Hai hai hai..Malam itu juga setelah acara selesai, Aurora memilih tidak menginap, dia lebih memilih pulang kerumah nya, karena selepas sahur dia akan langsung pulang ke Jogja.
Aurora hanya bisa mengirim pesan pada Jingga, meminta maaf karena harus segera pergi. Namun Aurora telah menemui mama nya Jingga untuk pamit pulang. Karena Jingga tidak bisa ditemui.
Mencoba untuk menenangkan pikiran sejenak dari keras nya dan sulitnya pilihan hidup yang Aurora jalani.
Bukan hanya pilihan soal Fajar atau Rian, tapi pilihan lain yang juga menentukan masa depan nya.
Aurora benar benar pusing memikirkannya.
Dia ingin pergi sejenak dari Rian ataupun Fajar, bahkan kakak sepupunya tidak diberitahu rencana kepulangan mendadak Aurora.
Beruntungnya Aurora bisa menemukan satu tiket pesawat ke Jogja di saat musim mudik lebaran seperti ini, dan pesawat berangkat jam 5.30 pagi, oleh sebab itu dia akan pergi selepas sahur.
Kebetulan Dimas sedang shift malam. Jadi Aurora tak perlu susah payah untuk pergi. Karena Aurora yakin jika ada kakak sepupunya itu, dia pasti akan menginterogasi macam macam.
Dan Lala. Lala menginap dirumah temannya untuk tugas kuliah.
Semua seolah memberi jalan Aurora untuk pergi.
Selepas sahur. Aurora memesan taxi online ke bandara.
Pukul 4.30 dia sampai di bandara. Aurora bergegas ke musholla terdekat untuk solat subuh setelah itu segera check in..
Selesai solat. Aurora melangkahkan kakinya dengan cepat ke tempat check in. Karena pesawat akan berangkat 30 menit lagi.
Ponsel sengaja dia matikan, Aurora hanya menyalakan ipod yang dia punya. Menyumpal telinga nya dengan earphone dan menikmati lagu lagu yang bisa membuatnya tenang.70 menit kemudian pesawat yang ditumpangi Aurora mendarat sempurna di bandara adi sucipto. Tidak butuh waktu lama bagi Aurora untuk segera keluar dari bandara dan mesan taxi untuk ke rumahnya.
45 menit kemudian, akhirnya Aurora sampai dirumah sederhana bercat putih.
Rasanya menyenangkan bisa kembali ke rumah ini.Aurora juga tak memberitahu ibu dan bapak nya jika dia pulang sekarang. Karena rencana nya Aurora baru akan pulang h-1 lebaran.
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam..."
Pintu terbuka, ibu Aurora sungguh terkejut melihat siapa yang datang, tak menyangka jika putrinya pulang tanpa memberi kabar terlebih dahulu.
Aurora mencium tangan ibunya lalu memeluk ibunya.
"ya Allah ndok, kamu kok gak bilang pulamg sekarang?"
"kangen bu"
"yaudah ayo masuk dulu masuk ya"
"bapak udah berangkat ke kantor desa bu?"tanya Aurora
Ibunya mengangguk. "kamu puasa toh? Tidur aja dulu, pasti berangkat habia sahur toh? Untungnya kamar mu udah ibu bersihkan lho"
"maaf ya bu, Aurora mendadak gini, yaudah Aurora tidur dulu"
Karena rasanya Aurora memang butuh mengistirahatkan badan nya sejenak
Aurora memasuki kamarnya yang sudah bersih dan tertata rapi. Mengeluarkan ponselnya dan menaruhnya di meja, tanpa berniat menyalakan nya.
Dia butuh waktu untuk memikirkan segelanya, sebelum memutuskan langkah apa yang seharusnya dia ambil.
Merebahkan diri di ranjang yang dia tempati sejak kecil. Menatap langit langit kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of Love | Rian Ardianto √
FanfictionPerihal mencintai mungkin terdengar sangat mudah, beda lagi dalam urusan melupakan. Ketika mencintai kita diajarkan untuk bisa menerima takdir, antara balas dicintai atau tidak mendapat balasan sama sekali. Ketika melupakan rasa nya sulit. Lebih...