap tidak lama Arga datang dengan motor sport hitamnya.

Sabrina langsung berlari keluar dari dalam rumahnya. Disana ia menemukan Arga yang terlihat tampan dengan kaos warna putih yang dibalut dengan jaket levis berwarna hitam senada dengan celana yang dikenakan, tidak lupa juga dengan sneakrs putih.

"Kamu pake pakaian kaya gini?" tanya Arga saat melihat Sabrina yang menggunakan rok mini berwarna putih dengan bintik-bintik hitam, belum lagi bajunya yang terbuka.
Yang memperlihatkan hampir separuh dari lekuk tubuhnya.

Sabrina memandang pakaiannya, ia rasa tidak ada yang salah dengan pakaian yang ia kenakan.

"Emang kenapa?" tanya Sabrina polos.

Arga menghela nafas, tidak mungkin bukan ia akan membiarkan gadisnya menjadi tontonan para pria lain nanti.

"Kita gak jadi pergi." balas Arga. Yang sontak membuat Sabrina terkejut.

"Kok gitu Ga!!!" kesal Sabrina.

Arga hanya dia menatap tingkah Sabrina yang sangat mengemaskan.

"Pokoknya tetep pergi! Kalau gak aku gak mau makan!" kekeh Sabrina.

Mau tidak mau Arga harus mengalah untuk malam ini, ia membuka jaketnya dan memasangkannya ditubuh Sabrina. Menutupi seluruh bagian tubuh gadisnya yang terekspos.

Sabrina tersenyum senang saat melihat perlakuan Arga, sebenarnya ia sengaja menggunakan pakaian seperti ini untuk memancing Arga.

Kemudian Sabrina naik dengan bertumpu pada pundak Arga untuk membantunya naik. Setelah Sabrina naik Arga melajukan motornya menuju tempat yang ingin ia tuju.

"Ga...kita mau kemana?" ucap Sabrina sedikit keras karena Arga yang memakai helm, ia takut Arga tidak mendengar kalau ia bertanya dengan suara yang kecil.

Arga hanya diam tidak menanggapi ucapan Sabrina, pria itu hanya fokus mengendarai motornya.

Motor Arga berhenti disebuah cafe. Sabrina turun dan disusul dengan Arga.

"Kamu tunggu sini." ucap Arga.

Sabrina hanya mengangguk patuh, setelah itu Arga masuk ke dalam area cafe yang memiliki 2 lantai.Tidak lama kemudian pria itu kembali ke hadapannya dan menggandeng tangan Sabrina, mengajak gadis itu untuk masuk.

SABRINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang