12.Penggangu

13.7K 504 7
                                    


Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu tapi Arga belum juga menampakkan batang hidungnya.

Saat ini Sabrina sedang berada diparkiran motor ia sedang menunggu Arga untuk pulang bersama walaupun pria itu tidak menjemputnya setidaknya dirinya bisa pulang bersama.

Setelah lama menunggu akhirnya yang ditunggu pun datang juga, Arga berjalan dengan menenggelamkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Dan entah kenapa itu semakin membuat ketampanannya bertambah dimata Sabrina.

"Lo ke mana aja sih Ga! gue nungguin tau gak! Mana panas lagi," kesal Sabrina pada Arga yang baru datang.

"Yaudah ayo pulang." Sabrina naik ke atas motor Arga tanpa persetujuan sang pemilik.

"Turun." perintah Arga pada Sabrina.

"Gak! Gak mau!" jawab Sabrina sambil mencibikan bibirnya meledek Arga.

Tanpa aba-aba Arga langsung menggendong Sabrina untuk menurunkankan gadis itu dari motornya.

"Aaaa.... Aaa, Argaaa!!!" teriak Sabrina saat Arga menggendongnya turun dari motor milik pria itu.

Banyak pasang mata yang menyaksikan kejadian itu dengan mengabadikannya dengan ponsel mereka masing-masing tidak sedikit juga yang berbisik-bisik dengan tingkah Sabrina yang mencoba mendekati Arga.

Arga menurunkan Sabrina dan berjalan menaiki motornya dan meninggalkan Sabrina dengan rasa malu yang memuncak akibat penolakan pria itu padanya yang disaksikan oleh para murid-murid Nusba yang masih berada disekolah.

"Argaaaaaaaaa!" teriak Sabrina yang diabaikan oleh Arga.

Sabrina menghentak-hentakan kakinya kesal. Mau tidak mau Sabrina menelfon supir pribadinya untuk menjemputnya.

😫😫😫😫😫😫

Sabrina baru tiba dirumahnya pada pukul 7 malam karena ia menyuruh pak Jono sang supir untuk mengantarnya ke sebuah restaurant sebelum pulang ke rumah guna mengisi perutnya, karena jika sudah dirumah bisa dipastikan Sabrina tidak akan makan atau bahkan keluar dari kamarnya.

"Dari mana kamu malam gini baru pulang." suara Wijaya langsung menyambut kedatangan Sabrina.

"Mas..." tegur Airin pada Wijaya yang berada disampingnya, saat ini Wijaya dan Airin memang sedang makan malam.

"Sayang ayo sini makan malam bareng," ajak Airin pada Sabrina.

Sabrina tidak menanggapi ucapan dari Wijaya maupun Airin, gadis itu langsung menaiki tangga menuju kamarnya tanpa mempedulikan tatapan dari kedua orang tuanya.

Airin dan Wijaya yang melihat sikap Sabrina hanya bisa menghela nafas lelah entah sampai kapan Sabrina akan berubah.

Sabrina langsung membuang tasnya asal dan merebahkan tubuhnya diatas kasurnya, Sabrina mengistirahatkan tubuhnya dan pikiran yang lelah setelah seharian bersekolah.

Belum lagi usahanya untuk mendekati sebongkah batu yang sialnya terlalu tampan untuk disebut sebagai sebongkah batu, Sabrina juga bingung dengan sikap Arga yang begitu dingin dan acuh pada setiap wanita yang mendekatinya.

Sabrina bukanlah gadis pertama yang mencoba mendekati Arga banyak sekali gadis-gadis yang mendekatinya bahkan dari kalangan adik kelasnya, namun semua itu berujung dengan penolakan yang diberikan Arga.

Apa yang membuat Arga terkesan menutup hatinya. Sabrina berjalan menuju kamar mandinya untuk membersihkan tubuhnya, setelah selesai gadis itu mengambil ponselnya yang tadi ia cas, dan mencabutnya.

SABRINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang