Rian benar benar mengantar Aurora pulang ke rumah nya, rasa bersalah menghantui Rian, ditambah tadi bukan dia yang membantu mengobati Aurora.
Hening, itulah yang terjadi di mobil Rian sekarang
Baik dia dan Aurora hanya terdiam dengan pikiran nya masing masing.
Rian pun bingung hal apa yang harus dibicarakan dengan wanita disamping nya.
Sedangkan Aurora berusaha mati matian menahan jantung nya yang berdetak secara tak normal sedari tadi.
"Aurora itu temen nya Jingga kan? Tapi kok kenal Kevin juga?" tanya Rian membuka suara.
Aurora menoleh dan tersenyum kecil. "Ah, Kevin sama Jingga itu temen SD aku dulu"
Rian mengangguk mengerti. "Berarti kamu asal banyuwangi ya?"
"Aku SD di banyuwangi, tapi pas smp sma di jogja"
"wah aku juga orang Jogja"
Aurora tertawa kecil. "Semua orang juga tau kali Rian, kamu dari Jogja"
Rian mau tak mau ikut tertawa melihat Aurora tertawa.
Suasana canggung itu mendadak mencair. Rian dan Aurora saling menatap dan terus saling tertawa.
Akhirnya mereka sampai di depan rumah Aurora.
"Deket dari pelatnas ya"
"Iya, Rian makasih ya udah mau anterin aku pulang" Aurora melepas seatbelt nya dan membuka Pintu mobil Rian.
"Ra..."
Aurora berbalik. "iya, kenapa?"
"Besok kamu nonton final?"
Aurora berfikir sejenak, malam ini Lala akan pulang ke bandung, ntahlah besok dia akan menonton lagi atau tidak.
"belum tau juga sih, gak ada temen nonton nya, kenapa?"
Rian menggeleng. "gapapa, cuma nanya, sekali lagi aku minta maaf ya soal shuttlecock tadi"
"Jangan minta maaf terus Rian, gapapa, aku masuk ya"
Rian mengangguk, Aurora akhirnya keluar dari mobil Rian.
Aurora hendak melangkah masuk, namun dia berbalik, dan mengetuk kaca mobil Rian.
"Hati hati nyetir nya"
"Siap!"
Aurora memasuki rumah nya dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Antara bahagia juga takut.
Bahagia karena ini pertama kalinya dia bisa bicara langsung dengan Rian, sejak dulu,saat masa sekolah. Aurora tak pernah punya keberanian untuk mengajak Rian berbicara,
Tapi Aurora takut, bagaimana Jika Rian mengetahui siapa dia sebenarnya? Bagaimana jika Rian mengingat nya? Walaupun rasa nya tak mungkin Rian mengingat Aurora yang dulu selalu menyembunyikan diri saat sekolah?
Dan Aurora takut jika Rian mengetahui status nya sekarang
--
Rian mengemudikan mobil nya dengan senyum yang tercetak jelas dibibir nya.
Aneh sekali rasanya, baru pertama kali bertemu Aurora, tapi seolah Rian mengenal nya. Seolah Aurora adalah masa lalu yang dia lupakan.
Rian menggelengkan kepala nya. Apa iya Rian tertarik dengan Aurora?
Rasanya Rian ingin pulang ke pelatnas saja karena dekat. Tapi dia tahu pelatnas sekarang sepi, mau tak mau Rian harus menyetir kembali ke asrama club nya, yang lumayan jauh dari pelatnas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of Love | Rian Ardianto √
FanfictionPerihal mencintai mungkin terdengar sangat mudah, beda lagi dalam urusan melupakan. Ketika mencintai kita diajarkan untuk bisa menerima takdir, antara balas dicintai atau tidak mendapat balasan sama sekali. Ketika melupakan rasa nya sulit. Lebih...