8.Kejadian tak terduga

17.2K 633 9
                                    

Mata Sabrina mengikuti arah kemana perginya Arga, gadis itu bahkan melupakan Roy yang saat ini sedang bersamanya.

Sedangkan Roy yang melihat Sabrina yang hanya diam saja sontak menyenggol pelan lengan gadis disampingnya. Dirasa tidak cukup akhirnya pria itu memanggil Sabrina dengan sedikit kencang karena suara musik yang keras mengisi ruangan club.

"Na, lo gak papa?" tanya Roy kepada Sabrina.

"Emmm, gak papa kok." jawab Sabrina terkejut saat Roy memanggilnya dengan suara yang cukup keras.

"Roy gue ke sana dulu ya," ujar Sabrina kepada Roy.

"Oh ok." jawab Roy singkat.

Sabrina mulai berjalan mendekati Arga yang tengah minum disalah satu bar.

"Hai!" sapa Sabrina kepada Arga yang tengah minum.

Arga yang melihat Sabrina menyapanya hanya menatap dingin dan tidak membalas sapaan gadis yang berada dihadapannya.

Merasa sapaannya tidak dibalas Sabrina hanya menghela nafas ternyata Arga bukanlah tipe cowok yang biasa mendekatinya.

"Lo masih ingat gue kan? Gue Sabrina, cewek yang lo tabrak waktu itu. Oh ya gue dengar lo anak baru di Nusba?" celoteh Sabrina yang tidak dihiraukan oleh Arga, tetapi Sabrina tidak menyerah begitu saja untuk membuat pria dihadapannya ini bicara.

Arga yang mendengar Sabrina terus berceloteh hanya melirik sekilas pada gadis itu lalu kembali melanjutkan aktivitas minumnya.

"Gue gak nyangka kalau lo suka pergi ke tempat kaya gini juga, apalagi lo sampek minum alkohol."

Sabrina hanya dapat memperhatikan Arga yang terus-menerus memesan minuman kepada seorang barista saat minumannya sudah habis. Pria itu terlihat sangat berbeda dari yang Sabrina lihat di sekolah. Entah kenapa Arga terus saja merubah sikapnya disetiap pertemuan mereka, kadang pria itu bersikap baik kadang juga bersikap begitu dingin.

"Kalau lo terus-terusan minum kaya gini lo bisa mabuk berat," tegur Sabrina pada Arga yang terus-terusan minum.

Tapi Arga tidak mengidahkan peringatan yang diberikan oleh Sabrina, tujuannya pergi ke tempat ini adalah untuk menghilangkan sejenak beban yang ada didalam pikirannya.

Melihat Arga yang ingin minum lagi Sabrina memutuskan untuk mengambil alih gelas yang berisi minuman milik Arga dan langsung menenggaknya dalam sekali tenggakan hingga habis. Arga yang melihat itu langsung berdiri dari duduknya sedangkan Sabrina yang melihat itu sepontan memundurkan tubuhnya.

Raut wajah Arga terlihat begitu dingin, pria itu menatap Sabrina dengan sorot mata yang begitu tajam. Sabrina yang ditatap oleh Arga dengan sorotan seperti itu sudah tidak bisa lagi mengendalikan detak jantungnya yang menggila.

Dengan gerakan yang cepat pria itu menarik Sabrina untuk mendekat, dengan raut yang sama Arga mulai memperhatikan setiap inci dari wajah Sabrina yang hampir terlihat begitu sempurna.

Karena begitu terbius oleh paras gadis dihadapannya tanpa sadar Arga mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Sabrina dan dengan gerakan tiba-tiba pria itu langsung mencium tanpa permisi bibir gadis dihadapannya.

Sontak saja hal itu membuat Sabrina merasa begitu terkejut, bahkan gadis itu hanya dapat diam membeku tanpa bisa melakukan apapun.

Sabrina sudah tidak bisa lagi mengontrol detak jantungnya yang berdetak begitu cepat bahkan gadis itu sampai merasa kesulitan untuk bernafas, nyatanya berada terlalu dekat dengan Arga tidak baik untuk kesehatan fisik dan mentalnya.

Arga masih terus melumat bibir bawah Sabrina dengan lembut bahkan untuk memperdalam ciumannya pria itu tak segan untuk menarik tengkuk leher gadis dihadapannya. Entah apa yang ada difikiran pria itu hingga tiba-tiba mencium gadis yang bahkan belum dikenalnya.

SABRINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang