Halooo jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini.
Hari terus berlalu. Para atlet di pelatnas cipayung giat berlatih untuk persiapan turnamen indonesia open super 1000. 1 dari 3 turnamen level terbesar dunia.
Termasuk Fajar dan Rian, yang tahun lalu harus kalah di semifinal oleh Kevin dan Marcus.
Berniat lebih baik lagi tahun ini. Terutama Fajar yang terlihat lebih bersemangat latihan. Sementra Rian dia berusaha fokus walau hati dan perasaan nya memikirkan Aurora yang benar benar menjauhi nya lagi.
Contoh nya beberapa hari lalu, Rian datang ke rumah Aurora, namun Lala bilang Aurora tak ada dirumah.
Ntahlah, firasat Rian mengatkan bahwa Aurora ada dirumah. Bahkan kedua kalinya pun, Aurora masih tak ada dirumah. Padahal Rian tahu Aurora itu bukam tipe orang yang suka berpergian, dia lebih suka berada dirumah.
Hari ini adalah hari sabtu, hari dimana para atlet bisa meliburkan diri dari latihan full selama 5 hari.
Rasanya Rian ingin mengajak Aurora untuk pergi, tapi sepertinya Aurora pasti akan menghindarinya.
Beda lagi dengan Fajar yang sudah bersiap pergi untuk menjemput tunangan kesayangan nya.
"mau kemana lo jar?" tanya Rian
"malam mingguan lah, jemput kesayangan" jawab Fajar diakhiri senyum.
Rian menghela nafas nya pelan, apa Rian pun harus mengunjungi Aurora? Ditambah teman teman nya di pelatnas pun memilih untuk keluar malam ini.
Baiklah, Rian juga akan mengunjungi Aurora malam ini.
Tak lama setelah Fajar pergi, Rian pun ikut pergi. Jadi pelatnas malam ini kosong karena para penghuninya pergi..
---
Fajar sampai dirumah Aurora dengan rasa senang dihatinya, dia senang karena Aurora menjadi lebih terbuka padanya sekarang.
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam.eh masuk dulu deh, mbak Aurora nya masih dikamar" ujar Lala
Sejujurnya Lala tak rela jika Aurora lebih memilih Fajar dan menjauhi Rian.
Tapi semua keputusan ada ditangan Aurora, Lala tak bisa berbuat apa apa.
"La, gimana kuliah?" tanya Fajar
"baik baik aja, mau wisuda akhir tahun ini" jawab Lala
"La, masih sebel sama gue lo ya?"
Lala berdecak pelan, Lala tidak sebal pada kakak sepupunya itu, hanya saja.ah..
"nggak, lagi pms aja, jadi sorry aja kalo jutek" jawab Lala bohong.
Fajar hanya mengangguk mengerti, memang perempuan jika sedang pms, sangat sulit di mengerti.
"Hei..."Aurora keluar dari kamar nya menyapa Fajar yang sedang mengobrol bersama Lala
Fajar tak bisa menyembunyikan rasa kagum nya pada Aurora yang terlihat sangat cantik.
"kok bengong?" tanya Aurora
"You look so beautipul" jawab Fajar
"kalo mau ngegombal toh yang bener ngomongnya, beautiful itu pake F, bukan P" ujar Lala
Fajar berdecak sebal mendengar ucapan Lala..
"nama nya juga lidah orang sunda" jawab Fajar..
"jadi aku cantiknya malam ini doang?" tanya Aurora
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of Love | Rian Ardianto √
FanfictionPerihal mencintai mungkin terdengar sangat mudah, beda lagi dalam urusan melupakan. Ketika mencintai kita diajarkan untuk bisa menerima takdir, antara balas dicintai atau tidak mendapat balasan sama sekali. Ketika melupakan rasa nya sulit. Lebih...