23. Sebuah pengakuan

14.9K 508 4
                                    


Sabrina mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, lalu memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Lo udah bangun?" tanya Aldo saat melihat Sabrina sudah sadar dari pingsan.

"Gue dimana?" tanya Sabrina.

"Lo diuks, tadi kepala lo kena bola basket terus lo pingsan. Jadi gue bawa lo ke uks." Aldo menyodorkan sebotol air mineral yang tadi ia beli kepada Sabrina.
Sabrina menerima air mineral tersebut dan meminumnya.

"Gue mau balik ke kelas." Sabrina bangun dari tidurnya dan hendak turun dari ranjang tersebut, namun belum sampai kakinya menyentuh lantai Sabrina sudah hampir jatuh. Kalau saja Aldo tidak menangkapnya.

"Mending lo disini aja, karena ngeliat keadaan lo yang sekarang. Kayanya gak mungkin lo pergi ke kelas, entar yang ada lo pingsan lagi." Aldo membantu Sabrina naik kembali ke atas ranjang dan menyuruh gadis itu untuk istirahat.

"Ehm.. Na gue pergi dulu ya, soalnya gue ada jam bu Siska hari ini." pamit Aldo pada Sabrina.

"Iya, gapapa. Makasih ya Do lo udah bawa ke sini." balas Sabrina sambil mengulas senyum kepada Aldo.

Setelah itu Aldo pergi meninggalkan Sabrina sendiri diuks. Setelah kepergian Aldo. Sabrina memutuskan untuk memejamkan matanya, mencoba mengurangi rasa pusing dikepalanya.

"Gimana keadaan lo?" Sabrina langsung membuka matanya saat ia mendengar suara yang tidak asing baginya.

Arga berdiri disamping ranjang yang Sabrina tiduri, pria itu menatap Sabrina yang tergeletak diatas ranjang.

"Ngapain lo ke sini!" tanya Sabrina ketus.

"Gue cuma mau ngasih ini." Arga menaruh obat yang ia beli untuk Sabrina, setelah itu ia pergi begitu saja.

Sabrina menatap kepergian Arga dengan pandangan yang sendu, pria itu sudah tidak peduli lagi padanya. Bahkan arga hanya datang memberikan obat lalu pergi begitu saja. Ini tidak bisa dibiarkan, Arga harus memberikan penjelasan padanya, tentang kenapa pria itu menjauhinya secara tiba-tiba.

Sabrina bangun dari tempat tidurnya dan mencoba mengejar Arga walaupun rasa pusing dikepalanya belum hilang.

"Arga tunggu!" teriak Sabrina.

Arga yang mendengar teriakan Sabrina pun menghentikan langkahnya. Dan berbalik menghadap gadid itu.

Sabrina berjalan mendekati Arga."Lo gak bisa pergi gitu aja! Lo harus jelasin ke gue kenapa lo tiba-tiba ngejauh dari gue?!" ucap Sabrina saat sudah dihadapan Arga.

Arga hanya diam dan menatap Sabrina dengan datar.

"Ga, jawab pertanyaan gue!" kesal Sabrina.

Saat itu lorong sekolah memang sedang sepi karena ini masih jam pelajaran.

"Gak ada, gak ada penjelasan apa pun yang harus gue jelasin ke lo." jawab Arga dingin.

"Lo itu berengsek tau gak!" Sabrina sudah menjatuhkan air matanya saat mendengar jawaban Arga.

"Lo gak bisa pergi gitu aja, setelah lo buat gue jatuh cinta sama lo! Lo buat hidup gue bahagia, lo buat gue jadi seseorang yang berarti... Tapi sekarang lo mau ninggalin gue gitu aja setelah lo berhasil buat gue jatuh cinta sama lo?" Sabrina sudah tidak bisa mengendalikan dirinya. Air matanya pun sudah membanjiri pipinya.

Arga tidak bisa melakukan ini padanya, bagaimana bisa pria itu pergi begitu saja setelah membuat Sabrina jatuh cinta.

Arga diam tidak berkutik, ini adalah pertama kalinya ia melihat sisi lemah dari gadis tersebut.

"Gue, cinta sama lo Ga..." lirih Sabrina sambil menutup wajah dengan tangannya, bahkan gadis itu sudah tidak meperdulikan rasa sakit yang menyerang kepalanya.

"Lo adalah orang ke dua yang berarti dalam hidup gue setelah bunda.. Lo gak bisa pergi gitu aja, gue tau lo gak cinta sama gue tapi senggak lo hargain sedikit perasaan gue."

Arga tidak bisa lagi menahan perasaannya, ia langsung menarik Sabrina ke dalam pelukannya.

"Lo salah besar kalo lo bilang gue gak cinta sama lo." Arga memeluk Sabrina yang masih menangis didalam pelukannya.

"Gue cinta sama lo Na, dari awal kita ketemu. Tapi karena gue yang bodoh, gua telat menyadari kalau gue udah jatuh cinta sama seorang Sabrina Veronica" lanjut Arga.

"Gue ngerasa kehilangan saat, lo jauhin gue Ga.." Sabrina membalas pelukan Arga tak kalah erat.

"Dan mungkin sekarang waktunya buat gue ungkapin perasaan gue yang sebenarnya sama lo..." Arga menjeda kalimatnya.

Arga melepaskan pelukannya dan menatap Sabrina dengan intens.

"Sabrina Veronica, gue sayang sama lo.Lo adalah alasan gue berubah, jadi pribadi gue yang dulu Dan mulai detik ini lo resmi jadi milik gue." Arga berujar dengan memegang tangan Sabrina.

Sabrina pun terharu mendengar perkataan Arga, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Arga juga mencintainya begitupun dengan dirinya, walaupun terkesan biasa, tapi Sabrina sangat bahagia.

Pria yang ada dihadapannya adalah orang pertama yang dapat membuat jantungnya berdetak tak berirama diawal pertemuan mereka, pria ini juga-lah yang dapat membuat seorang Sabrina Veronica mengejar seorang pria, dan pria ini juga yang berhasil membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Arga tidak pernah menyangka bahwa ia akan kembali merasakan jatuh cinta untuk ke dua kalinya dengan gadis yang berbeda, tapi gadis yang ada dihadapannya adalah gadis pertama yang berhasil membuatnya jatuh cinta untuk ke dua kalinya. Gadis ini pula yang dapat membuat dirinya kembali merasakan kebahagiaan setelah kesedihan yang, ia alami. Harus Arga akui bahwa Sabrina telah membawa kembali warna dalam hidupnya, sekarang Arga memilik alasan untuk tersenyum kembali dan alasannya adalah seorang Sabrina Veronica. Gadis menyebalkan yang tidak sengaja mereka dipertemukan oleh takdir yang mengantarkannya menuju sebuah kebahagiaan.

Arga bersyukur tuhan mengirimkan Sabrina dalam cerita hidupnya.

Dan Sabrina pun bersyukur, Tuhan mengirimkan Arga. seseorang yang begitu mencintainya setelah bundanya.

Sabrina beruntung mendapatkan Arga dalam hidupnya, begitu pun sebaliknya Arga. Mereka sama-sama beruntung karena Tuhan mempertemukan mereka dalam sebuah takdir yang tidak pernah mereka duga.

Hmm, gimana sama part ini? Bagus gak? Ini adalah part yang author tunggu-tunggu, kenapa? Karena ini adalah part terakhir cerita sabrina:(

Sedih gak nih? Sedih dong karena kita bakal pisah sama si manusia batu, dan si sabrina yang bawel juga menyebalkan.

Wkwk enggak aku becanda ges, ini bahkan baru awal dari cerita mereka. Mungkin cerita sabrina bakal ending di part 30-40 atau bisa jadi lebih doa in aja yes;)

Part ini emang aku sengaja buat pendek.
Ya jadi maapkeun 😢 aku harap pembaca sabrina makin banyak. Biar ending cerita ini happy ending:)

Oke see you next part 😆

SABRINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang