37. Koma

15.5K 468 2
                                    


Semua mata langsung tertuju pada dokter yang baru saja keluar dari ruangan UGD.

Wijaya langsung menghampiri dokter tersebut dan bertanya bagaimana keadaan Sabrina."Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Wijaya cemas.

"Kami sudah melakukan transfusi darah, dan Sabrina telah melewati masa-masa keritisnya. Tapi, Sabrina saat ini mengalami koma," ucapan dokter tersebut bak petir yang menyambar disiang bolong.

"Kapan Sabrina bakal bangun dok?" tanya Vanesa pada dokter separuh baya tersebut.

"Saya tidak tau," ujar dokter tersebut.

"Maaf saya harus pergi." ucap dokter tersebut yang langsung melenggang pergi.

Semua orang diruangan tersebut terlihat putus asa, tidak ada yang tau kapan Sabrina akan bangun dari komanya.

Vanesa mengambil ponselnya yang berada didalam saku seragam sekolahnya dan mencoba menghubungi Arga, siapa tau pria itu mau mengangkat panggilan darinya. Setidaknya Arga harus tau tentang keadaan Sabrina saat ini.

Vanesa mendesah berat saat nomor Arga tidak dapat dihubungi.

"Gue harus ke rumah Arga, gue mau kasih tau dia tentang keadaan Sabrina sekarang." ujarnya.

"Gue bakal temenin lo," ucap Aldo.

Setelah itu Vanesa dan Aldo pun pergi menuju ke rumah Arga untuk memberi tahu kondisi Sabrina saat ini.

Mobil Aldo sudah berada didepan rumah mewah milik keluarga Alenta.

Aldo mengambil payung yang berada dijok belakang mobilnya, setelah itu iya keluar dari dalam mobilnya dan memutari mobilnya untuk memayungi Vanesa karena hujan yang memang belum reda.

Rumah Arga terlihat sepi seperti tidak berpenghuni. Vanesa dan Aldo berjalan mendekati gerbang rumah Arga yang tergembok.

"Kayaknya Arga gak ada dirumah deh," ujar Aldo melihat rumah Arga yang sepi.

Vanesa pun melihat satpam yang menjaga rumah Arga, langsung saja Vanesa memanggil satpam tersebut.

"Pak-pak!" ujar Vanesa memanggil satpam tersebut.

Satpam tersebut yang melihat Vanesa dan Aldo yang berdiri didepan gerbang pun menghampiri mereka berdua.

"Nyari siapa ya dek?" tanya satpam tersebut.

"Pak apa bener ini rumah Arga Alenta?" tanya Aldo pada satpam tersebut.

"Iya benar." ujar satpam tersebut.

"Pak Arganya ada?" tanya Vanesa.

"Maaf dek, tapi mas Arga sama keluarganya lagi pergi keluar kota." ujar satpam tersebut.

"Kira-kira kapan ya Arga pulang?" tanya Vanesa lagi.

"Kalau itu saya kurang tau," ucap satpam tersebut.

"Oh yaudah makasih ya pak." ucap Aldo yang langsung menggiring Vanesa untuk kembali ke mobil.

Vanesa mengacak-acak rambutnya frustrasi. Bisa-bisanya Arga pergi keluar kota dengan tenangnya, sedangkan Sabrina mengkhawatirkan pria bodoh itu hingga dirinya tidak memperdulikanya nyawanya hanya untuk meluruskan salah paham diantar mereka.

"Terus sekarang kita harus kaya gimana lagi Do!" ujar Vanesa dengan mata berkaca-kaca.

"Kita gak bisa berbuat apa-apa selain nunggu Sabrina bangun," ujar Aldo.

Karena memang mereka sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi selain berdoa agar Sabrina cepat membuka matanya.

Setelah itu Aldo menjalankan mobilnya kembali ke rumah sakit.

SABRINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang