Sabrina diam membeku, ia tidak tau harus menjawab apa tentang pertanyaan yang Arga lontarkan."Na..." panggil Arga karena Sabrina hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan.
"I-iya?" balas Sabrina.
"Kamu kenapa, Kok bengong gitu?" tanya Arga.
"Enggak kok gapapa." jawab Sabrina sambil tersenyum kikuk
"Tadi lo tanya apa?" ulang Sabrina, menanyakan hal yang Arga tanyakan.
"Tante Airin itu mama kamu kan?" ulang Arga.
"Kenapa lo tanya kaya gitu?" balas Sabrina, ingin mengetahui kenapa Arga bisa bertanya sedemikian rupa.
"Tadi soalnya aku liat foto kecil kamu sama papa kamu, terus sama ada wanita juga disamping kamu, yang pasti itu bukan tante Airin." jelas Arga pada Sabrina.
Sabrina baru ingat bahwa dirumahnya masih terpajang foto masa kecil dirinya dengan sang papa dan bundanya. Sabrina pikir papanya sudah membuang semua foto yang berkaitan dengan bundanya, ternyata pemikiran Sabrina salah. Mungkin itu-lah yang Arga lihat tadi.
Sabrina berpikir apakah ia harus mengatakan tentang hidupnya yang berantakan kepada Arga. Ia takut arwga tidak mau lagi berhubungan dengannya setelah tau masalah keluarganya yang sebenarnya.
Sabrina memutuskan untuk menceritakan saja semuanya, toh tidak harus ada yang ia tutup-tutupi dari Arga. Karena sekarang pria itu telah menjadi kekasihnya.
"Tante Airin bukan mama gue, Ga."
Jawaban Sabrina spontan saja membuat Arga terkejut.
"Terus dia siapa? Kalo buka mama kamu?"
"Dia ibu tiri gue."
Arga menepikan mobilnya."Ibu tiri?" tanya Arga heran.
"Iya, ibu tiri. Jadi cewek yang lo liat difoto bareng gue sama bokap itu, nyokap gue."
Arga diam membiarkan Sabrina melanjutkan ceritanya.
"Bunda udah meninggal 3 tahun yang lalu, bunda meninggal karena tersiksa batinnya setiap hari harus liat papa selingkuh, dan bawa pulang selingkuhannya. Papa gak pernah mikirin perasaan bunda, yang dia peduliin hanya wanita murahan itu! Semakin hari bunda semakin tersiksa sama kelakuan papa, badan bunda makin kurus, dia juga jadi sering sakit-sakitan. Gak lama dari itu bunda meninggal, dan papa langsung nikahin jalang itu.. Dia bahkan gak peduli sama perasaan gue yang habis ditinggal bunda, semenjak itu gue benci sama papa, juga wanita jalang itu." air mata sudah membanjiri pipi Sabrina, saat ia harus membuka luka lama.
Tidak ada yang tau tentang kebenaran keluarganya, bahkan Vanesa pun tidak tau. Yang Vanesa tau hanyalah ibunda Sabrina tiada dan papanya menikah lagi, hanya itu yang semua orang tau. Tidak ada yang tau tentang kebenaran yang sebenarnya.
Sabrina merasakan sesak saat mengingat betapa menderitanya sang bunda yang begitu mencintai papanya, namun papanya itu justru mengkhianati bundanya. Ini-lah penyebab Sabrina selalu mempermainkan lelaki.
Arga yang melihat Sabrina makin terisak pun langsung menarik gadis itu dalam pelukannya. Ia bahkan tidak menyangka, bahwa dibalik sosok tegar Sabrina, ada juga sisi rapuh gadis itu yang semua orang tidak tau. Arga membiarkan Sabrina menangis didalam pelukanya, ia bahkan tidak peduli jika nanti bajunya akan kotor karena air mata Sabrina.
Arga benar-benar menyesal karena telah bertanya tentang wanita yang ada difoto berasama Sabrina dan papanya, jika ia tau ujungnya akan membuat gadisnya menangis, ia tidak akan bertanya dan lebih memilih untuk diam saja dari pada harus membuka luka lama Sabrina dan membuat gadis itu menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SABRINA [Completed]
Teen Fiction(SEDANG DALAM TAHAP REVISI) Ketika takdir mempermainkan perasaan seorang Sabrina Veronica dengan apiknya. Dimana sabrina harus menerima kenyataan pahit, sekaligus memilukan karena Arga seseorang yang di cintainya hanyalah berpura-pura mencintainya a...