40. Putus

19.4K 491 9
                                    

Arga berjalan masuk kedalam ruangan tempat dimana Sabrina dirawat. Sabrina yang melihat Arga masuk pun tidak mengalihkan pandangannya sama sekali dari Arga, bahkan ia tidak berkedip sama sekali. Karena ia takut nanti saat ia mengalihkan pandangannya Arga akan menghilang.

Vanesa dan Aldo pun sudah berdiri dan tidak lagi sibuk membuka kado-kado yang diberikan teman-teman sekelas Sabrina untuk gadis itu.

"Arga.." ulang Sabrina saat Arga benar-benar sudah berada tepat disamping beranknya.

Sabrina meneteskan air matanya tidak menyangka bahwa yang berada dihadapannya saat ini adalah benar-benar Arga.

Arga hanya menampilkan raut datar dan dingin menatap Sabrina yang sedang menangis haru karena melihat kedatangannya.

"Selamat ulang tahun Sabrina." hanya itu yang terlontar dari mulut Arga.

Sedangkan Vanesa dan Aldo pun hanya sibuk menonton dan tidak ingin ikut campur dalam hubungan mereka.

Sabrina sudah tidak kuat lagi, ia langsung memeluk Arga menumpahkan rasa rindunya selama berhari-hari karena Arga yang menghilang tidak ada kabar, hingga saat ini pria itu datang menghampirinya.

Arga hanya dia dan tidak membalas pelukan yang Sabrina berikan padanya.

"Kamu kemana aja Ga, aku khawatir sama kamu." ujar Sabrina saat sudah melepaskan pelukannya.

"Kamu gak tau gimana tersiksanya aku tanpa kamu," ujar Sabrina sambil terus menangis menumpahkan semua rasa sesak yang ia pendam berhari-hari saat Arga menghilang.

Arga hanya menatap datar Sabrina tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan gadis itu.

Arga mengambil sebuah kotak hitam persegi panjang dengan tali pita merah, dan memberikannya pada Sabrina.

Sabrina menerima kotak persegi panjang yang Arga sodorkan dan membukanya.

Sabrina menemukan segulung kertas yang dililit dengan pita berwarna biru, di dalam kotak persegi tersebut. Langsung saja Sabrina membuka gulungan kertas tersebut dan membacanya.

Seketika Sabrina langsung merobek kertas tersebut dan membuangnya dengan asal.

"Apa maksudnya dari kertas itu Ga?" Sabrina merasakan sesak didalam hatinya saat membaca tulis didalam kertas tersebut.

"Gue mau kita Putus." ucap Arga dengan mudahnya.

Plakkk..

Sabrina menampar pipi Arga dengan sangat kuat. Bahkan Vanesa dan Aldo pun cukup terkejut dengan perkataan Arga yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Sabrina.

Arga hanya terdiam dan tidak mengatakan apapun saat Sabrina menamparnya dengan cukup keras.

Sabrina menangis dan tidak pernah menyangka bahwa Arga datang hanya untuk mengakhir semuanya, sedangkan Sabrina mati-matian untuk mempertahankan hubungan mereka. Tapi dengan mudahnya pria itu ingin mengakhiri hubungan mereka, tidak Sabrina tidak akan setuju. Ia tidak mau berpisah dengan Arga.

Arga membalikan badannya hendak pergi dari ruangan dimana Sabrina dirawat. Sampai teriakan Sabrina menghentikan langkahnya diambang pintu.

"Kenapa Ga? Kenapa, lo mau mengakhiri semuanya!" ucap Sabrina dengan air matanya yang tak henti-hentinya mengalir, ia harus tau alasan Arga ingin mengakhiri hubungan mereka.

Arga berbalik menghadap Sabrina dan mengatkan hal yang mampu membuat semua orang tercengang."Karena gue udah gak cinta lagi sama lo."

Deg.

Hati Sabrina seakan-akan baru saja ditusuk oleh belati yang sangat tajam saat Arga mengatakan sudah tidak mencintainya lagi.

Arga berbalik dan hendak keluar saat tiba-tiba sebuah tangan mencekal pundaknya. Aldo langsung melayangkan sebuah tinjuan pada pipi sebelah Arga hingga laki-laki itu sedikit terhuyung karena kerasnya pukulan yang diberikan Aldo.

SABRINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang